Merdeka.com - Diketehaui sampai saat ini, sistem belajar mengajar masih menggunakan metode daring. Setelah satu tahun lebih melewati masa pandemi Covid-19, maka sistem sekolah tatap muka akan dicoba diterapkan.

Namun yang terjadi, di kota-kota besar malah justru mengalami lonjakan kasus Covid-19 cukup signifikan. Hal ini berpengaruh terhadap rencana untuk penerapan sekolah tatap muka.

Publik figur Cinta Laura menyayangkan hal itu, karena cukup banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa mengikuti sekolah online karena terbatasnya alat elektronik. Baru-baru ini, Cinta Laura mengungkapkan keresahannya.

Keluhkan Sekolah Online

Instagram - Cinta Laura

Hal itu diungkapkan Cinta Laura dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (17/6). Dalam unggahan tersebut, Cinta Laura mengkhawatirkan lonjakan kasus Covid-19.

Karena lonjakan kasus Covid-19 tersebut, kecil kemungkinan sekolah melaksanakan sistem tatap muka. Hal itu akan lebih menyulitkan masyarakat kurang mampu untuk melakukan sistem sekolah tersebut.

"Dengan situasi Covid-19 yang semakin parah di kota-kota besar, kemungkinan sekolah tatap muka jadi lebih kecil. Mungkin untuk kalian yang punya access laptop, smartphone, dan internet, kerugian yang dialami tidak begitu besar. But please, stop being SELFISH!" tulis Cinta Laura.

Khawatirkan Pelajar yang Tak Mampu

Cinta Laura menjelaskan mengapa sistem sekolah online ini tidak begitu efektif untuk penyampaian materi. Apalagi sekolah online ini sudah berlangsung selama satu tahun lebih.

"Kebanyakan dari mereka juga sebenarnya tidak mempunyai smartphone, jika punya pun susah untuk bisa mengerti mata pelajaran dari layar kecil," tambahnya.

"Dengan sekolah online, anak-anak ini sudah 1 tahun ketinggalan pelajaran," jelas Cinta Laura.

Peduli Anak yang Tak Punya Akses

Cinta mengutarakan pendapatnya, supaya masyarakat jangan memikirkan kepentingannya sendiri dalam masa pandemi seperti ini. Supaya, secepatnya sekolah tatap muka akan segera diberlakukan lagi.

"Sekarang kalian coba bayangkan sendiri berapa ratus ribu bahkan berapa juta anak-anak dengan nasib yang sama," jelasnya.

"WAKE UP! PLEASE STOP BEING SELFISH! This pandemic has to end if we want any hope of economic and social recovery," tambahnya.