Kenali Arti ADHD pada Anak dan Gejalanya, Orang Tua Wajib Tahu
Merdeka.com - Arti ADHDatau Attention Deficit Hyperactivity Disorder wajib diketahui orang tua. Arti ADHD terkait dengan perkembangan kesehatan mental buah hati. Tumbuh kembang anak harus disesuaikan dengan keseimbangan fisik dan mental. Oleh karena itu, sebagai orang tua penting untuk kenali lebih dini artiADHDpada anak.
Arti ADHD ialah sebuah gangguan yang menyebabkan perilaku anak sulit fokus, bertindak tiba-tiba, dan sifat yang sangat aktif. Gangguan pemusatan perhatian hiperaktif ini terjadi pada usia mulai balita hingga terlihat jelas pada usia 7 tahun. Namun ciri-ciri dan gejala setiap anak berbeda-beda.
Selain arti ADHD, kenali juga gejala ADHD yang beragam, seperti kesulitan memperhatikan, gelisah, mudah marah, mudah lupa, suka melamun, dan bersifat impulsif. Bahkan beberapa peneliti mengkhawatirkan risiko bunuh diri pada anak dengan ADHD.
Gejala ADHD patut diwaspadai sebagai langkah tumbuh kembang anak yang baik. Melansir dari Healthline, Mayo Clinic, dan Webmd, berikut penjelasan arti ADHD, beserta gejala dan cara menanganinya.
Arti ADHD dan Penyebabnya
talk-ds.org
Pengertian ADHD
Arti ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, atau gangguan pemusatan perhatian hiperaktif. ADHD merupakan sebuah kondisi dengan gejala seperti sulit fokus, bertindak tiba-tiba, dan sifat yang sangat aktif. Gejala ADHD berbeda dari satu orang ke orang lain. Selain itu gejala ADHD juga sulit dikenali tanpa perhatian khusus.
Arti ADHD lainnya ialah merupakan gangguan perkembangan saraf yang menyebabkan berbagai perilaku hiperaktif dan bersifat mengganggu. Anak dengan ADHD memang harus mendapat perhatian khusus dari orang tua.
ADHD akan menjadi kendala bagi sang anak dalam beraktivitas baik di rumah maupun di sekolah. Bahkan Mayo Clinic mengkhawatirkan peningkatan risiko pemikiran bunuh diri pada anak-anak dan remaja yang menggunakan obat ADHD
ADHD umumnya dilihat pada saat anak-anak berusia 7 tahun. Sedangkan anak-anak yang lebih dari usia 7 tahun dapat dinyatakan memiliki ADHD dengan gejala yang lebih rumit. Hal ini disebabkan oleh faktor tumbuh kembang, emosional dan mental.
ADHD tak hanya diderita pada anak saja, bahkan orang dewasa dapat memiliki ADHD yang gejalanya berasal dari masa anak-anak. Hal ini merupakan fase gejala lanjutan seperti kesulitan mengatur waktu, menetapkan tujuan, dan menunda pekerjaan.
Penyebab ADHD pada Anak
Meskipun belum pasti penyebab ADHD, namun para peneliti menyimpulkan beberapa faktor penyebab ADHD:1. Faktor ibu hamil yang mengalami stres.2. Bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.3. Paparan racun dan polusi dari lingkungan masa kanak-kanak.4. Faktor kerusakan otak saat di dalam kandungan.5. Kelainan struktur dan fungsi otak.6. Penggunaan NAPZA, alkohol, dan rokok selama masa kehamilan.7. Faktor genetik dari orang tua, dan gangguan mental lainnya.
Gejala ADHD pada Anak
©shutterstock.com/Realinemedia
Setelah mengetahui penyebab dan arti ADHD, orang tua harus tahu gejala yang mungkin terjadi jika seorang anak mengidap ADHD.
1. Kesulitan Memperhatikan
Hal ini dapat ditemui pada saat anak di masa sekolah. Saat beraktivitas, anak tidak mampu memfokuskan diri pada suatu aktivitas. Terkendala mengikuti instruksi dan memproses informasi. Selain itu gejala lainnya ialah kesulitan menyelesaikan tugas dan berakhir dengan bosan.
2. Mudah Marah
Seorang anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan mengendalikan emosinya. Sifat mudah marah ini tentu menjadi hal yang mudah dilihat. Saat anak memiliki ledakan kemarahan pada waktu yang tidak tepat.
3. Gelisah
Beberapa anak dapat didiagnosis memiliki ADHD saat mereka mudah gelisah. Anak-anak dengan ADHD sering tidak bisa duduk diam. Mereka mungkin mencoba untuk berdiri dan berlari-lari, gelisah, atau menggeliat di kursi mereka ketika dipaksa untuk duduk.
