Desa di Gunungkidul Ini Unik, Pagi Datang Terlambat Malamnya Lebih Cepat
Matahari di desa ini baru muncul jam 8 pagi dan jam 5 sore sudah mulai gelap.

Matahari di desa ini baru muncul jam 8 pagi dan jam 5 sore sudah mulai gelap.

Desa di Gunungkidul Ini Unik, Pagi Datang Terlambat Malamnya Lebih Cepat

Padukuhan Wotawati berada di lembah Sungai Bengawan Solo Purba, Gunungkidul. Desa itu memiliki fenomena alam yang cukup unik. Sinar matahari datang terlambat, namun malam selalu datang lebih cepat.
Matahari Baru Muncul Jam 8 Pagi, Jam 5 Sore Sudah Gelap
Dilansir dari kanal YouTube Cerita Gunungkidul, desa ini baru diterangi sinar matahari mulai pukul 8.00 WIB.
Namun saat sore hari tiba, matahari seolah tenggelam lebih cepat. Mulai pukul setengah lima sore, suasana pedukuhan itu sudah mulai gelap.
Letak dusun yang diapit dua tebing di sebelah Timur dan Barat membuat sinar mentari datang terlambat dan gelap lebih cepat.
Selain fenomena uniknya, Padukuhan Wotawati juga punya berbagai pesona lainnya. Karena pesona itu pula desa tersebut diproyeksikan menjadi desa wisata.


Punya Tradisi Unik
Warga Padukuhan Wotawati punya tradisi unik. Salah satunya adalah tradisi Rasulan yang diadakan setelah masa panen.

Menjunjung Tinggi Gotong Royong
Warga di Padukuhan Wotawati sangat menjunjung tinggi gotong royong. Mereka rela kerja bakti untuk pembangunan fasilitas umum.

Panen Raya
Mayoritas warga Wotawati adalah petani. Suasana ladang tampak ramai saat masa panen raya. Mereka berharap hasil panen selalu lebih baik dari tahun ke tahun.

Suasana malam Satu Suro
Keseruan warga juga terlihat pada perayaan malam Satu Suro. Pada momen itu mereka mengadakan perayaan pada salah satu rumah warga.

Dapat Perhatian Bupati
Eksistensi Padukuhan Wotawati mendapat perhatian dari pemerintah. Bahkan istri Bupati Gunungkidul mengunjungi dusun itu hanya untuk merayakan ulang tahun bersama warga