Tidak Pakai Jalur Khusus, Pesepeda Road Bike Dinilai Keterlaluan dan Egois
Merdeka.com - Aksi pesepeda road bike yang melaju bukan pada jalur khusus sepeda menuai cibiran. Ulah rombongan sepeda itu juga sempat membuat pemotor kesal hingga mengacung jari tengah ke mereka.
Ketua Umum Bike To Work, Poetot Soedarjanto, ikut menyorot sikap pesepeda road bike yang dinilainya egois karena mengokupasi jalanan Jakarta.
"Yang juga harus dikemukakan dan ditegaskan adalah mereka yang termasuk perilakunya tidak tertolong lagi itu, ya, sebagian dari pengguna sepeda balap, sepeda sport. Mereka sudah keterlaluan. Mereka egois," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (29/5).
Walaupun Poetot menilai pengendara sepeda motor menjengkelkan, tetapi seharusnya para pesepeda juga sadar untuk tetap berada pada jalur yang sudah disediakan. Hal tersebut tertera dalam Undang-Undang Nomor 22/2009, pasal 122 huruf c yang berbunyi pengendara kendaraan tidak bermotor juga dilarang menggunakan jalur jalan kendaraan bermotor jika telah disediakan jalur jalan khusus bagi kendaraan tidak bermotor.
"Perbuatan si pengendara sepeda motor mungkin menjengkelkan tapi ini tidak menghapus kesalahan pengguna sepeda sport di sana: bahwa mereka seharusnya berada di jalur sepeda," ungkapnya.
Poetot pmerasa heran dengan postingan para pengguna sepeda balap yang menggunakan tagar #Sheretheroad atau berbagi jalan. Padahal mereka tidak memiliki etika dan berbagi jalan kepada pengendara lainnya.
"Sementara perilaku mereka jauh dari adab. Jadi apa yang mau dituju?" katanya.
Walaupun mereka berdalih sebagai pengguna sepeda berhak mendapatkan prioritas yang dijaga keselamatannya oleh pengemudi bermotor sesuai Pasal 106 ayat 2. Tetapi, kata Poetot, mereka mengabaikan Undang-Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatur pengguna jalan untuk urusan transportasi bukan untuk olahraga.
"Mereka abaikan undang-undang tentang lalu lintas dan angkutan jalan itu sebetulnya mengatur pengguna jalan untuk urusan transportasi, bukan untuk berolahraga bukan pula apalagi melayani ego orang per orang," bebernya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan tertinggi dialami oleh penggunaan sepeda motor yakni 77,67 persen.
Baca SelengkapnyaKesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaJutaan pemudik kendaraan roda dua mulai melintasi jalur Pantura di H-3 Lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pencuri sepeda motor di Tangerang Selatan, Banten berhasil membuat korbannya bingung.
Baca SelengkapnyaPolisi Imbau Masyarakat Tidak Gunakan Motor Jika Mudik Lebih Dari 50 Kilometer
Baca SelengkapnyaRencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca SelengkapnyaSalah satu suku di Indonesia yang mendiami hutan pedalaman Riau ini hidup bergantung pada alam dan pola kehidupannya yang masih bepindah-pindah.
Baca SelengkapnyaStrategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaOrang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.
Baca Selengkapnya