Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Jane Goodall

Profil Jane Goodall | Merdeka.com

Juli 1960, dunia menyaksikan Jane Goodall, kala itu hanya seorang wanita berusia 26 tahun, hijrah dari Inggris ke Tanzania demi mempelajari kehidupan simpanse liar. Setelah kepindahan tersebut, dunia beruntung memiliki Goodall sebagai salah satu primatolog paling dikenal dan dipuja sepanjang sejarah Ethologi modern. Adalah kesabaran, determinasi, dan optimisme peneliti simpanse ini yang memudahkan Goodall memperoleh kepercayaan dari makhluk pemalu tersebut.

Cerita keberangkatan Goodall juga sangat menarik. Jatuh hati pada dunia binatang sejak masih berusia sangat dini, primatolog kelahiran London ini menghubungi Louis Leakey, salah satu pakar antropologi dan paleontologi kenamaan dunia, melalui pesawat telpon untuk sekedar bicara masalah binatang. Entah apa yang mereka bicarakan saat itu, jelasnya kepolosan dan determinasi Jane Goodall menarik minat Leakey untuk nantinya menjadi sponsor utama Goodall sebagai peneliti simpanse di Taman Nasional Gombe, Tanzania.

Bertepatan dengan pembicaraan melalui telpon mereka, Leakey sendiri juga sedang membangun teori evolusi manusia yang didasari prilaku primata modern dan paling dekat dengan manusia. Karena itu, pada 1958, Leakey memberi rekomendasi bagi Goodall untuk belajar prilaku primata di bawah asuhan Osman Hill dan anatomi primata bersama John Napier. Dan dua tahun berikutnya, Leakey secara resmi mengirim Goodall ke Gombe sebagai peneliti simpanse di alam liar (pengiriman ini mendapat julukan 'Leakey's Angels' karena Goodall beserta dua peneliti wanita lain, Dian Fossey dan Birute Galdikas, mengemban misi yang sama dari Louis Leakey untuk membuktikan kebenaran teorinya).

juga atas dukungan Leakey, Goodall berhasil menyelesaikan disertasinya, Behavior of the Free-Ranging Chimpanzee, dan berhak atas gelar Ph.D. di bidang ethologi dari Cambridge University pada 1965. Uniknya, Jane Goodall merupakan satu dari hanya delapan orang yang diijinkan menempuh pendidikan Ph.D. di universitas sekelas Cambridge tanpa gelar B.A. atau B.Sc. (setara Strata 1) terlebih dahulu. Pasca merih gelar doktor bidang prilaku hewan, Goodall segera kembali ke Tanzania untuk melanjutkan penelitian dan mendirikan Gombe Stream Research Centre. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya banyak kesamaan mencolok antara manusia dan simpanse. Pada 1977, ia mendirikan Jane Goodall Institute, yang kini berbasis di Arlington, Virginia.

Sosok jane Goodall sangat dihormati baik di komunitas ilmiah maupun masyarakat umum. Sederet gelar doktor kehormatan dari berbagai universitas seperti Syracuse University, Rutgers University, American University of Paris, Uppsala University, University of Liverpool, University of Toronto, dan National Tsing Hua University Taiwan telah diterima sebagai bentuk pengakuan sekaligus penghargaan kalangan akademik atas dedikasi dan kerja keras Goodall. Primatolog yang juga dikenaal sering menulis buku anak-anak dengan tema binatang ini juga kenyang dengan berbagai penghargaan lain dari kalangan non-akademisi.

Dari kalangan politik internasional, pemimpin negara sekelas Ratu Elizabeth II, dan nantinya juga sang putra mahkota Pangeran Charles, masing-masing juga memberikan penghargaan khusus kepada Jane Goodall. Ibu dari Hugo Eric Louis van Lawick ini merupakan satu-satunya warga non-Tanzania yang telah menerima anugrah kehormatan Medal of Tanzania. Tak urung pemerintah Italia juga memberi salah satu bintang jasa paling tinggi yang ada di negara tersebut.

