Foto:
Jasa Marga melakukan penyekatan di sejumlah titik ruas tol dalam rangka pembatasan dan pengendalian mobilitas masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Ini dilakukan Jasa Marga atas diskresi dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi puncak arus balik menuju Jakarta dalam rangka libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 terjadi pada hari Minggu (3/1). Di mana, jumlah kendaraan yang kembali diprediksi sebanyak 205.000 kendaraan.
Humas Jasa Marga Cabang Japek, Hendra Damanik mengatakan, pekerjaan rekonstruksi jalan tersebut menggunakan metode rigid pavement yakni pengerasan jalan dengan material kaku.
PT Jasa Marga memprediksi masih terjadi peningkatan volume lalu lintas pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, pada hari ini, Minggu (24/12). Di mana sekitar 78 ribu kendaraan diprediksi akan melintas atau meningkat 30 persen dari volume lalu lintas normal sebesar 60 ribu kendaraan.
Beberapa tambahan fasilitas tersebut di antaranya adalah sejumlah 29 Rest Area dan pengoperasian Parking Bay di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Km 18A, Km 41A, Km 59 A, Km 58B, Km 34B) dan Tol Palikanci Km 191A dan tambahan 1 lokasi Parking Bay Km 15A di Tol Japek.
Corporate Secretary PT Jasa Marga Tbk, M Agus Setiawan, mengatakan pihaknya melakukan pengalihan rute untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2018. Selain itu, juga akan dilakukan optimalisasi kapasitas lajur dengan memberlakukan contraflow berdasarkan diskresi kepolisian.
Corporate Secretary PT Jasa Marga Tbk, M Agus Setiawan, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan larangan beroperasi dan pembatasan kendaraan berat dalam periode waktu tertentu menjelang arus mudik Natal dan Tahun Baru. Pembatasan kendaraan berat tersebut sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Agus mengatakan, kepadatan arus lalu lintas terparah kemungkinan terjadi di gerbang tol Cikarang Utama (Cikarut). Oleh sebab itu, pengawasan di sana akan ditingkatkan.
Dua kategori yang diraih oleh Jasa Marga berdasarkan penilaian dewan juri terhadap kinerja Corporate Secretary dalam menjalankan fungsi komunikasi perusahaan dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik.
"Kenaikan tarif lima ruas ini sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 Pasal 48 ayat 3 tentang Jalan Tol," kata Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk, Agus Setiawan.
Jasa Marga mengatakan penyesuaian tarif yang diberlakukan merupakan Keputusan Menteri PUPR No. 973/KPTS/M/2017 dan juga didasarkan pada UU No.38 Tahun 2004 bahwa penyesuaian tarif rutin dijalankan setiap 2 tahun sekali, berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi.
PT Jasa Marga Tbk (Persero) tertarik mengambilalih enam ruas jalan tol milik PT Waskita Karya Tbk (Persero) terutama pada Trans Jawa. Diharapkan akuisisi bisa berjalan di kuartal I 2018. Ketertarikan Jasa Marga mengakuisisi ruas tol Trans Jawa sejalan dengan tingginya trafik tol di kawasan ini.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, mengungkapkan pihak Jasa Marga sudah menerima usulan tersebut dan saat ini sedang melakukan kajian. Dia menegaskan, kebijakan transportasi di Jabodetabek harus betul-betul dibuat seefisien mungkin. Sebab, akan dijadikan acuan kota besar lain.
Direktur PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani mengatakan pihaknya baru menyelesaikan sekitar 47,61 persen atau sebanyak 600 km proyek jalan tol dari total konsesi sebesar 1.260 km. Untuk itu, Jasa Marga harus segera mengebut pembangunan jalan tol sebesar 660 km agar secepatnya bisa beroperasi.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama PT Jasa Marga (Persero) melakukan pengaturan jam operasional truk besar golongan IV dan V di Tol Jakarta-Cikampek sejak beberapa hari lalu. Pembatasan dilakukan pada dua arah di ruas jalan bebas hambatan tersebut mulai pukul 06.00 hingga pukul 09.00 WIB.
Kajian kenaikan tarif dilakukan dengan memperhitungkan rata rata inflasi daerah selama dua tahun terakhir. Sehingga besaran tarif yang akan naik nantinya berkisar antara 6,2 sampai 7 persen.
Vice President Operation Management PT Jasa Marga Raddy R Lukman mengatakan Jasa Marga terus mengembangkan kartu elektronik berbasis server. Kartu berbasis server itu nantinya semua data pelanggan akan tersimpan di data Jasa Marga. Sehingga jika kartu hilang, uang di dalamnya akan tetap aman.
Vice President Operation Management PT Jasa Marga Raddy R Lukman menuturkan, penyelenggaraan transaksi non tunai di jalan tol bisa mengurangi biaya operasional. Sebelum ada transaksi non tunai, Jasa Marga membutuhkan Rp 8 miliar per hari untuk kembalian pengguna jalan.
Direktur Utama PT JJC Djoko Dwijono selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini menyebutkan bahwa capaian realisasi progres konstruksi hingga minggu akhir di Oktober 2017 mencapai 13,192 persen. Capaian realisasi tersebut melebihi target kontrak yang ditetapkan untuk Oktober sebesar 11,92 persen.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat hingga 24 Oktober 2017, progres penetrasi penerapan elektronifikasi di ruas-ruas jalan tol milik BUMN Tol itu telah mencapai 92,5 persen. Gerbang Tol Otomatis sekarang sudah 90 persen, sehingga tersisa 10 persen lagi yang masih melayani tunai.
Advertisement
Advertisement
BERITA TERKAIT
PROFIL LAINNYA