Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai Keluar dari 10 Kota Termacet, Kini DKI Jakarta Targetkan Bebas Banjir

Usai Keluar dari 10 Kota Termacet, Kini DKI Jakarta Targetkan Bebas Banjir Banjir di Kampung Pulo. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap Jakarta bisa terbebas dari banjir, setiap musim hujan. Harapan ini berkaca dari peringkat kemacetan ibu kota di luar 10 besar.

"Hubungan LRT, MRT, Transjakarta, hingga Gojek. Mudah-mudahan kami bisa atasi macet. Kami bersyukur awalnya nomor 4 termacet sekarang keluar 10 besar dan ranking 31. Berharap DKI bebas dari banjir dan macet juga," kata Riza, Sabtu (13/2).

Merujuk pada hasil index TomTom Traffic pada 2020, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Jakarta berada di urutan ke-31 dari total 416 kota yang diukur oleh lembaga tersebut.

Sementara itu, Pemprov DKI menjelaskan melalui akun instagram @dkijakarta, hasil penilaian tingkat kemacetan tahun 2020 kini berada di angka rata-rata 36 persen.

Bahkan, hasil tesebut berkurang bila dibandingkan tahun 2019, kemacetan di Ibu Kota mencapai 53 persen dan berada di peringkat 10 kota termacet.

Pada 2017 Jakarta berada di urutan 4 dunia dengan kota termacet, 2018 peringkat turun menjadi urutan ke-7. Pada 2019, kembali turun menjadi urutan 10. Dan, 2020 Jakarta di urutan ke-31.

Riza menyampaikan, upaya Jakarta keluar dari wilayah banjir adalah meningkatkan program-program pengendalian banjir, seperti membuat polder, mengeruk sungai, menambah daya tampung air.

Terpenting, kata Riza, perlu ada partisipasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

"Tentu partisipasi masyarakat jauh lebih penting sama-sama hidup sehat dan bersih. Tidak buang sampah sembarangan, membersihkan selokan di lingkungannya bersama-sama. Ini kota kita, kota kolaborasi, yang bersinergi dengan masyarakat."

Politikus Gerindra itu juga menuturkan, penyebab banjir Jakarta tidak selalu disebabkan buruknya drainase. Selain faktor dataran Jakarta yang rendah, tanah di beberapa wilayah dikeruk dan mengakibatkan kubangan.

"Memang ada daerah yang jauh di bawah permukaan laut misal di Kalibata, lokasi itu dikeruk yang tanahnya sekarang ini dinikmati Gor Senayan, jadi kubangan," katanya.

Pemprov DKI, kata Riza, telah mengajak warga di lokasi tersebut untuk pindah ke rumah susun. Sebab, saat banjir kembali merendam, durasi surut akan lama. Namun, masyarakat disebut menolak.

Sebagai solusi, Riza menuturkan Pemprov DKI mempertimbangkan membangun rumah susun di daerah dataran rendah.

"Ini kami cari terobosan, di samping mau pindahkan warga ke rusunawa, di lahan yang dataran rendah akan dibangun rusunawa di atasnya. Bawahnya waktu kering dijadikan tempat parkir, main, dan bersosialisasi," ujarnya.

Politikus Gerindra itu menambahkan, dari tahun ke tahun penanganan banjir di ibu kota mulai terkendali dan terjadi perubahan yang signifikan. Indikatornya adalah jumlah pengungsi berkurang, genangan berkurang, tinggi banjir berkurang

"Program yang kami impikan tidak kurang dari Rp5 triliun (per tahun) selama tiga tahun ini untuk penanggulangan banjir," tutup Riza.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30 RT di DKI Jakarta Masih Terendam Banjir, Berikut Rinciannya
30 RT di DKI Jakarta Masih Terendam Banjir, Berikut Rinciannya

Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat

Baca Selengkapnya
Hingga Jelang Siang, 4 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir
Hingga Jelang Siang, 4 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir

Sebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Transjakarta Targetkan Halte Tendean Beroperasi Normal 21 Agustus
Transjakarta Targetkan Halte Tendean Beroperasi Normal 21 Agustus

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan Halte Tendean beroperasi normal hari Senin (21/8) mendatang seusai mengalami kebakaran.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik

Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir
Jakarta Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir

Sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.

Baca Selengkapnya
Rampungkan Berkas Dikembalikan Kejati, Polda Metro Jaya Kembali Periksa Firli Bahuri Jumat
Rampungkan Berkas Dikembalikan Kejati, Polda Metro Jaya Kembali Periksa Firli Bahuri Jumat

Pemeriksaan itu dinilai sebagai petunjuk dari Kejati DKI Jakarta yang kaitannya dengan penyelesaian berkas perkara.

Baca Selengkapnya
Penumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024
Penumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024

BPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024

Baca Selengkapnya
Jakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini
Jakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini

Jakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini

Baca Selengkapnya