Merdeka.com - Nama Warkop DKI sudah dikenal masyarakat sebagai grup komedi legenda Tanah Air. Warkop DKI berisikan komedian Dono, Kasino dan Indro.

Komedian yang sukses sejak tahun 80-an ini telah menelurkan banyak karya film komedi yang ikonik. Tidak hanya dikenal sebagai seorang komedian, ternyata mereka juga mempunyai latar belakang pendidikan luar biasa.

Bahkan latar belakang pendidikan Dono sebagai civitas akademika, pernah tercatat dalam sejarah Negara Indonesia. Baru-baru ini, Indro menceritakan kenangan mendiang sahabatnya.

Paling Aktivis

Instagram Indro Warkop

Kisah itu diungkapkan oleh Indro dalam video yang diunggah di kanal Youtube Vindes pada beberapa hari yang lalu. Dalam video itu, ia berbagi kisah tentang peristiwa yang menyudahi era Orde Baru.

Di antara ketiga anggota Warkop DKI, Indro mengakui bahwa yang paling sering bersuara keadilan adalah Dono. Bahkan setelah Dono menjadi bintang, ia masih turun ke jalan.

"Paling aktivis itu Dono. Bahkan sampai kemarin, tahun 98 itu dia masih," ungkap Indro.

"Dan dia terlibat di reformasi," katanya.

Ikut Rapat Gelap

Pemilik nama lengkap Indrodjojo Kusumonegoro ini mengatakan bahwa sahabtnya itu juga sempat bermusyawarah dengan para sosok penting dalam peristiwa itu. Namun dalam segala aktivitasnya itu, mereka hanya ingin mewakili para rakyat.

"Dia terlibat, rapat-rapat gelapnya reformasi itu. Gus Dur, segala macem, Cak Nun," kenang Indro.

"Warkop pengen ngewakilin rakyat bukan sebuah kekuatan tertentu," imbuhnya.

Sortir Orasi

Tidak hanya menjadi wakil untuk rakyat, Dono juga dipercaya para mahasiswa untuk mengumpulkan berbagai orasi. Sedangkan, Indro bertugas mensuplai ransum untuk para mahasiswa yang turun ke jalan pada saat itu.

"Ketika di DPR, Dono bertugas menyortir semua orasi. Dono itu senior yang dipercaya mahasiswa," ucap Indro.

"Gue ikut di situ, tapi gue logistik. Gue ke restoran-restoran Padang itu mereka telpon kan. Gue kan dulu punya Land Rover long-chassis nah itu gue pakai dan gue harus tutup (muka)," pungkasnya.