Masa Inkubasi Covid-19 Selama 2 hingga 14 Hari, Ketahui Gejalanya
Merdeka.com - Seperti diketahui, Covid-19 masih menjadi ancaman kesehatan bagi seluruh masyarakat dunia. Sudah lebih dari satu tahun sejak kasus pertama di Wuhan, penyebaran Covid-19 di dunia masih terbilang luas. Meskipun beberapa negara sudah berhasil mengendalikan, namun risiko peningkatan kasus penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ini bisa terjadi kapan saja.
Indonesia menjadi salah satu negara yang masih memiliki angka penularan yang tinggi di masyarakat. Untuk itu, masyarakat Indonesia tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Terlebih lagi, kini berbagai aktivitas di masyarakat sudah mulai dilonggarkan sehingga masyarakat bisa lebih mudah melakukan kegiatan seperti biasa.
Selain menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin, masyarakat juga perlu memahami berbagai hal yang berkaitan dengan penularan Covid-19. Mulai dari cara penularan atau penyebaran virus, berbagai gejala yang dapat muncul, hingga masa inkubasi Covid-19 pada seseorang yang tertular virus Corona.
Dalam hal ini, masa inkubasi Covid-19 bagi setiap orang bisa berbeda-beda. Meskipun begitu, terdapat standar rentang waktu yang dibutuhkan virus hingga berkembang dan menginfeksi tubuh seseorang yang tertular. Dengan mengetahui beberapa informasi ini, dapat membantu Anda untuk mendeteksi dini ketika terjadi gejala yang mencurigakan.
Bukan hanya itu, semakin banyak informasi yang dipahami juga dapat memudahkan Anda untuk melakukan pencegahan sebaik mungkin agar tidak mudah tertular virus. Melansir dari Healthline, berikut kami merangkum penjelasan mengenai masa inkubasi Covid-19 dan berbagai informasi lainnya perlu Anda ketahui.
Mengenal Virus Corona
©Reuters
Sebelum mengetahui masa inkubasi Covid-19, perlu dipahami kembali apa yang disebut dengan virus Corona. Virus Corona adalah jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia dan hewan.
Pada 2019, virus corona baru bernama SARS-CoV-2 muncul di Wuhan, China, dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Infeksi virus corona varian baru ini menyebabkan penyakit pernapasan yang disebut COVID-19.
Hingga kini, penyakit Covid-19 masih menjadi pandemi yang melanda berbagai negara di dunia. Dengan tingkat penularan yang tinggi dan mudah membuat penyakit ini tidak mudah dikendalikan.
Bukan hanya itu, penderita yang tertular Covid-19 tanpa gejala juga menjadi salah satu pemicu mudahnya penularan Covid-19 di masyarakat. Dengan begitu, masyarakat terus diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk mencegah penularan yang semakin meluas.
Masa Inkubasi Covid-19
Setelah memahami virus Corona dan Covid-19, selanjutnya perlu dipahami bahwa masa inkubasi Covid-19 bagi setiap orang bisa berbeda-beda. Dalam hal ini, yang dimaksud masa inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan saat mulai tertular virus hingga munculnya gejala.
Berdasarkan penelitian, masa inkubasi Covid-19 secara umum terjadi antara 2 hingga 14 hari setelah terpapar atau tertular virus. Menurut laporan terbaru, lebih dari 97 persen orang yang tertular SARS-CoV-2 menunjukkan gejala dalam waktu 11,5 hari setelah terpapar. Masa inkubasi rata-rata sekitar 5 hari. Meskipun begitu, selalu terdapat kemungkinan bahwa masa inkubasi Covid-19 ini dapat berubah kapan saja.
Cara Penularan Virus
©Shutterstock.com/wavebreakmedia
Setelah mengetahui mada inkubasi Covid-19, berikutnya perlu diketahui bagaimana cara penularan virus Corona hingga menyebabkan seseorang terinfeksi Covid-19. Virus Corona atau SARS-CoV-2 menyebar sebagian besar dari orang ke orang melalui kontak dekat atau dari tetesan yang tersebar ketika seseorang bersin atau batuk. Virus Corona varian baru ini sangat menular artinya bisa menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang yang lain.
Bahkan dikatakan, terdapat kemungkinan yang terinfeksi menularkan virus ke orang lain meskipun belum muncul gejala yang mereka rasakan. Selain ditularkan melalui kontak cairan, virus Corona juga dapat menular melalui sentuhan permukaan benda yang telah terkontaminasi dengan virus.
Di mana virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh saat seseorang menyentuh mulut atau hidung. Dengan begitu virus akan berkembang dan bisa menyebabkan infeksi pada seseorang yang terpapar.
Gejala Covid-19
Setelah mengetahui masa inkubasi Covid-19 dan cara penularannya, terdapat beberapa gejala yang umum terjadi pada seseorang yang terpapar virus corona. Biasanya gejala Covid-19 ringan dan dapat berkembang secara perlahan. Gejala ini dapat berupa:
Gejala kurang umum lainnya mungkin termasuk:
COVID-19 memiliki lebih banyak gejala pernapasan, yang biasanya menyebabkan pilek, hidung tersumbat, dan bersin. Penyakit flu mempunyai gejala yang mirip dengan COVID-19. Namun, COVID-19 lebih cenderung menyebabkan sesak napas dan gejala pernapasan lainnya.
Diketahui, 80 persen orang sembuh dari gejala COVID-19 tanpa memerlukan perawatan medis khusus. Namun bagi sebagian orang, infeksi Covid-19 bisa berkembang semakin parah, terutama pada orang dewasa yang lebih tua dengan sistem kekebalan yang lemah. Dengan begitu, penyakit ini perlu diwaspadai oleh siapa saja karena dapat menular dan berkembang dengan mudah.
Cara Pencegahan yang Efektif
©Pixabay
Setelah mengetahui masa inkubasi Covid-19, terakhir penting untuk diketahui bagaimana cara menerapkan pencegahan yang efektif agar menekan penularan virus di masyarakat.
Dalam hal ini, penerapan protokol kesehatan yang ketat dinilai mampu mencegah seseorang tertular virus corona secara efektif. Berikut beberapa cara pencegahan yang bisa Anda lakukan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMeskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnya