Vaksinasi Kultural Hadapi Pandemi, Ini Kata Budayawan tentang Festival Lima Gunung
Merdeka.com - Festival Lima Gunung merupakan sebuah festival tahunan yang diadakan oleh Komunitas Lima Gunung (KLG). Selama masa pandemi COVID-19, Festival Lima Gunung tetap diadakan baik secara daring maupun luring dengan personel terbatas, tempat berpindah-pindah, dan bersiasat dengan waktu guna mencegah kerumunan massa.
Namun bagi Budayawan Romo Doktor Gregorius Budi Subanar, Festival Lima Gunung begitu berperan penting, khususnya sebagai vaksinasi kultural dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Dalam masa pandemi ini, yang sebelumnya secara virtual, sekarang sungguh dihadirkan sebuah vaksinasi kultural, konkret bersama-sama dengan warga KLG,” kata Romo Budi dikutip dari ANTARA pada Senin (8/8). Lantas apa yang dimaksud dengan vaksinasi kultural menurut Romo Budi Subanar? Berikut selengkapnya:
Modal Masyarakat
©Creative Commons/Uprising
Menurut Romo Budi Subanar, Festival Lima Gunung maupun festival budaya lainnya yang diadakan berbagai komunitas merupakan sebuah upaya vaksinasi kultural, yaitu sumber kekuatan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi COVID-19.
Dalam hal ini ia menyebut tiga wujud pertemuan yaitu konkret, virtual, dan sosial. Ia mengatakan, berbagai kegiatan dari festival yang diadakan pada 8 Agustus hingga 2 Oktober 2022 itu menjadi kesempatan berharga manusia bertemu secara konkret.
Baginya, vaksinasi kultural itu penting diadakan secara berkelanjutan karena menjadi modal kekayaan masyarakat dalam mewujudkan kemajuan martabat kehidupan bersama.
Ajang Silaturahmi
©magelangkab.go.id
Sementara itu tokoh spiritual Komunitas Lima Gunung yang juga Pemimpin Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, KH Muhammad Yusuf Chudlori mengatakan bahwa Festival Lima Gunung merupakan ungkapan rasa syukur sekaligus ajang silaturahmi bersama jejaring dalam bingkai kebudayaan.
“FLG bisa menjadi penyejuk dan menghaluskan rasa. Nilai guyub masyarakat terjaga dan ditularkan di sini. Festival ini membuat orang menjadi bungah sambil berdoa bersama agar tenteram dan memperkuat harapan kemakmuran,” kata KH Yusuf dikutip dari ANTARA.
Tema Festival
©magelangkab.go.id
Festival Lima Gunung pada tahun 2022 ini mengangkat tema “Wahyu Rumagang”. Salah satu tokoh utama komunitas, Sitras Anjilin, menjelaskan tema itu terkait dengan inisiatif memperkuat kegiatan kebudayaan dengan semangat guna menyongsong kehidupan baru setelah pandemi.
Sementara itu perintis Komunitas Lima Gunung yang juga budayawan Sutanto Mendut menyebut kata “wahyu” dalam tema itu adalah sesuatu yang turun kepada manusia yang bekerja keras, disiplin, serta setia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Wahyu datang pada manusia melalui kerja berkeringat, tanggung jawab, dan bisikan. Penelitian menyebutkan anak-anak muda sangat maju hebat, tapi sibuk sendiri-sendiri. KLG lebih dari 21 tahun adalah ‘gumregah’ (bangkit dan bersemangat) bukan sebagai pegawai tetapi ‘tandang gawe’ (bekerja dengan gereget) bukan sekedar ‘nyambut gawe’ bekerja,” kata Sutanto dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akan ada banyak kegiatan menarik yang akan menghibur pengunjung di KLBB, mulai dari buka bareng, konser musik bersama artis-artis ternama.
Baca SelengkapnyaSelain hiburan musik yang memukau, Kapanlagi Buka Bareng Festival 2024 juga menawarkan kesempatan untuk berbelanja dengan harga yang sangat menggiurkan.
Baca SelengkapnyaBRI dukung penyelenggaraan KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024. Seperti apa keseruannya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung menjadi satu satunya daerah di provinsi Bali yang berhasil masuk ke dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bersiap menjamu ratusan penari dari wilayah tapal kuda seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Probolinggo.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaMenikmati Bandung di malam hari akan jadi pengalaman seru. Suasana dan pemandangan yang disajikan akan sangat berbeda jika dibandingkan waktu siang hari.
Baca SelengkapnyaKonser Indonesia Maju ini dihadiri langsung Gibran Rakabuming Raka bersama sang istri Selvi Ananda.
Baca Selengkapnya