4. Suka Melamun
Anak-anak dengan ADHD tidak selalu ribut dan berisik. Gejala lain yang menunjukkan ADHD adalah anak menjadi lebih tenang dan kurang terlibat daripada anak-anak lain. Seorang anak dengan ADHD mungkin menatap ke langit, melamun, dan mengabaikan apa yang terjadi di sekitar mereka.
5. Mudah Lupa
Anak-anak dengan ADHD mungkin pelupa dalam kegiatan sehari-hari. Mereka mungkin lupa mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah mereka. Mereka mungkin juga sering kehilangan barang, seperti mainan.
6. Mengganggu Orang Lain
Perilaku berfokus pada diri sendiri dapat menyebabkan anak dengan ADHD mengganggu orang lain saat mereka berbicara atau terlibat dalam percakapan atau permainan yang bukan bagian dari mereka.
7. Bersifat Impulsif
Beberapa sifat impulsif pada seorang anak antara lain:
- Menunjukkan ketidaksabaran yang ekstrem dengan orang lain.
- Menolak menunggu giliran saat bermain dengan anak lain.
- Menyela ketika orang lain sedang berbicara.
- Melontarkan komentar pada waktu yang tidak tepat.
- Mengalami kesulitan mengendalikan emosinya.
- Menjadi rentan terhadap ledakan.
- Mengganggu ketika orang lain sedang bermain, daripada meminta terlebih dahulu untuk bergabung.
Cara Mengobati ADHD pada Anak
©Today.com
1. Terapi ADHD
Terapi ini dapat diberikan kepada anak dengan ADHD oleh orang tua, psikiater, psikolog, pekerja sosial atau profesional kesehatan mental lainnya. Yang harus diperhatikan ialah, anak dengan ADHD harus rutin mengunjungi dokter hingga sebagian besar gejalanya membaik. Beberapa terapi perilaku untuk penderita ADHD ialah:
- Terapi perilaku
Guru dan orang tua dapat mempelajari strategi perubahan perilaku, seperti sistem penghargaan token dan batas waktu, untuk menghadapi situasi sulit.
- Pelatihan keterampilan sosial.
Ini dapat membantu anak-anak mempelajari perilaku sosial yang sesuai.
- Pelatihan keterampilan orang tua.
Ini dapat membantu orang tua mengembangkan cara untuk memahami dan membimbing perilaku anak mereka.
- Psikoterapi
Hal ini memungkinkan anak-anak yang lebih tua dengan ADHD untuk berbicara tentang masalah yang mengganggu mereka, mengeksplorasi pola perilaku negatif dan belajar cara untuk mengatasi gejala mereka.
- Terapi keluarga
Terapi keluarga dapat membantu orang tua dan saudara kandung mengatasi stres hidup dengan seseorang yang menderita ADHD .
2. Pemberian Obat Medis ADHD
Obat stimulan (psikostimulan) adalah obat yang paling sering diresepkan untuk ADHD. Stimulan berguna untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kadar bahan kimia otak yang disebut neurotransmitter. Obat-obatan ini membantu memperbaiki tanda dan gejala kurangnya perhatian dan hiperaktif yang terkadang efektif dalam waktu singkat.
Contohnya seperti:
- Amfetamin. Ini termasuk dextroamphetamine (Dexedrine), dextroamphetamine-amphetamine (Adderall XR, Mydayis) dan lisdexamfetamine (Vyvanse).
- Metilfenidat. Ini termasuk methylphenidate (Concerta, Ritalin, lainnya) dan dexmethylphenidate (Focalin).
Obat stimulan tersedia dalam bentuk short-acting dan long-acting. Tersedia patch long-acting methylphenidate (Daytrana) yang dapat dikenakan di pinggul.
Dosis yang tepat bervariasi dari anak ke anak, jadi mungkin perlu waktu untuk menemukan dosis yang disarankan. Selain itu, dosisnya mungkin perlu disesuaikan jika terjadi efek samping yang signifikan atau saat anak Anda dewasa. Tanyakan kepada dokter tentang kemungkinan efek samping stimulan.
(mdk/Ibr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaAttention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah gangguan mental berupa perilaku yang impulsif dan hiperaktif.
Baca SelengkapnyaADHD tidak bisa disembuhkan namun gejala dapat dikontrol dengan terapi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ADHD adalah gangguan perkembangan neurobiologi. Ketahui cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaAutisme adalah kelainan perkembangan yang dapat muncul dengan berbagai gejala. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala autisme pada orang dewasa!
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaMelihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaGejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda hipertensi pada anak bisa berbeda-beda, tergantung pada usia dan penyebabnya. Namun, tetap ada tanda-tanda umum yang wajib orang tua tahu.
Baca Selengkapnya