Diabadikan dalam Batik, Ini Kisah Heroik Prajurit Mataram Melawan Bajak Laut
Merdeka.com - Di daerah Kutawaru, Cilacap, ada sekelompok seniman batik tulis yang mengembangkan kain batik bermotif unik. Motif batik itu tak dijumpai di daerah lain, karena menggambarkan sebuah peristiwa besar yang terjadi di tempat itu pada masa silam.
Alkisah pada masa silam, kawasan Cilacap merupakan daerah yang damai di mana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Namun tiba-tiba, wilayah itu diserang oleh sekelompok bajak laut yang datang dari negeri seberang. Mereka merusak, membakar, dan menjarah harta benda penduduk yang tinggal di sana.
Karena itulah penguasa Mataram pada saat itu mengirim empat perwira yang sakti bernama Jaga Playa, Jaga Praya, Jaga Resmi, dan Jaga Laut. Mereka ditugaskan untuk melawan kelompok bajak laut yang semakin meraja-rela di kawasan itu.
Lalu apakah keempat perwira itu berhasil mengalahkan para bajak laut yang berkeliaran di Cilacap? Dan bagaimana peristiwa itu mempengaruhi kehidupan masyarakat Cilacap di masa kini? Berikut selengkapnya:
Kisah Heroik Prajurit Mataram Melawan Bajak Laut
©2021 Liputan6.com
Pertempuran antara pasukan Mataram yang dipimpin oleh empat perwira dan kelompok bajak laut tak terelakan. Pada akhirnya, para bajak laut itu berhasil dikalahkan dalam perang laut.
Mereka kemudian terusir, dan tak memiliki keberanian untuk memasuki perairan Cilacap. Para prajurit yang menang itu tak lantas kembali ke pusat Kerajaan Mataram. Di sana mereka membangun pemukiman dan menjaga para nelayan dari ancaman luar.
Sementara itu Jaga Playa dan Jaga Praya bermukim di daerah yang kini disebut Klapalima. Sementara itu Jaga Resmi dan Jaga Laut memilih bermukim di Pulau Nusakambangan.
Usai bajak laut terusir, para nelayan bebas mengarungi laut selatan Jawa dan Segara Anakan untuk menangkap ikan. Tak hanya itu, perniagaan dan industri produksi kapal juga berkembang di sana. Pada akhirnya, Cilacap menjadi kota pelabuhan perikanan dan bongkar muat yang penting di Jawa hingga kini.
Diabadikan dalam Sebuah Batik
©2021 Liputan6.com
Kisah heroik perajurit Mataram yang berhasil mengalahkan para bajak laut kemudian ditorehkan dalam goresan batik oleh para seniman batik di Kutawaru, Cilacap. Dilansir dari Liputan6.com, warna dasar kain yang sedikit gelap, antara hitam, cokelat, dan abu-abu menggambarkan masa konfrontasi dan pemulihan setelah serangan bajak laut itu.
Selain itu, kesaktian para prajurit itu pula tergambar pada motif batik Wijayakusuma. Di dalam motif itu, terdapat warna dasar hitam dengan motif besar dan berwarna cerah yang menunjukkan keteguhan para prajurit dalam menjaga wilayah perairan Cilacap dan Nusakambangan.
Ada pula motif kapal laut yang memiliki warna dasar biru muda. Motif itu menceritakan masa jaya para nelayan Cilacap yang hidup sejahtera.
Harga Batik Cilacap
©2021 Liputan6.com
Selain motif yang menggambarkan perang antara prajurit Mataram dengan para bajak laut, para seniman batik tulis kontemporer di Kutawaru membuat karya motif batik yang bervariasi. Ada motif yang menggambarkan tentang keindahan laut, hutan bakau, pegunungan, hasil alam dan hal-hal lain yang menjadi ciri khas wilayah Cilacap.
Selain itu, setiap kain batik dijual dengan harga yang bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan motif serta bahan kainnya. Biasanya, selembar kain batik tulis dijual dengan harga antara Rp500 ribu hingga Rp750 ribu. Tapi ada pula batik yang dihargai hingga Rp1 juta, yaitu Batik Wijayakusuma, yang motifnya lebih rumit dibandingkan batik lainnya.
Tak hanya itu, ada pula batik tulis yang dihargai hingga Rp3,5 juta yaitu batik tenun. Namun, batik ini sangat jarang dijual bebas dan hanya diproduksi bila ada pesanan khusus.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam selembar batik khas Ciwaringin terdapat perjuangan rakyat melawan penjajahan.
Baca SelengkapnyaPengguna batik ini diharapkan bisa mengagumi keindahan alam Priangan Timur.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 15 hektare. Enam titik api sudah berangsur padam.
Baca SelengkapnyaPresiden SBY ajak keluarga belanja batik sampai temukan motif spesial kesukaan Ibu Ani.
Baca SelengkapnyaPekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.
Baca SelengkapnyaPuluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam
Baca SelengkapnyaBatu peninggalan di Pulau Samosir ini memiliki bentuk yang unik.
Baca SelengkapnyaSalah satu batik khas Kota Madiun ialah Batik Keris Asoka. Penamaan batik ini memiliki filosofi mendalam
Baca Selengkapnya