Bahkan kalangan dunia hiburan juga tidak mau kalah berterima kasih pada riset dan pengabdian Goodall selama ini. Pada 1995, etholog kelahiran London ini menerima Hubbard Medal dari National Geographic Society untuk studinya yang luar biasa selama 35 tahun mengenai simpanse liar dan semangat untuk membela alam bagi kebaikan bersama. Anggota dewan penasihat majalah BBC Wildlife ini juga sangat dihormati di lingkungan Walt Disney Company. Goodall memiliki persembahn khusus berupa sebuah plakat pada Pohon Kehidupan di Walt Disney World Animal Kingdom yang terletak tepat di samping ukiran David Greybeard, seekor simpanse yang sangat dekat dengan Jane Goodall selama tahun pertamanya di Gombe.

Riset dan analisis: Swasti P. M. - Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Jane Goodall

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    London, Inggris

  • Tanggal Lahir

    1934-04-03

  • Zodiak

    Aries

  • Warga Negara

    Inggris

  • Suami

    Derek Bryceson, Hugo van Lawick

  • Anak

    Hugo Eric Louis van Lawick

  • Ibu

    Margaret Myfanwe Joseph

  • Biografi

    Juli 1960, dunia menyaksikan Jane Goodall, kala itu hanya seorang wanita berusia 26 tahun, hijrah dari Inggris ke Tanzania demi mempelajari kehidupan simpanse liar. Setelah kepindahan tersebut, dunia beruntung memiliki Goodall sebagai salah satu primatolog paling dikenal dan dipuja sepanjang sejarah Ethologi modern. Adalah kesabaran, determinasi, dan optimisme peneliti simpanse ini yang memudahkan Goodall memperoleh kepercayaan dari makhluk pemalu tersebut.

    Cerita keberangkatan Goodall juga sangat menarik. Jatuh hati pada dunia binatang sejak masih berusia sangat dini, primatolog kelahiran London ini menghubungi Louis Leakey, salah satu pakar antropologi dan paleontologi kenamaan dunia, melalui pesawat telpon untuk sekedar bicara masalah binatang. Entah apa yang mereka bicarakan saat itu, jelasnya kepolosan dan determinasi Jane Goodall menarik minat Leakey untuk nantinya menjadi sponsor utama Goodall sebagai peneliti simpanse di Taman Nasional Gombe, Tanzania.

    Bertepatan dengan pembicaraan melalui telpon mereka, Leakey sendiri juga sedang membangun teori evolusi manusia yang didasari prilaku primata modern dan paling dekat dengan manusia. Karena itu, pada 1958, Leakey memberi rekomendasi bagi Goodall untuk belajar prilaku primata di bawah asuhan Osman Hill dan anatomi primata bersama John Napier. Dan dua tahun berikutnya, Leakey secara resmi mengirim Goodall ke Gombe sebagai peneliti simpanse di alam liar (pengiriman ini mendapat julukan 'Leakey's Angels' karena Goodall beserta dua peneliti wanita lain, Dian Fossey dan Birute Galdikas, mengemban misi yang sama dari Louis Leakey untuk membuktikan kebenaran teorinya).

    juga atas dukungan Leakey, Goodall berhasil menyelesaikan disertasinya, Behavior of the Free-Ranging Chimpanzee, dan berhak atas gelar Ph.D. di bidang ethologi dari Cambridge University pada 1965. Uniknya, Jane Goodall merupakan satu dari hanya delapan orang yang diijinkan menempuh pendidikan Ph.D. di universitas sekelas Cambridge tanpa gelar B.A. atau B.Sc. (setara Strata 1) terlebih dahulu. Pasca merih gelar doktor bidang prilaku hewan, Goodall segera kembali ke Tanzania untuk melanjutkan penelitian dan mendirikan Gombe Stream Research Centre. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya banyak kesamaan mencolok antara manusia dan simpanse. Pada 1977, ia mendirikan Jane Goodall Institute, yang kini berbasis di Arlington, Virginia.

    Sosok jane Goodall sangat dihormati baik di komunitas ilmiah maupun masyarakat umum. Sederet gelar doktor kehormatan dari berbagai universitas seperti Syracuse University, Rutgers University, American University of Paris, Uppsala University, University of Liverpool, University of Toronto, dan National Tsing Hua University Taiwan telah diterima sebagai bentuk pengakuan sekaligus penghargaan kalangan akademik atas dedikasi dan kerja keras Goodall. Primatolog yang juga dikenaal sering menulis buku anak-anak dengan tema binatang ini juga kenyang dengan berbagai penghargaan lain dari kalangan non-akademisi.

