Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Patung Selamat Datang, Ikon Jakarta yang Kini Terhalang Revitalisasi Halte

Sejarah Patung Selamat Datang, Ikon Jakarta yang Kini Terhalang Revitalisasi Halte Bunga Matahari Percantik Kawasan Bundaran HI. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Halte Transjakarta Tosari sedang direvitalisasi saat ini. Halte akan didesain lebih futuristik berbentuk kapal. Sayangnya, pembangunan halte harus berdampak pada bangunan sekitar. Tinggi bangunan dianggap menghalangi pandangan mata ke arah Patung Selamat Datang yang berlokasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Padahal, Patung Selamat Datang menjadi ikon Jakarta.

Sangat disayangkan, landmark Jakarta itu tidak lagi bisa terlihat dari berbagai sudut pandang mereka yang melintas di kawasan tersebut.

Lalu bagai sejarah berdirinya Patung Selamat Datang tersebut?

Monumen Selamat Datang adalah warisan budaya nasional yang tervisualisasi oleh sepasang manusia sedang melambaikan tangan dan menggenggam bunga. Patung ini berdiri tegak di atas penyangga di tengah kolam Bundaran HI. Sekilas, patung ini tampak menyapa siapa saja yang sedang melewatinya dari arah tugu Monumen Nasional (Monas).

Patung kembar ini dibangun dengan latar belakang sejarah yang unik. Mulai dari karakteristik bangunan, perancang bangunan, hingga tim pembuatan patung yang dikerjakan oleh pematung asal kota Yogyakarta.

Dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber, berikut sejarah Patung Selamat Datang di Jakarta.

Sejarah Patung Selamat Datang

Monumen Selamat Datang yang berada di tengah Bundaran HI menjadi salah satu ikon populer yang ada di Indonesia. Mulanya, pembangunan patung ini dilakukan menjelang perhelatan acara Asian Games IV pada tahun 1962. Saat itu, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah untuk pesta olahraga terbesar di Asia.

Hal itu membuat Presiden Soekarno yang saat itu masih menjabat, ingin membuat monumen sebagai simbol penyambutan para tamu-tamu negara termasuk kontingen atlet dari berbagai negara yang datang untuk kompetisi Asian Games.

Maka, patung kembar ini dibangun sebagai simbol penyambutan.

Berada di Jantung Ibu Kota

Pembangunan Patung Selamat Datang yang terletak di tengah Bundaran HI berlokasikan di jantung Ibu Kota. Pasalnya, lokasi ini mempertemukan Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan MH Thamrin.

Selain itu, lokasi monumen yang berada di tengah Bundaran HI pun menjadi pusat perhatian di kawasan yang ramai dikunjungi masyarakat.

Tidak hanya itu, patung ini dibangun cukup tinggi dengan patung sepasang laki-laki dan perempuan menggenggam bunga dan melambaikan tangan mengarah ke utara, yaitu arah pelabuhan.

Awal Rancangan oleh Henk Ngantung

Presiden Soekarno merupakan sosok di balik rencana pembuatan patung selamat datang ini. Dari ide Presiden Soekarno, kemudian terjadilah rancangan awal monumen yang dikerjakan oleh Henk Ngantung. Di mana saat itu, Henk Ngantung merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Monumen ini dirancang dengan patung setinggi 5 meter, terdari kepala hingga kaki patung. Sedangkan tinggi patung secara keseluruhan, yaitu dari kaki hingga tangan yang melambai sekitar 7 meter.

Ukuran patung inipun dinilai proporsional dan terlihat cocok diletakkan di tengah Bundaran HI dan dilihat dari arah jauh.

Edhi Sunarso Sebagai Pimpinan Tim Pematung

Meskipun rancangan awal dibuat oleh Henk Ngantung, namun patung ini dibuat oleh tim pematung yang berasal dari Karangwuni, Kecamatan Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Mereka adalah tim pematung Keluarga Arca yang dipimpin oleh Edhi Sunarso.

Pembuatan patung ini memakan waktu kurang lebih 1 tahun. Saat proses pembuatan, Presiden Soekarno sempat mengunjungi sanggar Edhi Sunarso didampingi oleh Duta Besar Amerika Serikat, Howard P. Jones, beserta para menteri.

