Perbedaan Infak dan Sedekah dalam Islam, Pahami Niat dan Hukumnya

Merdeka.com - Dalam Agama Islam, amalan baik tidak hanya didapat dari melaksanakan berbagai perintah wajib. Terdapat beberapa amalan baik lainnya yang bisa dilakukan untuk menambah pahala kebaikan. Bukan hanya itu, beberapa amalan ini juga menjadi sarana bagi umat muslim untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah.

Salah satu amalan baik yang bisa dilakukan adalah infak. Infak adalah menyisihkan sebagian uang untuk keperluan sosial atau untuk kegunaan bersama. Dalam hal ini, setiap masjid biasanya menyediakan kotak infak yang bisa diisi oleh siapa saja yang berkunjung ke masjid. Infak juga kerap dilakukan di beberapa pertemuan seperti salat jumat, pengajian, dan lain sebagainya.

Baca juga: Keutamaan Bersedekah Kepada Anak Yatim Beserta Fakir Miskin

Begitu juga dengan sedekah. Ini merupakan salah satu amalan baik yang dapat menjadi sumber pahala kebaikan bagi siapa saja yang menjalankannya. Tidak jauh berbeda dari infak, sedekah juga dilakukan dengan memberikan sebagian materi bagi orang yang membutuhkan.

Meskipun sekilas mirip, namun terdapat perbedaan infak dan sedekah dalam Islam yang perlu diketahui. Perbedaan infak dan sedekah ini dapat dilihat dari niat awal atau motif yang dilakukan serta hukumnya. Begitu juga, perbedaan infak dan sedekah dengan zakat, hibah, dan hadiah.

Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum penjelasan perbedaan infak dan sedekah dalam Islam yang perlu diketahui.

Perbedaan Infak dan Sedekah

www.usatoday.com

Seperti yang disebutkan sebelumnya, perbedaan infak dan sedekah dapat dilihat dari niat dan hukumnya. Infak adalah sikap memberi dalam rangka menunaikan hajat atau kepentingan tertentu. Misalnya, menyisihkan sebagian uang dari uang belanja bulanan untuk memberi upah pegawai.

Sedangkan sedekah adalah sikap memberi mencakup segala macam bantuan dengan niat untuk mencari pahala. Tidak harus berupa uang, sedekah dapat berupa apa saja, dan dapat diberikan dengan jumlah yang bebas. Begitu juga dengan waktu, tidak ada ketentuan waktu khusus, sehingga sedekah dapat dilakukan kapan saja.

Dalam hal ini, infak dapat menjadi amalan sedekah jika dilakukan dengan tujuan mendapatkan pahala dari Allah. Namun, jika dilakukan tidak dalam rangka mencari pahala, maka amalan tersebut tetap berupa infak.

Amalan Zakat

©Pixabay/allybally4b

Setelah mengetahui perbedaan infak dan sedekah, berikutnya ada amalan lain yang disebut dengan zakat. Berbeda dengan infak dan sedekah yang hukum pelaksanaannya sunah atau tidak wajib, zakat adalah bantuan harga yang diberikan dengan jenis dan kadar tertentu dan memiliki hukum wajib dalam Islam.

Zakat ini diberikan pada pihak-pihak tertentu di waktu yang sudah ditentukan pula. Dalam hal ini, zakat harus dilakukan dengan tata cara yang benar sesuai syariat Islam.

Di mana kedua pihak, yaitu orang yang memberi zakat dan orang yang menerima zakat harus sama-sama menyepakati agar amal zakat yang dilakukan sah. Sebaliknya, jika salah satu pihak tidak menyepakati, maka zakat wajib diulang hingga sah.

Sebagai contoh, zakat pada bulan Ramadan. Di mana orang yang memberi zakat mengucapkan ikrar yang berisi maksud zakat, dan wakil dari panitia penerimaan zakat harus mengucapkan kalimat persetujuan serta doa agar zakat yang dilakukan mendapatkan rahmat kebaikan dari Allah.

Zakat pada bulan Ramadan ini bisa berupa sejumlah uang atau bahan makanan seperti beras, gandum, atau kurma dengan jumlah yang telah ditentukan.

Perbedaan Sedekah dengan Hibah atau Hadiah

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/studioVin

Setelah mengetahui perbedaan infak dan sedekah, terakhir terdapat perbedaan antara sedekah dengan hibah dan hadiah. Secara umum, hibah mirip dengan sedekah, yaitu dalam arti memberi tanpa timbal balik.

Namun, terdapat perbedaan mendasar yang terletak pada niatnya. Jika sedekah dilakukan untuk mendapatkan pahala dari Allah, hibah dilakukan untuk menghormati pihak yang diberi. Di mana hibah dilakukan untuk memupuk keakraban dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Sementara hibah dan hadiah adalah dua kata yang memiliki arti sama. Hibah adalah hadiah, begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini, hibah atau hadiah yang dilakukan dengan niat mendapatkan pahala dari Allah, maka akan menjadi amalan sedekah.

Dalam upaya memberi untuk mendapatkan pahala kebaikan dari Allah, maka amalan tersebut harus dilakukan dengan hati yang ikhlas. Di mana orang yang memberi sebagian hartanya, sebisa mungkin menyembunyikan hal tersebut dari orang lain agar tidak menimbulkan iri atau sikap sombong.

Selain itu, orang yang memberi sedekah tidak boleh mengungkit-ungkit amalan yang dilakukan. Dengan hari yang ikhlas, maka amalan yang dilakukan baik di mata Allah. Dengan begitu, Allah akan memberikan rahmat kebaikan dan berkah dalam kehidupannya.

Itulah beberapa penjelasan tentang perbedaan infak dan sedekah serta beberapa perbedaan lainnya. Ini menjadi dasar pengetahuan yang perlu dipahami oleh setiap umat muslim. Dengan begitu, setiap amalan di atas dapat dilakukan dengan baik dan benar menurut syariat Islam.