    Dari kalangan politik internasional, pemimpin negara sekelas Ratu Elizabeth II, dan nantinya juga sang putra mahkota Pangeran Charles, masing-masing juga memberikan penghargaan khusus kepada Jane Goodall. Ibu dari Hugo Eric Louis van Lawick ini merupakan satu-satunya warga non-Tanzania yang telah menerima anugrah kehormatan Medal of Tanzania. Tak urung pemerintah Italia juga memberi salah satu bintang jasa paling tinggi yang ada di negara tersebut.

    Bahkan kalangan dunia hiburan juga tidak mau kalah berterima kasih pada riset dan pengabdian Goodall selama ini. Pada 1995, etholog kelahiran London ini menerima Hubbard Medal dari National Geographic Society untuk studinya yang luar biasa selama 35 tahun mengenai simpanse liar dan semangat untuk membela alam bagi kebaikan bersama. Anggota dewan penasihat majalah BBC Wildlife ini juga sangat dihormati di lingkungan Walt Disney Company. Goodall memiliki persembahn khusus berupa sebuah plakat pada Pohon Kehidupan di Walt Disney World Animal Kingdom yang terletak tepat di samping ukiran David Greybeard, seekor simpanse yang sangat dekat dengan Jane Goodall selama tahun pertamanya di Gombe.

    Riset dan analisis: Swasti P. M. - Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

    • Darwin College
    • University of Cambridge (Ph.D., bidang Ethologi [kajian prilaku binatang - pen.])
    • Syracuse University (Ph.D. Hon.)
    • Rutgers University (Ph.D. Hon.)
    • American University of Paris (Ph.D. Hon.)
    • Uppsala University (Ph.D. Hon.)
    • University of Liverpool (Ph.D. Hon.)
    • University of Toronto (Ph.D. Hon.)
    • National Tsing Hua University, Taiwan (Ph.D. Hon.)

  • Karir

  • Penghargaan

    • Order of the Golden Ark, World Wildlife Award for Conservation (1980)
    • Paul Getty Wildlife Conservation Prize (1984)
    • Living Legacy Award dari International Women's League (1985)
    • Award for Humane Excellence dari American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA), (1985)
    • Ian Biggs' Prize (1987)
    • Encyclopædia Britannica Award for Excellence dan Anthropologist of the Year Award (1989)
    • AMES Award dari American Anthropologist Association
    • Golden Medal dari Society of Women Geographers
    • Kyoto Prize in Basic Science
    • Commander of the Order of the British Empire (dari Ratu Elizabeth II, 1994)
    • Medali Hubbard dari National Geographic Society (1994)
    • Honorary Wardenship dari Uganda National Parks (1994)
    • Silver Medal dari Zoological Society of London (1996)
    • Kilimanjaro Medal of Tanzania (1996)
    • Primate Society of Great Britain Conservation Award (1996)
    • Commonwealth Award (1997)
    • Field Museum's Award of Merit (1997)
    • Royal Geographical Society/Discovery Channel Europe Award for A Lifetime of Discovery (1997)
    • Eco Hero Award dari Disney's Animal Kingdom (1998)
    • National Science Board Public Service Award (1998)
    • International Peace Award (2000)
    • Botanical Research Institute dari Texas International Award of Excellence in Conservation (2000)
    • Graham J. Norton Award (2001)
    • Rungius Award dari National Museum of Wildlife Art (2001)
    • Roger Tory Peterson Memorial Medal dari Harvard Museum of Natural History (2001)
    • Master Peace Award (2001)
    • Gandhi/King Award for Non-Violence (2001)
    • Benjamin Franklin Medal in Life Science (2003)
    • Harvard Medical School's Center for Health and the Global Environment Award (2003)
    • Dame Commander of the Order of the British Empire (dari Pangeran Charles, 2003)
    • Nierenberg Prize for Science in the Public Interest (2004)
    • Will Rogers Spirit Award dari Rotary Club (2004)
    • Lifetime Achievement Award dari International Fund for Animal Welfare (2004)
    • Discovery and Imagination Award (2005)
    • 60th Anniversary Medal of the UNESCO dan French Légion d'honneur (2006)
    • Grand Officer of the Order of Merit, Republik Italia (2011)
    • Dilantik Grand Marshal of the 2013 Tournament of Roses Parade (2012)

Geser ke atas Berita Selanjutnya