Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berlangsung Sengit, Ini Kisah Pertempuran Pasukan Demak dan Portugis di Malaka

Berlangsung Sengit, Ini Kisah Pertempuran Pasukan Demak dan Portugis di Malaka Perang antara Demak melawan Portugis di Malaka. ©Islamtoday.id

Merdeka.com - Pada awal abad ke-16, terjadi perang besar antara pasukan Portugis dan pasukan Kerajaan Demak di Selat Malaka. Peperangan itu terjadi tak lama setelah Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis.

Pada saat itu, pasukan Kerajaan Demak dipimpin oleh Pati Unus.Penyerangan Demak terhadap Portugis dilatar belakangi jatuhnya kerajaan-kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka seperti Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Malaka ke tangan Portugis.

Dari jatuhnya kerajaan-kerajaan tersebut, Pati Unus menyadari betapa kuatnya armada laut Portugis yang diyakini lebih kuat dari armada laut Majapahit pada masa jayanya. Namun hal itu tak mengendurkan keberaniannya untuk melawan.

Berbekal 100 kapal beserta 5.000 tentara gabungan dari Jawa dan Palembang, Pati Unus melancarkan penyerangan pertamanya pada tahun 1513 yang dikenal dengan nama Ekspedisi Jihad I.

Tiba di Malaka, pertempuran antara Portugis dan Demak tak dapat dihindarkan. Lalu siapa pada akhirnya yang akan memenangi pertempuran ini?

Kekuatan Tentara Demak

perang antara demak melawan portugis di malaka

©Islamtoday.id

Dalam penyerangan ke Malaka, pasukan yang dipimpin Pati Unus terdiri dari 100 kapal dan 12.000 personel. 30 kapal di antaranya merupakan jenis jung besar seberat 350-600 ton. Kapal-kapal itu membawa banyak pasukan altileri yang dibentuk di Jawa.

Melansir dari Wikipedia.org, Kapten Portugis yang memimpin perang melawan Demak, Fernao Pires de Andrade menuliskan surat kepada rekannya, Alfonso de Albuquerque dalam menggambarkan besarnya jung milik pasukan Demak.

“Kapal itu benar-benar sangat mengerikan bahkan tidak ada orang yang pernah melihat sejenisnya. Butuh waktu tiga tahun untuk membangunnya. Tembakan meriam yang saya miliki di kapal saya berhasil masuk tapi tidak bisa tembus. Di dalam kapal itu ia membawa seribu orang tentara. Yang Mulia dapat mempercayaiku bahwa itu adalah hal yang sangat luar biasa untuk dilihat,” kata Fernao pada Albuquerque.

Jalannya Pertempuran

perang antara demak melawan portugis di malaka

©Islamtoday.id

Pertempuran hebat terjadi di Selat Malaka antara armada kapal Portugis dengan armada Demak. Mereka bertempur habis-habisan. Namun armada Portugis lebih canggih dengan senjata meriamnya.

Sebanyak 70 kapal dan perahu Demak berhasil dihancurkan oleh Portugis. Sebanyak 800 pasukan Demak tewas dalam pertempuran itu.

Meskipun dikalahkan, Pati Unus berhasil melarikan diri dan berlayar pulang menuju Demak. Dia kemudian mendamparkan kapal perangnya sebagai monumen perjuangan melawan orang-orang yang disebutnya paling berani sedunia.

Karena keberaniannya pergi ke Malaka dan menyerang Portugis, Pati Unus kemudian mendapat julukan “Pangeran Sabrang Lor”. Dia pun kemudian naik tahta menjadi Raja Demak menggantikan Raden Patah.

Ekspedisi Jihad II

perang antara demak melawan portugis di malaka

©Islamtoday.id

Perlawanan Pati Unus terhadap Portugis tak cukup sampai di situ. Kegagalan atas Ekspedisi Jihad I rupanya dipelajari betul oleh Pati Unus. Dia kemudian mempersiapkan diri untuk perang selanjutnya dengan membangun sebanyak 375 armada kapal perang baru di Gowa, Sulawesi.

Hingga akhirnya pada tahun 1521, Pati Unus yang saat itu sudah menjabat sebagai raja memutuskan ikut ekspedisi ke Malaka dengan membawa 375 armada kapal baru itu. Sebelum diberangkatkan, armada itu terlebih dahulu mendapat pemberkatan dari para wali tanah Jawa yang dipimpin Sunan Gunung Jati.

Namun kedatangan armada kapal perang yang besar ini telah diantisipasi oleh Portugis. Kapal yang ditumpangi Pati Unus terkena meriam saat akan merapat di pantai. Kapal pun hancur dan Pati Unus gugur akibat tembakan meriam itu.

Ekspedisi Susulan

perang antara demak melawan portugis di malaka

©Islamtoday.id

Setelah gagalnya Ekspedisi Jihad I dan II, penyerangan terhadap Portugis kembali dilakukan pada tahun 1950 di mana Sultan Johor meminta Ratu Kalinyamat dari Jepara mengirimkan 40 kapal dan 4.000 prajurit perang untuk menyerang Malaka. Mereka kemudian bergabung dengan pasukan Malaka dan Aceh untuk menyerang Portugis bersama-sama.

Kekuatan gabungan itu berhasil memukul mundur Portugis dan mengambil alih sebagian besar Kota Malaka. Namun Portugis berhasil menyerang balik dan berhasil menewaskan 2.000 pasukan Jawa.

Ekspedisi dilanjutkan lagi oleh Ratu Kalinyamat pada tahun 1974 dengan kekuatan 300 kapal dan 15.000 personel. Setelah pertempuran sengit selama 3 bulan, sebanyak 2/3 pasukan Jepara gugur.

Karena serangan ini, posisi Portugis di Maluku semakin terjepit karena bala bantuan datang terlambat. Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dari Kesultanan Ternate pada 1575.

(mdk/shr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
11 Juni 1938 Awali Pertempuran Wuhan, Konflik Terbesar dalam Perang Tiongkok-Jepang
11 Juni 1938 Awali Pertempuran Wuhan, Konflik Terbesar dalam Perang Tiongkok-Jepang

Pertempuran ini mencakup serangkaian operasi militer antara pasukan Kekaisaran Jepang dan Republik Tiongkok.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera
Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera

Pulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.

Baca Selengkapnya
Peringatan Hari Perawat Internasional 12 Mei, Berikut Sejarah dan Tujuannya
Peringatan Hari Perawat Internasional 12 Mei, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Perawat Internasional merupakan momen penting untuk menghargai dan mengapresiasi perawat.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Perang Belasting, Perlawanan Masyarakat Pribumi dalam Penerapan Pajak oleh Belanda di Sumbar
Menilik Sejarah Perang Belasting, Perlawanan Masyarakat Pribumi dalam Penerapan Pajak oleh Belanda di Sumbar

Pemberlakuan sistem pajak oleh kolonial Belanda kala itu membuat rakyat pribumi murka dan memberontak sehingga menimbulkan konflik panjang.

Baca Selengkapnya
8 Cara Agar Terhindar dari Rasa Lemas dan Mengantuk saat Perjalanan Mudik Lebaran
8 Cara Agar Terhindar dari Rasa Lemas dan Mengantuk saat Perjalanan Mudik Lebaran

Rasa lemas dan ngantuk merupakan ancaman yang muncul saat kita melakukan perjalanan jauh untuk mudik lebaran. Ketahui sejumlah cara untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya