Menguak Misteri Watu Ambal, Tangga Kuno Berusia Ribuan Tahun di Lereng Gunung Sumbing

Senin, 6 Februari 2023 08:03 Reporter : Shani Rasyid
Menguak Misteri Watu Ambal, Tangga Kuno Berusia Ribuan Tahun di Lereng Gunung Sumbing Situs Watu Ambal. ©YouTube/Asisi Channel

Merdeka.com - Pada 15 April 1866, terjadi tanah longsor di bukit kecil Desa Tlahap, Kecamatan Parakan, Temanggung. Kejadian tanah longsor ini menguak temuan mencengangkan. Di bekas lereng bukit longsoran, tersingkap sebuah tangga yang terdiri dari 20 anak tangga yang tidak pernah terlihat sebelumnya.

Laporan ini segera ditanggapi pemerintah Hindia Belanda. Mereka menerjunkan petugas untuk melakukan penggalian dan berhasil memunculkan 82 anak tangga.

Begitulah awal mula ditemukannya situs Watu Ambal. Tangga kuno di lereng Gunung Sumbing itu diyakini telah berusia ribuan tahun.

Lalu seperti apa fakta-fakta yang terungkap seputar tangga kuno misterius ini? berikut selengkapnya:

2 dari 5 halaman

Lokasi Terpencil

situs watu ambal
©YouTube/Asisi Channel

Perjalanan menuju situs Watu Ambal tidaklah mudah. Pengunjung yang hendak menuju situs tersebut harus lebih dahulu menuruni lereng bukit dan melewati ladang-ladang milik warga. Belum lagi semak-semak belukar yang harus diterabas demi mencapai situs.

Perjalanan dilanjutkan dengan menyeberangi sungai berbatu, lalu kembali menaiki lereng bukit. Barulah Situs Watu Ambal dapat dicapai.

Situs Watu Ambal dibangun di lereng bukit dengan kemiringan yang curam. Tangga kuno itu dibuat dengan bahan baku batu andesit, sama seperti candi-candi era Mataram Kuno. Tangga itu menghubungkan antara aliran sungai di bawah dengan puncak bukit.

3 dari 5 halaman

Lingga di Atas Bukit

situs watu ambal
©YouTube/Asisi Channel

Di atas bukit itu, terdapat dua buah lingga semu. Dilansir dari kanal YouTube Asisi Channel, kedua lingga semu itu ditemukan pada tahun 1911. Selain itu juga ditemukan sebuah arca di lokasi tersebut.

Pada masa Mataram Kuno, lingga semu hanya memiliki dua fungsi yaitu sebagai patok atau batas area suci, atau sebagai bagian dari puncak candi di era Jawa Tengah.

Namun di sana tidak ditemukan sisa-sisa reruntuhan candi. Oleh karena itu diduga kedua lingga semu itu diduga menjadi patok area suci.

4 dari 5 halaman

Diduga Tempat Bertapa

situs watu ambal
©YouTube/Asisi Channel

Tangga kuno misterius yang menghubungkan antara sungai dengan puncak bukit yang terdapat temuan dua lingga semu itu menguatkan dugaan kalau dulunya Situs Watu Ambal merupakan tempat bertapa. Apalagi bagian bawah tangga itu terletak di tempuran Kali Gendol dan Kali Galeh.

Dilansir dari kanal YouTube Asisi Channel, ada kemungkinan bahwa tangga Watu Ambal yang berbatasan langsung dengan sungai merupakan sarana bertemunya warga dengan para pertapa, sehingga para pertapa bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, atau warga bisa memberi persembahan kepada para dewa melalui para pertapa.

Hal ini merujuk pada temuan sejenis, yaitu tangga situs Watu Kelir di Kebumen dan Ondo Budho di Dieng yang teridentifikasi fungsinya adalah sebagai penghubung menuju area suci.

5 dari 5 halaman

Mitos Seputar Watu Ambal

situs watu ambal

©YouTube/Asisi Channel

Kini, keberadaan Watu Ambal memunculkan berbagai mitos di tengah masyarakat. Mitos pertama, jika seseorang menghitung anak tangga baik saat naik maupun turun, maka akan diperoleh jumlahnya tidak akan sama, kecuali kalau ia berdoa sebelumnya.

Mitos kedua, jika seseorang memperoleh hasil penghitungannya sama, baik saat naik maupun turun, maka harapannya akan terkabul. Lalu mitos ketiga, jika seseorang bersimpuh di depan lingga lalu memeluknya berurutan, maka harapan orang itu akan menjadi kenyataan.

Hingga kini, Situs Watu Ambal menjadi tempat ritual pada hari-hari tertentu. Namun keberadaan ini masih belum dikelola secara serius, apalagi akses menuju tempat itu masih sulit dicapai. Maka tak heran, belum banyak orang yang mengetahui keberadaan tangga misterius ini.

[shr]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini