Indonesia Jadi Negara Dengan Risiko Penularan COVID-19 Rendah
Merdeka.com - Penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air kini semakin menunjukkan tren positif. Bahkan sampai diakui oleh dunia. Hal tersebut ditunjukkan dengan data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC). Melalui keterangan dalam website resminya, Indonesia termasuk negara dengan risiko penularan COVID-19 yang rendah.
Bersama dengan 42 negara lainnya, Indonesia berada di level 1 dari level 5 yang ditetapkan CDC. Sebagai informasi, CDC menetapkan lima kategori level untuk penilaian terkait hal ini. Level 1 untuk kategori rendah, level 2 sedang, level 3 tinggi, level 4 sangat tinggi, dan level tidak diketahui.
Lewat website resminya, CDC juga merekomendasikan Indonesia sebagai negara yang aman untuk liburan. Meski begitu, CDC memberikan catatan khusus, bagi wisatawan yang ingin berkunjung sudah harus divaksin dan harus patuh mengikuti aturan Indonesia terkait proses pencegahan virus.
"Wisatawan harus mengikuti rekomendasi atau persyaratan di Indonesia, termasuk memakai masker dan menjaga jarak," tulis CDC pada keterangan resminya.
Kabar baik dari CDC tersebut menjadi angin segar bagi pemerintah. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi pun mengamini hal tersebut. Hasil tersebut tentu menjadi nilai positif bagi penanganan pandemi yang sudah diupayakan pemerintah dan masyarakat.
"Rekomendasi CDC merupakan kabar baik bagi kita semua. Penanganan pandemi COVID-19 terus menunjukkan progres yang semakin membaik," ungkapnya.
Pencapaian tersebut juga tak lepas dari program vaksinasi. Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan, hingga Rabu (15/12), vaksin COVID-19 sudah menembus angka 104 juta lebih untuk dosis lengkap. Meski begitu, masyarakat Indonesia tetap tak boleh lengah menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Satgas COVID-19 lewat konfrensi pers hariannya melaporkan, kasus positif COVID-19 bertambah 205 hingga Rabu (15/12). Angka tersebut membuat total kasus positif COVID-19 sejak Maret 2020 mencapai 4.259.644 kasus. Sedangkan orang yang dinyatakan sembuh menjadi 4.110.811 setelah bertambah 237 orang.
Pemerintah tak lelah untuk terus mengingatkan agar menerapkan protokol kesehatan. Di tengah meningkatkan mobilitasnya masyarakat dan akhir tahun, penting untuk selalu menjalankan pesan ibu, yakni tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan kurangi mobilitas jika tidak penting.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat
(mdk/snw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya