Petugas Bersihkan Tumpukan Sampah di Pintu Air Manggarai
Merdeka.com - Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Yayat Supriatna mengatakan, sampah potongan bambu, kayu, plastik dan lainnya tiba di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat pada pagi hari. Diketahui, Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Ciliwung-Katulampa mencapai 250 centimeter atau Siaga 1 pada Senin (21/9) pukul 18.18 Wib.
"Sampah ini tadi datang jam 03.30 Wib, kemudian sudah kita langsung bersihkan dan kita angkut," kata Yayat di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/9).
Untuk mengangkut sampah-sampah tersebut, sejumlah alat berat serta puluhan truk dari setiap wilayah di Jakarta telah dikerahkan.
"Kita siapkan dari Dinas LH (Lingkungan Hidup) sebanyak 25 unit, kemudian dari teman-teman wilayah ada 10 unit, kemudian dari Dinas Sumber Daya Air pun kurang lebih 15 unit. (Sampah) Sekitar 500-an (kubik) kurang lebih," sebutnya.
Ia memastikan, tumpukan sampah tersebut akan dibersihkan tidak sampai memakan waktu hingga berhari-hari. Untuk ketinggian atau debit air di Pintu Air Manggarai sampai saat ini mencapai 750 centimeter.
"Kami juga siapkan alat berat ekskavator, target kami hari ini harus selesai dalam keadaan kondusif," tegasnya.
Debit Air Naik
Diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan adanya kenaikan level Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Ciliwung-Katulampa hingga 250 centimeter (cm) pada Senin (21/9) pukul 18.18 WIB. Dengan adanya kenaikan TMA tersebut, maka status dinaikkan menjadi Siaga 1.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, kenaikan TMA tersebut berawal sekitar pukul 17.49 Wib dengan dengan ketinggian 40 centimeter (Siaga 4).
"Pukul 17.53 Wib, TMA 120 cm atau hujan (Siaga 3), Pukul 17.58 Wib, TMA 170 cm atau hujan (Siaga 2), Pukul 18.04 Wib, TMA 200 cm atau hujan (Siaga 2), Pukul 18.10 Wib, TMA 220 cm atau hujan (Siaga 1), Pukul 18.17 Wib, TMA 240 cm atau hujan (Siaga 1) dan Pukul 18.18 Wib, TMA 250 cm atau hujan (Siaga 1)," kata Raditya dalam keterangannya, Senin (21/9).
Ia menjelaskan, kenaikan debit air dari level Siaga 4 menjadi Siaga 1 tersebut terjadi hanya dalam kurun waktu satu jam saja.
"Hal itu dipicu oleh tingginya intensitas hujan di sebagian besar wilayah Bogor," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaTembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaPertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka
Baca SelengkapnyaBanyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta
Baca SelengkapnyaAirlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca SelengkapnyaRuang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya