Soal mobilisasi becak, PDIP DKI minta Anies-Sandi tak cari kambing hitam
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menduga ada yang memobilisasi becak-becak dari luar daerah masuk ke ibu kota. Terkait hal tersebut, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, Sandiaga jangan asal menuduh tanpa ada bukti.
Gembong mengungkapkan, Sandiaga harus berani mengungkapkan kepada publik siapa pihak dibalik mobilisasi becak dari luar Jakarta. Bahkan, dia meminta, Pemprov DKI Jakarta langsung mengambil tindakan tegas.
"Wagub itu kan punya intelijen, punya perangkat, saya pikir nggak perlu menuduh itu. Langsung berdasarkan intelijen dan perangkat yang dia punya, tangkap, tunjukan siapa yang memobilisasi itu," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (30/1).
Dia menduga masalah ini muncul karena rencana Anies-Sandi yang ingin menghidupkan kembali becak di ibu kota. Rencana tersebut menyebabkan becak-becak daerah datang ke Jakarta untuk mengadu nasib.
"Kenapa yang namanya becak jadi persoalan? karena ulah atau ucapan atau pernyataan dari Gubernur yang membuka pintu membolehkan becak," tegasnya.
Gembong mengingatkan, Anies-Sandi untuk tidak mencari kambing hitam dari polemik menghidupkan becak kembali. Padahal rencana tersebut jelas-jelas bertentangan dengan Perda nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
"Jangan cari kambing hitam. Jangan kambing hitam lah, kalau kambing hitam sudah biasa. Jadi jangan cari celah bagaimana untuk memperkuat pernyataan Pak Anies dan Pak Sandi bahwa apa yang dikatakan itu benar. Benar bahwa dia tidak melanggar aturan," tegasnya.
Bahkan, dia meminta kepada Anies-Sandi untuk menunjukkan aturan yang mendukung pengoperasian becak kembali. "Tunjukan pada Fraksi PDI Perjuangan UU mana, peraturan mana yang tidak dilanggar oleh Pak Anies dan Pak Sandi ketika memutuskan memperbolehkan becak beroperasi di Jakarta, itu saja," tutup Gembong.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi
Sekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaCerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok
Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDitanya soal Sikap PPP Terkait Hak Angket Pemilu, Sandiaga Serahkan ke Mardiono
Sandiaga enggan berkomentar banyak soal hak angket Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Didukung Surya Paloh jika Ingin Maju Pilkada DKI, Ini Jawaban Anies
Anies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya
Salah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaSandiaga Soal Peluang Merapat ke Prabowo: Sebagai yang Kalah Kita Jangan Berandai-andai
Sandiaga menerangkan PPP tahu diri, melihat perolehan suara di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya