Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Gejala Demam Berdarah pada Anak yang Harus Diwaspadai di Musim Hujan

3 Gejala Demam Berdarah pada Anak yang Harus Diwaspadai di Musim Hujan ilustrasi demam berdarah. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia kini sedang memasuki musim hujan. Dalam dua bulan terakhir, curah hujan yang turun di beberapa wilayah di Indonesia sangat lebat. Di kota-kota besar pun sempat terjadi bencana banjir yang cukup besar akibat guyuran hujan dengan intensitas dan debit air yang tinggi.

Di musim hujan seperti ini, munculnya berbagai serangan penyakit tidak dapat lagi dipungkiri. Salah satunya adalah ancaman penyakit demam berdarah. Demam berdarah memang salah satu penyakit yang sering muncul saat musim hujan. Risikonya pun semakin besar, karena nyamuk penyebab penyakit ini sering kali bersarang pada genangan air yang ada setelah hujan.

Jenis penyakit ini sudah banyak memakan korban, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Bahkan menurut data Kementerian Kesehatan yang dikeluarkan tahun 2017, menyebutkan bahwa penyakit ini lebih rentan terjadi pada anak-anak usia di bawah 15 tahun.

Orang tua juga perlu peka terhadap gejala-gejala deman berdarah yang mungkin muncul pada anak. Pasalnya, tidak seperti orang dewasa, gejala demam berdarah pada anak sering kali tidak terlihat secara jelas. Jika sampai terlambat mendeteksi bisa berakibat fatal pada keselamatan anak.

Pada dasarnya, gejala penyakit demam berdarah dibedakan menjadi tiga tahap yaitu gejala demam dengue, demam berdarah dengue (DBD), dan demam berdarah disertai dengan reaksi syok (dengue shock syndrome). Bagi para orang tua harus mengetahui dan mengenali beberapa gejala tersebut untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap anak.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut gejala demam berdarah pada anak yang harus diwaspadai.

Gejala Demam Dengue pada Anak

demam

www.vaccinationinformationnetwork.com

Demam dengue dapat dikatakan sebagai demam berdarah dalam tahap yang masih ringan. Sebab, demam berdarah macam ini tidak atau belum menyebabkan pendarahan, seperti pada kasus yang lebih serius. Gejala pada demam jenis ini sering kali tidak muncul secara jelas, yang kemudian tidak jarang disalahartikan.

Biasanya gejala yang muncul sering dipahami sebagai gejala flu biasa. Padahal gejala tersebut juga termasuk sebagai salah satu tanda bahwa anak sedang terserang demam dengue akibat gigitan nyamuk. Gejala-gejala demam berdarah pada anak yang mungkin muncul adalah sebagai berikut :

Anak mengalami demam tinggi setelah 3 14 hari digigit nyamuk Merasakan sakit kepala Merasakan nyeri otot dan pegal di seluruh tubuh Munculnya ruam kemerahan pada kulit Merasa mual Kelenjar getah bening membengkak Jumlah sel darah putih yang rendah

Gejala Demam Berdarah Dengue

ilustrasi anak sakit perut

Daily Mail

Jika gejala demam dengue akan semakin parah ketika tidak dapat terdeteksi sejak awal dan telat mendapatkan penanganan. Hal ini bisa menyebabkan kondisi yang semakin buruk, di mana mulai terjadi pendarahan di beberapa bagian tubuh anak. Jika sudah terjadi gejala tersebut, dapat dipastikan anak sudah terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).

Bukan hanya telat penanganan, kondisi DBD ini juga dapat terjadi akibat sistem imun anak yang lemah, sehingga tidak cukup kuat untuk melawan virus yang menyerang tubuhnya. Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis yang baik dan tepat, bukan tidak mungkin kondisi yang terjadi akan semakin parah. Gejala demam berdarah dengue pada anak biasanya muncul dalam 24-48 jam setelah terjadi penurunan suhu tubuh pada anak.

Untuk itu, orang tua perlu mengenali beberapa gejala demam berdarah dengue pada anak yang dapat muncul sebagai berikut :

Merasakan sakit perut dan semakin nyeri ketika perut ditekan Terjadi penurunan suhu tubuh secara drastis, dari demam hingga hipotermia Merasakan mual dan terus menerus muntah Muntah dan fases yang keluar disertai dengan darah Mengalami mimisan secara terus menerus Gusi tiba-tiba berdarah Jumlah trombosit anak semakin menurun Terjadi kebocoran plasma darah Sistem kerja organ limpa mulai mengalami kerusakan Anak menjadi mudah kelelahan, merasa gelisah, marah atau mudah tersinggung

Gejala Demam Berdarah Dengue Shock Syndrome

berdarah

2016 Merdeka.com

Gejala demam berdarah dengue yang muncul pada anak yang tidak segera mendapatkan penanganan medis, akan membuat kondisi semakin parah bahkan berakibat fatal.

Kondisi semacam ini disebut dengan Dengue Shock Syndrome (DSS). Pada kondisi ini, gejala yang muncul bisa berupa gabungan antara gejala demam dengue dan demam berdarah dengue. Gejala pada kondisi ini juga disertai dengan faktor syok yang bisa terjadi dalam bentuk sebagai berikut :

Terjadi pendarahan secara tiba-tiba hampir di seluruh bagian tubuh, seperti hidung, gusi, mulut dan anus Kesadaran anak mulai menurun bahkan bisa hilang akibat tekanan darah yang menurun drastis Terjadi kebocoran pada pembuluh darah Terjadi kegagalan beberapa fungsi organ dalam Jumlah trombosit semakin menurun drastis, di bawah 100.000/mm3 Denyut nadi mulai melemah Jika sudah muncul gejala-gejala tersebut, bisa sangat membahayakan bagi keselamatan anak yang dapat berujung kematian. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa, semakin dini gejala demam berdarah pada anak terdeteksi, maka akan semakin baik dan cepat penanganan diberikan. Hal ini tentu saja akan memperkecil risiko terjadinya kondisi yang semakin parah.

Cara Mencegah Demam Berdarah pada Anak

Setelah mengetahui beberapa gejala dari setiap tahapnya, Anda sebagai orang tua pasti ingin memberikan perlindungan yang baik untuk anak agar tidak mudah terserang penyakit demam berdarah. Hal ini bisa diwujudkan dengan melakukan upaya pencegahan sebagai berikut.

Menjaga kebersihan penampungan air dan menutupnya dengan rapat agar tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak Mengelola sampah dengan baik, jangan sampai sampah tertumpuk di sekitar rumah karena bisa menjadi sarang nyamuk Berikan anak baju lengan panjang untuk dikenakan sehari-hari, agar lebih terlindung dari ancaman gigitan nyamuk Oleskan lotion anti-nyamuk atau minyak telon pada anak agar terhindar dari serangan nyamuk Menanam tanaman atau bunga pengusir nyamuk di sekitar rumah seperti marigold, bunga tai kotok, bunga lavender, bawang putih atau geranium, untuk meningkatkan perlindungan sekitar rumah.

(mdk/ayi)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara

Cara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara

Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil

Kekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.

Baca Selengkapnya
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Kejang Demam pada Anak, Jangan Sembarangan Beri Pertolongan Pertama

Cara Mengatasi Kejang Demam pada Anak, Jangan Sembarangan Beri Pertolongan Pertama

Berikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.

Baca Selengkapnya