Warna-warni trotoar & median jalan dinilai tak langgar aturan
Merdeka.com - DKI Jakarta terus melakukan persiapan untuk menyambut Asian Games 2018. Olahraga empat tahunan sekali ini akan dilakukan di dua kota besar yakni di Jakarta dan Palembang, pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018.
Salah satu persiapan yang dilakukan yakni membuat mural di beberapa tembok yang terlihat kosong atau sepi gambar dan juga mengecat beberapa trotoar sekaligus median jalan yang nampak seperti di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Menanggapi soal pengecatan median jalan di Pasar Rebo yang menuai kritikan, Lurah Gedong, Jakarta Timur Eko Kusdaryati mengatakan, hal itu sudah ia lakukan sejak Juli 2017 silam. Karena pengecatan itu memang pihaknya lakukan dua kali selama setahun.
"Sebelum Asian Games kita sudah pernah ngecat dulu Juli 2017 lalu, itu sudah pernah. Kalau di wilayah di Kelurahan itu setahun dua kali kita ngecat kastin, median jalan, pot dan itu memang ada anggarannya untuk PPSU. Harusnya sih itu tugas binamarga buat ngecat ya, itu tugas dia. Tapi sering kali kalau ada adipura, itu tugasnya dilimpahkan ke Kelurahan," kata Eko saat berbincang dengan merdeka.com di kantor Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, Selasa (14/8).
Saat disinggung soal adanya aturan terkait pengecatan trotoar, marka atau median jalan, dia mengungkapkan, tak ada aturan yang dilanggar. Dirinya pun membantah sekaligus menantang tak ada aturan soal pengecatan median jalan.
"Mana aturannya, mana undang-undangnya. Yang ada itu marka jalan beda dengan median jalan. Kalau median jalan enggak boleh warna-warni, ayo saya tantang mana ada enggak aturannya. Sekarang kalau orang bingung coba search route mark, itu apa," tantangnya.
"Ini ada di luar negeri, emang orang luar negeri enggak ngerti aturan gitu. Di luar negeri ngeludah aja didenda, apalagi ngecat kaya gini (sambil nunjuk gambar). Nah kalau garis tengah ini median, yang kemarin saya cat itu median jalan. Mau ditanemin pohon, mau dibikin ular tangga bebas, enggak ada yang mengatur soal median jalan itu," tambah Eko.
Eko memberikan alasan, kenapa pihaknya kembali mengecat ulang menjadi hitam putih. Hal itu karena dirinya mendapatkan perintah langsung dari pimpinan untuk mengganti atau merubah kembali ke warna awal.
"Kalau saya laksanakan perintah pimpinan. Karena saya diperintahkan oleh pak Wali untuk ganti. Kalau saya lebih pada kepatuhan pimpinan, dan kenapa itu saya harus ganti lagi. Tapi saya pastikan ya kami lakukan tidak menyalahi aturan. Yang kami cat itu median jalan bukan marka jalan. Coba lihat di google, yang di cat ini median loh bukan marka jalan," ujarnya.
"Ini yang suka ditanemin pohon ini median (sambil nunjukin ke gambar), ini di luar negeri loh. Ada cat oren, biru dan itu enggak apa-apa. Karena itu bukan marka jalan, yang bernama marka itu yang garis putus-putus, lurus panjang dan ini namanya marka. Yang diatur oleh undang-undang- garis-garis ini, coba deh rute marking artinya marka jalan," sambungnya.
Eko menegaskan, kembalinya di cat menjadi hitam putih karena memang kepatuhannya dengan pimpinan dan bukan karena cuitan netizen. Hal itu juga sekaligus untuk menyambut Asian Games 2018.
"Udah lama itu, saya warna-warniinnya udah lama itu. Terus begitu viral, siapa itu netizen M.Yusuf dan ibu-ibu siapa itu yang viralin di Facebook. Pak wali perintahkan saya untuk diganti warnanya," tegasnya.
"Salah satunya yang memang Asian Games. Biasanya kan saya ngecat setahun dua kali ya buat adipura ya, jadi enam bulan sekali kita ngecat. Nah ini kan sebenarnya belum waktunya kita ngecat lagi dan ini karena momennya Asian Games dan kita percepat," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaMembaca Arah Politik Jokowi dalam Pertemuan Tatap Muka dengan Kaesang & Raja Juli
Momen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaWajah Eks Wakapolri ini Disebut Mirip Presiden Erdogan, Sosoknya Pernah Mau Tempeleng Jenderal Bintang 2
Sosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya