Jenis Tawaf dalam Ibadah Haji dan Umrah, Perhatikan Syarat Wajibnya
Merdeka.com - Tawaf adalah salah satu rukun yang dilakukan saat ibadah haji dan umrah dalam agama Islam. Tawaf mengacu pada kegiatan mengelilingi Ka'bah, bangunan suci yang terletak di pusat Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Kegiatan tawaf atau mengelilingi Ka'bah dilakukan sebanyak tujuh putaran. Dimulai dari hajar aswad dan diakhiri pula di titik yang sama. Ternyata, kegiatan tawaf yang sering dilakukan dalam ibadah haji dan umrah ini memiliki beberapa jenis.
Jenis tawaf mulai dari tawaf qudum, tawaf ifadhah, dan tawaf wada’. Masing-masing jenis tawaf ini memiliki hukum dan waktu pelaksanaan yang berbeda. Dengan begitu, penting bagi umat muslim untuk mengetahui jenis tawaf dan aturan pelaksanaannya dengan baik.
Selain itu, umat muslim juga perlu mengetahui syarat-syarat apa saja yang dilakukan untuk melakukan tawaf. Ini termasuk dalam pengetahuan dasar yang perlu dipahami oleh setiap calon jemaah yang hendak melaksanakan ibadah haji maupun umrah.
Di samping itu, ada pula beberapa anjuran sunah yang baik dilakukan saat tawaf. Mulai dari berjalan kaki, berjalan cepat, salat sunah, hingga mencium hajar aswad. Beberapa kesunnahan ini dapat memberikan manfaat kebaikan tersendiri bagi siapa saja yang melakukan. Dilansir dari NU Online, berikut jenis tawaf dalam ibadah haji dan umrah serta penjelasan lainnya, bisa disimak.
Syarat Tawaf
Sebelum mengetahui jenis tawaf dan aturan pelaksanaannya, perlu dipahami terlebih dahulu syarat apa saja yang perlu dipenuhi jemaah haji maupun umrah sebelum melakukan tawaf. Beberapa syarat ini penting untuk diperhatikan, sebab akan memengaruhi sah tidaknya rukun tawaf yang dilakukan.
Berikut beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan tawaf, perlu diperhatikan:
Itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi saat melakukan tawaf. Penting bagi jemaah haji dan umrah memenuhi syarat-syarat tersebut, agar tawaf yang dilakukan sah menurut syariat Islam, dan bisa diterima di sisi Allah.
Jenis Tawaf
Setelah mengetahui syarat tawaf, berikutnya akan dijelaskan jenis tawaf dalam Islam. Seperti disebutkan, terdapat tiga jenis tawaf dengan hukum dan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. Mulai dari tawaf qudum, tawaf ifadhah, hingga tawaf wada’.
Penting bagi jemaah haji maupun umrah untuk memperhatikan jenis tawaf beserta aturan pelaksanaannya. Dengan begitu, Anda bisa melakukan tawaf sesuai dengan dukum dan waktu pelaksanaan yang tepat. Berikut beberapa jenis tawaf yang perlu diketahui:
Tawaf Qudum
Jenis tawaf yang pertama yaitu tawaf qudum. Tawaf ini dilakukan oleh jamaah haji ifrad atau warin saat memasuki Mekkah dan sebelum melakukan wukuf. Sedangkan bagi jemaah haji tamaty’, tawaf ini sudah termasuk dalam tawaf umrah. Hukum pelaksanaannya wajib, sehingga jika tidak dilakukan maka harus membayar dam atau denda.
Tawaf Ifadhah
Jenis tawaf yang kedua adalah tawaf ifadhah. Ini termasuk rukun haji, sehingga wajib dilakukan. Jika tidak melakukan tawaf ifadhah, maka ibadah haji yang dilaksanakan batal. Waktu pelaksanaan tawaf ifadhah yaitu tanggal 10 Dzulhijjah sesudah melempar jumrah awabah dan tahallul. Sedangkan waktu lain yang diperbolehkan yaitu tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah terbit fajar di tanggal 10 Dzulhijjah, atau sesudah keluarnya matahari di tanggal Dzulhijjah. Tidak ada batasan waktu, namun dianjurkan untuk melakukan tawaf ini sebelum tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Tawaf Wada’
Jenis tawaf yang ketiga adalah tawaf wada’, yaitu tawaf bagi siapa saja yang ingin melakukan. Ini adalah jenis tawaf yang memiliki hukum sunah, berarti tidak ada kewajiban apapun mengenai tawaf ini. Waktu pelaksanaannya juga bisa dilakukan kapan saja, sepanjang waktu selama melakukan ibadah haji atau umrah.
Anjuran Sunah Saat Tawaf
Setelah mengetahui beberapa jenis tawaf, terakhir akan dijelaskan anjuran sunah yang baik dilakukan saat tawaf. Terdapat beberapa anjuran sunah yang dilakukan Nabi Muhammad saat tawaf. Karena memiliki hukum sunah, maka ini tidak wajib dilakukan.
Meski begitu, jemaah haji atau umrah yang dapat melakukan kesunnahan ini maka akan mendapatkan manfaat kebaikan dari Allah. Berikut beberapa anjuran sunah saat tawaf yang baik dilakukan:
1. Sebaiknya tawaf dilakukan dengan berjalan kaki, kecuali bagi jemaah yang lemah seperti keterbatasan fisik atau lansia.
2. Dianjurkan menyentuh, mengusap, dan mencium hajar aswad setiap melintasinya seperti yang dilakukan Rasulullah.
3. Berjalan cepat saat 1 hingga 3 putaran, kemudian dilanjutkan dengan berjalan biasa untuk sisa tawaf yang dilakukan.
4. Melaksanakan salat sunah dua rakaat sesudah tawaf di belakang makam Nabi Ibrahim.
(mdk/ayi)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wajib tahu 5 rukun umrah yang wajib dilakukan agar ibadah sah. Apa saja?
Baca SelengkapnyaQada dan Qadar merupakan rukun iman dalam agama Islam yang wajib diimani.
Baca SelengkapnyaDoa itikaf wajib dilafalkan sebelum melaksanakan sholat itikaf. Doa itikaf ini adalah niat dilafalkan sebelum melaksanakan sholat itikaf
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Zakat fitrah adalah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu sebelum hari raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai huruf Izhar yang merupakan salah satu bacaan tajwid.
Baca SelengkapnyaTahajud adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam.
Baca SelengkapnyaUntuk masuk ke Raudhah, jemaah harus mendapatkan tasreh yakni surat keterangan izin untuk masuk ke Raudhah.
Baca SelengkapnyaWanita muslimah wajib melaksanakan mandi wajib setelah haid agar amal ibadahnya dapat diterima Allah SWT.
Baca SelengkapnyaKhatam Al-Quran merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, yang membawa pahala besar bagi pelakunya.
Baca Selengkapnya