Rektor Universitas Ibnu Chaldun Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik
Merdeka.com - Rektor Univesitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar diperiksa sebagai pelapor atas kasus dugaan pencemaran nama baik. Ini buntut dari tudingan pemalsuan ijazah yang disampaikan Direktur Pasca Sarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, YLH. Musni didampingi penasihat hukum ke Polda Metro Jaya hari ini, Selasa (31/5).
"Jadi saya hari ini diundang oleh Polda Metro Jaya untuk klarifikasi sehubungan dengan laporan balik yang kita lakukan tanggal 1 April 2022," kata dia di Polda Metro Jaya.
Musni mengatakan, ia sebagai rektor Universitas Ibnu Chaldun, dan seluruh sivitas akademika merasa sangat dirugikan atas tuduhan tersebut. "Karena itu saya di sini mencari keadilan," ujar dia.
Sementara itu, penasihat hukum Musni, Muhamad Husein Marasabessy menerangkan, Direktur Pasca Sarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, YLH membuat cuitan di media sosial yang menyinggung kliennya. Bahkan, YLH turut menyeret-nyeret nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Padahal, kliennya sama sekali tak mengenal sosok YLH
"Ada loh di akun twitter itu yang atas nama YLH itu dia membawa nama klien kami bahkan membawa nama Pak Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bukan hanya diri klien kami tapi juga sivitas akademika juga tercemarkan nama baiknya," ujar dia.
Husein menerangkan, YLH menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi dan 11 lembaga lainnya termasuk Gubernur DKI Jarkarta.
Dalam surat terbuka tersebut, YLH melampirkan foto kliennya diselipkan keterangan-keterangan bernada tudingan seperti profesor gadungan. Bahkan, disebut pekerjaan kliennya sebagai penjilat Anies
YLH juga menulis "Selamatkan generasi muda Indonesia dari tipu muslihat Musni Umar dari pemakaian gelar " Profesor Gadungan "di @UIC Jakarta yang merugikan semua alumni @UIC Jakarta yang memiliki ijazah palsu " , karena Rektor @UIC Jakarta bergelar " Profesor Gadungan " tak memiliki " Jabatan Fungsional.
Husein mengaku telah mengumpulkan barang bukti pencemaran nama baik untuk diserahkan kepada penyidik pada pemeriksaan kali ini.
"Kita sudah print out hasil twitter itu, meme-memenya juga sudah kita print out," tandas dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaPelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ade Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pelecehan itu terjadi pada Februari 2023 di ruang kerja rektor di kampus UP, Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaRektor Univ. Pancasila diduga terjerat kasus pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban RZ telah dimintai keterangan sebagai saksi bersamaan dengan tujuh orang lainnya.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Profesor Edie Toet Hendratno, RZ (42) saat ini mengalami trauma.
Baca Selengkapnya