Mengunjungi Pertapaan Mandalasari, Situs yang Disakralkan Masyarakat Dieng hingga Jadi Tujuan Ziarah
Situs pertapaan itu berada di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Situs pertapaan itu berada di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Di Dataran Tinggi Dieng, ada beberapa tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Salah satunya adalah Pertapaan Mandalasari.
Pertapaan itu berada di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Di kawasan pertapaan itu ada lima tempat yang bisa dijadikan tujuan ziarah.
Tempat pertama adalah Batu Tulis. Dari samping, batu besar tersebut akan terlihat seperti perwujudan Semar.
Menurut sejarah yang beredar di masyarakat sekitar, Batu Tulis merupakan tempat Eyang Purba Wasesa yang merupakan leluhur masyarakat Dieng, mendapat pencerahan.
Tempat itu sering menjadi tempat ziarah orang tua atau pelajar yang mengalami kesulitan dalam studi.
Lokasi selanjutnya adalah Gua Semar. Lokasi ini sering dikunjungi para peziarah untuk bersemedi. Dilansir dari situs Indonesiakaya.com, gua itu dinamakan Gua Semar karena orang yang bermeditasi di sana dipercaya akan mendapatkan wahyu kasampurnaning jati (ilmu yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk).
Lokasi selanjutnya adalah Gua Pengantin. Nama “pengantin” disematkan pada gua itu karena banyak laporan pasangan yang datang ke gua itu kemudian melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
Selanjutnya adalah Gua Sumur. Di dalam gua itu terdapat sumber mata air yang disebut Sendang Kamulyaan. Sumber air di sana dianggap suci oleh pemeluk agama Hindu.
Sebelum diadakan upacara Melasti atau Nyepi, umat Hindu dari Bali akan datang ke sumber air itu dan mengambil air sucinya untuk keperluan upacara.
Situs yang terakhir adalah Gua Jaran. Dalam Bahasa Jawa, “jaran” artinya kuda. Gua ini dipercaya dijaga oleh seorang resi atau orang sakti yang bernama Kendali Seto yang artinya penunggang kuda putih.
Dilansir dari situs Indonesiakaya.com, ada sebuah legenda terkait gua tersebut.
Pada suatu hari, ada seekor kuda betina berwarna putih yang masuk ke dalam gua itu. Saat keluar keesokan harinya, kuda putih itu sudah dalam keadaan mengandung.
Dari legenda itulah banyak pasangan yang kesulitan mendapat keturunan ziarah ke Gua Jaran.
Gua-gua yang ada di kawasan itu dibatasi dengan gerbang yang dikunci gembok, kecuali gua pengantin. Untuk dapat masuk ke gua, pengunjung harus meminta izin dulu pada pemangku adat setempat.
Desa wisata Nyarai hadir dengan paket wisata lengkap yang cocok dikunjungi bersama keluarga ataupun kerabat.
Baca SelengkapnyaAda beberapa tempat wisata menarik di sekitar Gili Trawangan yang sebaiknya Anda kunjungi.
Baca SelengkapnyaLokasi ini wajib dikunjungi saat singgah di Kabupaten Bogor
Baca SelengkapnyaDengan berbagai macam tempat wisata yang tersedia, Pasuruan cocok dijadikan sebagai destinasi saat waktu libur tiba.
Baca SelengkapnyaUrutan dan tata cara doa ziarah ke makam orang tua rasanya perlu untuk dipahami.
Baca SelengkapnyaJika Anda sedang menghabiskan waktu akhir pekan di Banyuwangi, jangan melewatkan tempat wisata yang satu ini.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, AHY terlihat mengunjungi dan menghormati tempat peristirahatan terakhir almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di TMP Kalibata Jakarta.Simak lebih lengkap
Baca SelengkapnyaTempat wisata ini menyajikan pemandangan indah dengan mata air yang segar dan berkhasiat.
Baca Selengkapnya