Pernah terdepak di era Ahok, pejabat DKI ini kini diangkat Anies-Sandi
Merdeka.com - Untuk pertama kalinya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melantik pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Ada delapan pejabat eselon dua yang dilantik Anies di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta.
Mereka adalah Artal Reswan W Soewardjo sebagai Asisten Pemerintahan Setda Provinsi DKi Jakarta, Syamsudin Lologau sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Jakarta, Bambang Sugiyono sebagai Asisten Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Permukiman, Suradika sebagai Asisten Deputi Gubernur Bidang Budaya.
Kemudian ada Herry Supardan sebagai Wakil Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Faisal Syafruddin sebagai Wakil Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta, dan Usmayadi sebagai Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur dan terakhir Rustam Effendi diangkat menjadi Kepala Biro Administrasi.
Di antara tujuh nama lainnya, sosok Rustam menjadi perhatian. Sebabnya, pada tahun April 2016 lalu, di era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, dia memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Rustam memilih menjadi staf biasa.
Disebut-sebut, alasan Rustam mundur karena berselisih paham dengan Ahok, sapaan Basuki. Namun Rustam membantahnya.
"Siapa yang sakit hati? Enggak sakit hati kok. Bawahan dinilaikan, dinilai oleh atasan, akhir-akhir ini atasan menilai kinerja saya kurang baik," kata Rustam pada April 2016 lalu.
Rustam mengajukan surat pengunduran diri pada tanggal 26 April. Dia mengaku keputusannya sudah bulat melepas jabatan sebagai wali kota.
"Saya sudah merasa plong dan nyaman dengan keputusan ini. Saya enggak ada tekanan dari pihak-pihak luar," tegas Rustam.
Saat itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Agus Suradika, mengungkapkan alasan yang keluar dari mulut Rustam soal pengunduran dirinya ada 2 hal. Pertama, berkenaan dengan kinerja dan tugasnya sebagai Wali kota tidak optimal. Kedua, ada alasan pribadi yang mendasari Rustam mundur.
"Dia mengatakan, dia mengamati dalam rentang waktu Jumat-Senin ketika beliau menyampaikan surat itu bahwa beliau merasakan sepertinya pak gubernur menilai kinerjanya kurang optimal," kata di Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/4).
Karena kinerjanya yang kurang maksimal, kata Agus, Rustam ingin agar gubernur mencari pengganti dirinya yang tentu jauh lebih baik dan cekatan mengikuti harapan Ahok.
"Dari sisi ini beliau mengundurkan diri supaya bisa dicarikan wali kota yang memiliki kinerja yang lebih tinggi. Alasan yang dikemukakan secara lisan itu," terangnya.
Saat disinggung alasan pribadi, Agus enggan menjelaskan lebih karena sifatnya rahasia. Namun, dia menyimpulkan bahwa mundurnya Rustam adalah persoalan profesionalisme kerja.
"Kemudian ada alasan-alasan lain yang sifatnya private dan tidak patut untuk saya ungkap di depan publik ini dan itu menjadi pemahaman kami bersama untuk saya mengantarkan beliau ke pak gubernur untuk menyampaikan pernyataan pengunduran diri," jelas Agus Suradika.
Ketegangan Ahok dan Rustam kala itu bermula ketika banjir menggenangi Jakarta. Ahok menuding Rustam tak becus dalam menyelesaikan proyek penanggulangan banjir.
Kegeraman Ahok terhadap Rustam ini langsung disampaikan dalam rapat penanggulangan banjir bersama jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya. Dengan nada tinggi, Ahok juga menyindir Rustam yang mendukung Yusril Ihza Mahendra sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Tudingan itu dialamatkan ke Rustam karena dia tak mau menggusur warga Luar Batang.
Kecewa dengan cibiran Ahok, Rustam pun curhat di akun facebook pribadinya. Ucapan Ahok itu dinilai Rustam sangat menyakiti hatinya. Postingannya itu pun sempat menjadi viral di media sosial.
Ahok juga menyindir hobi Rustam yang senang bermain golf yang dikenal sebagai olahraga mewah.
"Eh lu (Rustam) mau main golf ya main, tapi kerjaan lu beres. Dia (Rustam) bilang, saya main dua kali dan kalau seminggu sekali boleh. Saya kasih uang Rp 50 juta dari uang operasional jangan buat main golf ya, ini buat kawinan warga," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (25/4).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan, perkumpulan golf ini tidak hanya bermain di dalam negeri. Melainkan sesekali juga meluangkan waktu untuk menjajal lapangan di manca negara.
"Saya enggak masalah kamu mau main golf kek, mau mijit kek, mau ke mana itu hak anda. Tapi kerjaan harus beres, saya enggak masalah," cibir Ahok kala itu.
Meski sempat mendapatkan perlakukan tak nyaman, tapi kini Rustam dipercaya Anies-Sandi kembali menjabat di DKI meskipun tidak lagi menduduki posisi wali kota.
"Jadi Anda jangan lihat kemarin dan sekarang saja tapi lihat perjalanannya," jelasnya.
Dia pun mengatakan tak ada pertimbangan khusus mengangkat Rustam sebagai Kepala Biro Administrasi.
"Orang baik itu, sayang betul. Orang baik, kerja serius, prestasinya baik. Ya mudah-mudahan nanti beliau bisa mengabdi lebih baik," tegas Anies.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Pengakuan Mantan Jubir Anies soal Ordal
Anggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaPSI Nilai Jakarta Butuh Calon Gubernur seperti Jokowi, Bersiap Usung Kaesang?
PSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok
Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPengganti Dilantik, AWK Kosongkan Ruang Kerja di DPD Bali
Pengganti Resmi Dilantik, AWK Kosongkan Ruang Kerjanya di DPD Bali
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Anies Larang Ucapkan Selamat Natal saat Jadi Gubernur Jakarta
Beredar klaim Anies Baswedan larang mengucapkan selamat Natal saat menjabat Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Heran Heru Budi Mau Bangun Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam
Sebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca Selengkapnya