Sempat Di-PHK karena Pandemi, Petani Asal Magelang Ini Sukses Jadi Eksportir Ubi Madu
Merdeka.com - Di masa pandemi, banyak orang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena pendapatan perusahaan yang anjlok sehingga tak mampu lagi membayar gaji karyawannya.
Banyak karyawan yang di-PHK itu kemudian mengalami stres. Hal itulah yang juga dirasakan oleh Muhammad Khairul Umam, pria asal Desa Ngepanrejo, Kecamatan Bandongan, Magelang.
Dilansir dari kanal YouTube Cap Capung pada Sabtu (13/2), Khairul juga merupakan salah satu karyawan yang di-PHK karena pandemi. Hal itulah yang membuatnya memutuskan pulang kampung dan menjadi petani ubi madu. Hanya tiga bulan menjadi petani ubi madu, Khairul dan teman-temannya bisa mengekspor ubi ke berbagai negara.
Lalu apa rahasia suksesnya? Berikut selengkapnya:
Awal Bertani Ubi Madu
©YouTube/Cap Capung
Sebelum menjadi petani, Khairul bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Namun setelah di-PHK, dia pulang ke Magelang. Tak butuh waktu lama, di kampung halamannya dia langsung tertarik untuk terjun ke dunia pertanian.
“Bagi saya, dunia pertanian itu sangat menarik. Yang pertama, pertanian bisa menyediakan pangan ke seluruh rakyat Indonesia, yang kedua tanaman umbi ini juga bagus. Karena bisa menggantikan bahan pokok seperti nasi,” ungkap Khairul dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Proses Belajar
©YouTube/Cap Capung
Pada awalnya, dari video YouTube yang ditontonnya Khairul mengetahui bahwa orang Jepang dan orang Korea banyak mengonsumsi ubi. Ia pun kemudian belajar dari temannya yang mengekspor ubi madu. Hal itulah yang membuatnya tertarik untuk mulai menanam ubi madu yang nantinya bisa diekspor ke luar negeri.
“Awal bertanam saya belajar dari petani-petani di daerah sini, dan saya juga belajar dari sosial media. Karena pengaruh dari media sosial itu kalau kita gunakan secara positif banyak manfaatnya,” kata Khairul.
Terhindar dari Hama
©YouTube/Cap Capung
Khairul mengatakan, tanaman ubi madu cenderung terhindar dari hama. Karena keberadaan tanaman itu sebenarnya bisa mematikan tumbuhan lain seperti ilalang dan rumput-rumputan.
Sementara itu untuk masa pemanenannya, ubi madu membutuhkan masa tiga setengah bulan. Hal ini berdasarkan spekta yang ditetapkan Khairul di mana setiap 1 kg ada 3-4 buah ubi madu yang dapat diperoleh.
“Kalau buahnya terlalu besar, nanti kita jualnya juga susah. Paling ke pasar-pasar lokal, ke tukang keripik, itu saja. Tapi karena kita ke pasar ekspor, kita harus mengikuti spek dari pihak pengekspornya,” terang Khairul.
Melobi Eksportir
©YouTube/Cap Capung
Menurut Khairul, sebelum memutuskan menanam ubi madu, dia melakukan lobi ke pihak eksportir tentang komoditas apa yang kira-kira bisa diekspor. Dia diberi tahu pihak eksportir kalau yang bisa diekspor adalah ubi madu.
“Ya udah setelah tahu, saya memutuskan menanam ubi madu ini,” ungkap Khairul.
Untung Berlipat
©YouTube/Cap Capung
Khairul menjelaskan, untuk dapat menanam ubi madu di lahan seluas 1 hektare, dia awalnya membutuhkan modal sebanyak 12 juta dengan rincian, biaya traktor sebesar Rp600 ribu per hektare, untuk biaya mencangkul sebanyak Rp4 juta, biaya tanam dan bibit sekitar Rp2 juta, dan pendangkiran Rp4 juta.
“Dengan modal penanaman sekitar Rp 12 juta, kita tunggu sekitar 3 bulan setengah, nanti begitu hasil dapat menghasilkan Rp 100 juta,” kata Khairul.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaWalaupun keluarganya sudah membujuknya untuk tinggal bersama mereka, namun Mbah Subeno tetap memilih tinggal menyendiri di sana.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaBeberapa momen tak terduga yang dialami oleh anggota Paskibraka Nasional.
Baca SelengkapnyaPatung Kepala Firaun Nabi Musa Dikembalikan ke Mesir, Dicuri Selama 30 Tahun dan Sempat Muncul di Pameran
Baca SelengkapnyaPotret jenderal bintang dua Polri urus peternakan kambing.
Baca Selengkapnya