Setelah selesai dirampungkan, Monumen Selamat Datang ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1962.

Edhi Suwarno Wafat Pada 2016

Patung Selamat Datang memang masih berdiri dan menjadi ikon Kota Jakarta, juga Indonesia. Namun pembuat patung ini telah meninggal dunia pada 4 Januari 2016. Edhi Suwarno, tidak lain adalah pimpinan tim pematung Keluarga Arca wafat pukul 22.53 WIB, setelah dirawat di ICU Jogja International Hospital.

Berdasarkan keterangan dari Sari Prasetya Angkasa, yakni putri bungsu Edhi, bahwa sebelumnya Edhi dirawat sejak 3 Desember karena keluhan sesak napas. Pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, 2 Juli 1932 meninggal dunia pada umur 83 tahun. Edi meninggalkan 4 orang anak dan 11 cucu.

Sebelum wafat, Sari mengungkapkan bahwa Edhi berpesan untuk menjaga galeri yang baru saja diresmikan pada September 2016 lalu. Selain itu, Edhi juga berharap galeri seni yang dirintisnya bisa memberikan banyak manfaat untuk banyak orang, termasuk bermanfaat di dunia seni.

Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Potret Cantik Dine Mutiara Dampingi Sahrul Gunawan Dinas, Ngaku Simulasi Jadi PNS tapi Nangis Sepanjang Acara

Potret Cantik Dine Mutiara Dampingi Sahrul Gunawan Dinas, Ngaku Simulasi Jadi PNS tapi Nangis Sepanjang Acara

Dulu, banyak yang menganggap Dine Mutiara hanya ingin mencari popularitas lewat suaminya.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Dibangun dari Hasil Kerja Keras, 10 Potret Rumah Baru Bella Shofie yang Mewah Banget Meski Belum Rampung

Dibangun dari Hasil Kerja Keras, 10 Potret Rumah Baru Bella Shofie yang Mewah Banget Meski Belum Rampung

Bella Shofie dengan senang hati mengundang netizen untuk melihat rumah barunya yang hampir selesai dibangun.

Baca Selengkapnya icon-hand
Coba Bisnis Ekspedisi, Minim Risiko Hingga Perputaran Uang Cepat

Coba Bisnis Ekspedisi, Minim Risiko Hingga Perputaran Uang Cepat

Bisnis ekspedisi bisa memiliki kelebihan tersendiri, salah satunya minim risiko.

Baca Selengkapnya icon-hand
Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta

Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta

Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya icon-hand
Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden

Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden

Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden

Baca Selengkapnya icon-hand
Cerita Ganjar Pernah Dibisiki Jokowi Jika Jadi Presiden: Gaspol Soal Pangan

Cerita Ganjar Pernah Dibisiki Jokowi Jika Jadi Presiden: Gaspol Soal Pangan

Gibran membocorkan salah satu pesan dari Jokowi jika dirinya menang dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya icon-hand
Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti

Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti

Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti

Baca Selengkapnya icon-hand
Beda dengan Jokowi, Ini Rahasia Gibran Jaga Stamina Saat Kampanye

Beda dengan Jokowi, Ini Rahasia Gibran Jaga Stamina Saat Kampanye

Cawapres nomor urut 2, Gibran mengungkapkan strateginya dalam menjaga stamina saat kampanye.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok, Kalah Jauh dari Instagram

Pendapatan Iklan Twitter Anjlok, Kalah Jauh dari Instagram

Iklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.

Baca Selengkapnya icon-hand
Negara-negara Ini Jadi Sasaran Empuk Disikat Hacker

Negara-negara Ini Jadi Sasaran Empuk Disikat Hacker

Berikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.

Baca Selengkapnya icon-hand
Banyak Perusahaan Tinggalkan X, Kekayaan Elon Musk Turun?

Banyak Perusahaan Tinggalkan X, Kekayaan Elon Musk Turun?

Elon Musk marah setelah banyak perusahaan besar menarik iklan di platform X.

Baca Selengkapnya icon-hand