Jateng dan Thailand Jajaki Kerja Sama di Berbagai Bidang, Ini Penjelasan Ganjar Pranowo
Dubes Thailand mengaku terkesan saat berkunjung pertama kali ke Semarang.
Dubes Thailand mengaku terkesan saat berkunjung pertama kali ke Semarang.
Pada Senin (24/7), Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat berkunjung ke Semarang. Di sana Prapan menemui Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Mereka berbicara untuk menjajaki berbagai bentuk kerja sama. “Saya berterima kasih Duta Besar Thailand sudah berkunjung. Kita berbicara kerja sama kedua negara, tentu peran saya sebagai gubernur, apa pun potensi yang bisa kita kerja samakan," kata Ganjar dikutip dari ANTARA.
Menurut dia, Indonesia dan Thailand memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah sama-sama sebagai negara yang mendirikan ASEAN. Ia menyebut kebutuhan pangan dan kemandirian pertanian menjadi sangat penting, baik bagi Jawa Tengah, Indonesia, maupun Thailand sebab tantangan yang dihadapi saat ini adalah perubahan iklim yang berpengaruh dalam produksi pertanian. “Kerja sama Indonesia-Thailand perlu untuk ketersediaan pangan masing-masing negara atau suplai. Thailand punya pengalaman yang cukup bagus dan kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertanian," katanya.
Selain itu, potensi kerja sama dan investasi berikutnya adalah terkait energi hijau yang saat ini mulai dikembangkan, baik di Jawa Tengah sendiri maupun Indonesia secara lebih luas. Bahkan Thailand ternyata juga mulai menggunakan energi bersih yang ramah lingkungan. “Kedua, tadi bagaimana green energy bisa kita dorong karena itu penting," ujar Ganjar.
Selain itu, potensi kerja sama berikutnya ada di sektor pariwisata. Terlebih Jateng mempunyai Candi Borobudur yang biasanya menjadi destinasi utama umat Buddha di seluruh dunia. "Saya juga propose untuk pariwisata, tourism-nya di Thailand juga cukup bagus. Kemarin saya bertemu dengan para biksu dan bante. Mereka menginginkan untuk beberapa kegiatan itu banyak umat Buddha dari Thailand yang punya potensi untuk bisa hadir di Borobudur," katanya.
Candi Borobudur sebagai situs budaya dan keagamaan menjadi kekuatan yang dapat dikembangkan bersama, apalagi dalam satu tahun setidaknya ada enam kali agenda keagamaan Buddha. Oleh karena itu, Ganjar melihat potensi adanya kerja sama penyelenggaraan kegiatan keagamaan bersama antara Pemprov Jateng, Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Thailand. "Kalau perlu kita membuat kerja sama penyelenggaraan kegiatan keagamaan bareng-bareng dan selama ini setiap Waisak sangat banyak warga dari Thailand yang datang ke Borobudur,” ujarnya.
Sementara itu Prapan Disyatat mengaku terkesan dengan pelayanan yang ramah dan kebersihan sejak dari Bandara Internasional Ahmad Yani sampai Rumah Dinas Gubernur Jateng Puri Gedeh. "Pertama kali ke Semarang. Sejak di bandara sampai ke sini bersih. Tadi kami membahas proyek kerja sama mengenai pertanian dan energi bersih," ujarnya. Prapan mengatakan bahwa selama ini Thailand, Ia mengamati perkembangan pertanian di Indonesia, Menurutnya, saat ini Thailand sudah ada kemajuan untuk teknologi pertanian, sehingga mereka sangat ingin membantu dan bekerja sama dalam bidang tersebut.
Thailand menjadi salah satu negara yang menjadi incaran para pelaku bisnis jastip.
Baca SelengkapnyaDalang muda Aming Ajeng siap kenalkan wayang Pandeglang di Thailand dan Perancis.
Baca SelengkapnyaLeuwi Tonjong memiliki julukan Thailand juga Surganya Garut.
Baca SelengkapnyaKondisi korban sudah membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil karena melihat potensi ancaman kekeringan atau kemarau dalam kurun waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaRasakan momen langka saat seorang pemancing tak sengaja temukan sisik ular raksasa di Thailand.
Baca SelengkapnyaPNM memberangkatkan 15 nasabah unggulan untuk belajar dari desa kreatif di Thailand yang menerapkan OTOP.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand dengan pangsa pasar 21,57 persen.
Baca Selengkapnya