Mengunjungi Sangiran, Situs Manusia Purba yang Jadi Warisan Dunia

Merdeka.com - Sangiran, begitulah namanya terpampang di buku-buku sejarah. Tempat yang berada di Kabupaten Sragen itu merupakan salah satu lokasi ditemukannya fosil manusia purba di Indonesia.
Tak hanya di Indonesia, situs penemuan fosil manusia purba Sangiran juga terkenal di dunia. Di mata dunia Internasional, situs manusia purba ini mampu menyumbangkan pengetahuan penting mengenai bukti-bukti evolusi manusia, evolusi fauna, evolusi kebudayaan, dan juga lingkungan yang terjadi berjuta-juta tahun yang lalu.
Tak heran pada tahun 1996, Situs Sangiran ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Lantas seperti apa perkembangan situs manusia purba itu dari waktu ke waktu? Dan hal apa yang bisa dipelajari dari situs tersebut? Berikut selengkapnya:
Penemuan Situs Sangiran
©2016 merdeka.com/arie sunaryo
Mengutip Wikipedia, Situs Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemulling pada tahun 1883 saat melakukan kegiatan eksplorasi. Peneliti sejarah purbakala Eugene Dubois sebenarnya juga pernah melakukan penelitian di Sangiran, namun tidak terlalu intensif karena penelitannya kemudian dipusatkan di daerah Trinil, Ngawi.
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, nama Situs Sangiran mulai dikenal saat seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald melakukan penelitian pada tahun 1934. Waktu itu ia menemukan alat-alat batu hasil budaya manusia purba yang diperdagangkan oleh warga.
Oleh warga, alat-alat itu terkenal dengan sebutan “balung buta”. Selanjutnya pada tahun 1936 akhirnya ditemukan fosil manusia purba pertama di Sangiran. Tahun demi tahun, penemuannya makin banyak seperti fosil manusia, fosil hewan, alat tulang, dan alat batu.
Pendirian Museum Purbakala
©2016 merdeka.com/arie sunaryo
Hasil penggalian Von Koeningswald beserta timnya kemudian disimpan pada sebuah bangunan yang ia dirikan bersama Toto Marsono di Sangiran. Sementara itu koleksi-koleksi penting dikirim ke kawannya di Jerman, Franz Weidenreich.
Namun baru pada tahun 1988 sebuah situs museum dan konservasi laboratorium lokal sederhana didirikan di tempat itu. Pada tahun 2011, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuka museum itu untuk umum.
Kini, Museum Sangiran hadir dengan tiga ruang utama: ruang pertama berisi diorama yang berisi tentang kehidupan manusia purba di Sangiran sekitar 1 juta tahun yang lalu, ruang kedua berisi fosil-fosil yang ditemukan dan juga sejarah eksplorasi di situs tersebut, dan ruang ketiga berisi diorama besar yang memberikan pandangan seluruh wilayah Sangiran.
Jadi Desa Wisata
©2016 merdeka.com/arie sunaryo
Seiring berjalannya waktu, kehadiran Museum Purbakala Sangiran nyatanya belum memberi dampak signifikan bagi kehidupan ekonomi warganya. Oleh karena itu Sangiran dicetuskan menjadi sebuah desa wisata.
Selain museum purbakala, di desa wisata itu terdapat banyak UMKM yang menjajakan berbagai kerajinan lokal seperti ikat kepala, baju lurik, kapak batu, kaligrafi bambi, dan masih banyak lagi. Alhasil pada Oktober 2021 kemarin Desa Wisata Sangiran masuk dalam 50 desa wisata terbaik di Indonesia.
“Desa Wisata Sangiran ini kelasnya dunia karena sudah diakui UNESCO dan menjadi situs tertua yang sudah ada 1,8 juta tahun lalu. Di ini wisata yang ditawarkan berbasis sejarah dan budaya,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dikutip dari Sragenkab.go.id.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Melihat Lebih Dekat Kawah Timbang Dieng, Gas Beracunnya Pernah Merenggut Ratusan Korban Jiwa
Kini kawah itu masih aktif dengan mengeluarkan asap tipis yang merekah dari celah-celah bebatuan.
Baca Selengkapnya

Struktur Teks Tanggapan dan Penjelasannya, Pahami Fungsinya
Struktur teks tanggapan umumnya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup.
Baca Selengkapnya

Ini Sosok Mbah Moen, Raih Sarjana Administrasi Negara di Usia 84 Tahun, Jadi Lulusan Tertua
Viral kakek 84 tahun berhasil wisuda jadi lulusan tertua. Sosoknya dulu anggota TNI.
Baca Selengkapnya

Penyebab Mata Kaki Hitam dan Cara Mengatasinya, Perlu Diketahui
Mata kaki yang menghitam bisa disebabkan oleh beragam faktor.
Baca Selengkapnya

Doa Masuk Rumah Beserta Artinya, Mohon Berikan Perlindungan
Doa masuk rumah termasuk doa yang dianjurkan dalam Islam.
Baca Selengkapnya

Menikmati Keindahan Pantai Klotok di Wonogiri yang Lagi Viral, Semakin Cantik usai Revitalisasi
Dulunya Pantai Klotok merupakan sebuah dermaga terbengkalai
Baca Selengkapnya

Pesawat Delay, Bule Ini Pilih Bersihkan Kangkung di Bandara untuk Habiskan Waktu
Tak memilih santai, pria bule ini justru membersihkan kangkung di bandara sambil lesehan.
Baca Selengkapnya

Viral Momen Taruna Cium Kaki sang Ibu saat Wisuda Jurit Akmil, Banjir Tangisan
Viral momen haru Taruna cium kaki sang ibu saat Wisuda Jurit.
Baca Selengkapnya

Pria Purbalingga Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Tengah Hutan, Kondisinya Memprihatinkan
Pada tahun 2021, rumahnya terbakar. Sehingga dibangunlah gubuk reyot yang kundisinya sangat tidak layak itu.
Baca Selengkapnya

Viral Ular Sanca Sembunyi di Unit AC Outdoor Rumah Warga, Proses Evakuasi Bikin Ngeri
Peristiwa ini diketahui terjadi di Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya

Menguak Fakta Situs Watu Kelir, Pintu Gerbang Menuju Kompleks Percandian Dieng
Dulunya terdapat tiga buah candi di atas situs ini.
Baca Selengkapnya

Resep Durian Kocok Aneka Varian, Minuman Lezat Menyegarkan
Durian kocok adalah minuman kekinian yang digemari banyak orang.
Baca Selengkapnya