Merdeka.com - Ada cerita unik dari agen BRILink di daerah Jalan Kadisoka, Maguwoharjo, Yogyakarta. Lantaran sering dapat orderan dari abang-abang kuli bangunan tiap malam minggu, orderannya membludak. Bahkan, omzet per bulannya hampir 2 miliar rupiah dengan total transaksi lebih dari 1.800 kali. Luar Biasa!

Ceritanya, setiap malam minggu agen BRILink 'Kanjeng Ibu' ini selalu mendapatkan omzet melimpah. Selain dari masyarakat sekitar, ternyata orderan banyak datang dari para kuli bangunan yang mengirimkan uang ke istrinya di kampung setiap seminggu sekali.

"Rata-rata per hari 65 customer. Tapi kalau malam minggu mencapai 120 customer. Rata-rata dari orang transfer, di sini kan ada proyek yang dikerjakan oleh para kuli bangunan. Seminggu sekali tiap malam minggu mereka transfer ke istri," cerita salah seorang pedagang kelontong yang juga agen BRILink, Dewi Pamungkas saat ditemui merdeka.com di tempat usahanya, Kamis (25/05).

Dewi bercerita, tak cuma kebanjiran orderan dari para kuli bangunan saja, agen BRILink miliknya juga dapat banyak limpahan pelanggan dari BRI Unit Maguwoharjo. "Kalau ada transaksi di bawah Rp5.000.000, oleh Bank BRI Maguwo diarahkan ke sini agar tidak antre di bank sana," kata Dewi.

Bahkan, lanjut Dewi, agen BRILink miliknya selalu berada di urutan pertama agen BRILink dengan omzet terbanyak yang berada di bawah wilayah BRI Kantor Cabang Jalan Adisucipto, Yogyakarta.

"Kita selalu nomor satu dari segi omzet. Sebulan sekitar 1.800 transaksi yang nilainya total Rp1,7 miliar lebih," kata Dewi sembari menunjukkan laporan bulanan yang diberikan oleh pihak BRI.

"Ini ada data aslinya lho, saya tidak mengada-ngada," kata Dewi meyakinkan.

Berkah Agen BRILink Bisa Beli Rumah

Dewi bercerita, dirinya mulai membuka usaha warung kelontong sudah sekitar 5 tahun. Tapi baru mulai menjadi agen BRILink baru 3 tahun terakhir. Meski baru 3 tahun, dia mengaku sudah bisa membeli rumah seharga Rp700 juta.

"Rumahnya tak jauh dari sini di depan tempat pemancingan itu," imbuh Dewi sembari menunjuk ke daerah pemancingan di Kadisoka.

Ditanya berapa hasil yang dia dapatkan sebagai agen BRILink, Dewi blak blakan mengaku mendapatkan keuntungan bersih Rp8.000.000. Dari setiap biaya transaksi yang dia bebankan, kemudian dibagi dua dengan pihak BRI.

©2023 Merdeka.com

Tiap transaksi, Dewi mengenakan biaya kepada customer sebesar Rp3.000. Tarif sebesar itu untuk transaksi baik tarik tunai atau pun transfer yang nilainya di bawah Rp3.500.000. Kalau yang nilainya di atas itu bisa dia kenakan tarif sebesar Rp5.000 bahkan sampai Rp10.000.

Tarif tersebut menurutnya sangat murah jika dibandingkan dengan agen-agen yang lain. Menurutnya, dengan tarif yang murah bisa mendatangkan banyak pelanggan.

"Kan kita sama BRI dibebaskan untuk menentukan tarif. Tapi kita di sini nyari berkahnya saja. Biar bisa langgeng," ujar Dewi sambil tersenyum.

Sementara keuntungan bersih dari jualan kelontong juga kurang lebih sama, Rp8.000.000 setiap bulannya. Total penghasilan Dewi setiap bulan kurang lebih Rp16.000.000.

Resep Laris Manis

Dewi membagi resep agen BRILink miliknya laris manis seperti saat ini. Salah satunya harus selalu tersenyum ramah kepada para pelanggan.

"Keramahan untuk melayani konsumen itu yang utama," ungkap Dewi. Di tempat yang sama, suaminya Dewi, Zaenal Arifin juga membenarkan ucapan istrinya tersebut.

"Kalau kata pelanggan, memang di sini pelayanannya beda," kata Zaenal.

Resep selanjutnya, menurut Dewi, banner agen BRILink yang dipajang besar di depan warung kelontongnya juga sangat menentukan. Lantaran mudah dilihat dari jalan, akhirnya banyak orang lewat yang mampir untuk bertransaksi.

"Map juga sangat berpengaruh. Banyak orang mencari dari Google Map lokasi Agen BRILink terdekat, dan menemukan lokasi kita," katanya.

©2023 Merdeka.com

Selain itu, lanjut Dewi, sebisa mungkin dirinya menyediakan uang tunai yang cukup. Jika ada customer yang hendak tarik tunai atau transfer uang berapa pun, bisa dia layani tanpa harus meminta waktu untuk top up uang ke bank.

"Terakhir kemarin ada yang minta transfer uang Rp27.000.000, bisa langsung kita layani," kata Dewi.

Dewi mengaku sangat terbantu dengan adanya agen BRILink. Menurutnya, setelah bergabung dengan BRILink, perekonomian keluarganya semakin meningkat.

"Agen BRILink sangat membantu nasabah. Pendapatan keluarga saya semakin meningkat. Intinya agen BRILink bisa meningkatkan ekonomi keluarga. Jujur saya sangat terbantu," tutup Dewi mengakhiri pembicaraan.

Ditopang 650 Ribu Agen BRILink, Pendapatan BRI Tumbuh Pesat

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) sebesar Rp5,08 triliun atau tumbuh 11,45 persen di kuartal I 2023. Angka ini disebut bisa didapat atas andil dari makin banyaknya agen BRILink.Direktur Utama BRI Sunarso sebelumnya pernah menerangkan pertumbuhan pendapatan atas jasa bank ini tak terlepas dari peran para agen BRILink. Mengingat, agen-agen kecil yang melayani transaksi mini perbankan BRI ini juga tumbuh dengan 650 ribu agen."Selama 3 bulan fee based income BRI mencapai Rp5,08 triliun atau tumbuh 11,45 persen secara year on year (yoy)," ujarnya dalam konferensi pers Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2023 (27/4) lalu."Ini sejalan dengan peningkatan jumlah agen BRILink per Maret (2023) yang mencapai 650 ribu agen dengan total nilai transaksi mencapai Rp325,65 triliun," ujarnya.Kemudian, di sisi lain, transaksi melalui aplikasi BRI Mobile atau BRImo juga meningkat dalam 3 bulan tersebut. Angkanya tercatat sebesar Rp884 triliun, sejalan dengan pertumbuhan pengguna aplikasi menjadi lebih dari 26,3 juta di kuartal I-2023.Perlu diketahui, pada awal tahun 2023, Sunarso sempat menargetkan ada penambahan jumlah agen BRILink sebanyak 25 ribu agen di 2023. Target ini diungkap saat agen BRILink tercatat baru sebanyak 590 ribu agen.Jika mengacu target tersebut, capaian di kuartal I 2023 ini telah lebih tinggi dari target yang dibidik dengan capaian 650 ribu agen dari target 615 ribu agen di 2023.