Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Fakta Sejarah Fenomena Klitih di Jogja, Muncul di Tahun 1980-an

3 Fakta Sejarah Fenomena Klitih di Jogja, Muncul di Tahun 1980-an Aksi Klitih. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Peristiwa klitih yang terjadi pada Minggu dini hari (3/4) di Jogja menjadi tamparan keras slogan kota itu yang katanya “berhati nyaman”. Sebelum peristiwa itu, sebetulnya sudah banyak peristiwa klitih di Jogja yang memakan korban jiwa. Walaupun pemerintah mengklaim telah melakukan tindakan pencegahan, namun kasus itu nyatanya tetap terjadi.

Dalam sejarah, predikat Jogja sebagai kota pelajar ternyata juga membawa konsekuensi negatif. Dari waktu ke waktu, bermunculan geng-geng pelajar yang wilayah kekuasaannya tersebar di seluruh kota. Dalam perjalanannya mereka saling bermusuhan, berkonflik dan terlibat adu fisik dalam berbagai situasi dan kondisi.

Kini, kenakalan anak muda itu muncul dalam bentuk baru yaitu “klitih”. Istilah ini mengacu pada penyerangan secara acak dengan sasaran pengendara lain guna membuktikan kehebatan mereka di hadapan kelompoknya.

Lalu bagaimana sejarah aksi klitih di Jogja dari waktu ke waktu? Berikut selengkapnya:

Muncul di Tahun 1980-an

klitih jogja

©2020 Merdeka.com

Menurut sosiolog dari Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Dr Mukhijab, embrio kasus kejahatan jalanan oleh geng pelajar sudah ada di Kota Jogja sejak era tahun 1980-an. Dari tahun ke tahun, pola kasusnya sama, yaitu melakukan kekerasan hingga menimbulkan korban luka hingga korban jiwa.

Seiring waktu geng pelajar itu terus melakukan regenerasi. Bahkan mulai era 1990-an, mulai ada dari kelompok itu yang menjalin kerja sama dengan sayap partai politik tertentu di DIY.

Menurut Mukhijab, pelajar tertarik bergabung dengan geng pelajar sebagai wahana eksistensi diri karena tidak mendapat ruang pengakuan di lingkungan keluarga dan sekolah. Bahkan Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yulianto menyebut hampir seluruh sekolah setingkat SMA/SMK di DIY dapat dijumpai geng pelajar.

“Ada geng pelajar yang masih manis-manis dan ada pula yang brutal,” kata Yulianto dikutip dari ANTARA pada Selasa (12/4).

Terus Berkelanjutan

klitih jogja

©2020 Merdeka.com

Suprapto, seorang Sosiolog kriminalitas dari Universitas Gadjah Mada (UGM), pernah melakukan penelitian tentang fenomena klitih di Yogyakarta antara tahun 2004 hingga 2009. Dalam penelitiannya, dia menyebut kejahatan jalanan di kalangan remaja bisa terus berkelanjutan hingga kini karena terorganisasi sehingga memungkinkan proses regenerasi.

Selain terorganisasi, beberapa dari anggota geng jalanan meningkatkan kualitas diri dengan melatih penggunaan senjata tajam, mengatur pembagian tugas, mengeksekusi sasaran, hingga melakukan langkah antisipasi agar tidak terlacak polisi.

Dalam penelitian itu, Suprapto juga menyebut ada tiga unsur di dalam geng pelajar yang berpotensi melakukan kejahatan di jalanan yaitu pengurus inti mulai dari ketua, wakil, hingga anggota; lalu yang kedua unsur alumni; dan yang ketiga kelompok eksternal yang memungkinkan diisi kelompok lain seperti preman atau pemesan.

“Mereka punya peraturan, mereka hanya menyerang sebayanya yang berpotensi merespons pancingan mereka,” kata Suprapto.

Upaya Pencegahan

sri sultan hamengkubuwono x

Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X - liputan6.com

Kasus klitih di Jogja ini mendapat perhatian serius dari Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dia meminta seluruh bupati/wali kota melakukan berbagai upaya pencegahan.

Dalam hal ini, Sultan menganjurkan sejumlah langkah. Pertama, melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, Ketua LPMK, kampung, RW, RT, PKK, hingga Karang Taruna untuk menyosialisasikan pada warga tentang pentingnya mereka mengetahui keberadaan anggota keluarganya.

Poin kedua adalah menginisiasi aktivitas positif dan bermanfaat bagi remaja. Poin ketiga adalah menggiatkan patroli lingkungan dengan melibatkan linmas dan gerakan jaga warga.

Poin keempat bekerja sama dengan TNI/Polri guna melakukan monitoring pergerakan massa yang masih beraktivitas hingga tengah malam. Terakhir, mengalokasikan anggaran belanja daerah untuk setiap aktivitas pencegahan dan penganan kejahatan jalanan.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta

Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta

Ini fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Di balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Baca Selengkapnya
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya
Fenomena Konvoi Remaja Bawa Bendera dan Petasan Berujung Kerusuhan yang Muncul di Jakarta

Fenomena Konvoi Remaja Bawa Bendera dan Petasan Berujung Kerusuhan yang Muncul di Jakarta

Mereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya
Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya

Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya

Perjanjian Kalijati adalah awal mula era penjajahan Jepang di Indonesia.

Baca Selengkapnya