PAN: Hormati sejarah, Soekarno tak perlu dijadikan nama jalan
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta dan MPR sepakat dengan usulan Panitia 17 yang menginginkan perubahan nama Jalan Merdeka menjadi nama-nama pahlawan. Namun, usulan ini dinilai sebagai tindakan yang kontra produktif.
Wakil Sekjen PAN, Teguh Juwarno mengatakan, nama jalan Medan Merdeka memiliki nilai sejarah yang panjang. Karena itu, ia tidak sepakat jika tiba-tiba nama jalan itu diubah menjadi nama pahlawan.
"Presiden Sukarno mengingatkan 'JASMERAH'. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Jadi nama Medan Merdeka punya nilai sejarah yang panjang, jadi gagasan untuk mengubah itu menurut saya kontraproduktif," jelas Teguh saat dihubungi, Jumat (30/8).
Anggota Komisi V DPR ini pun tak mengerti apa maksud dan tujuan dari usulan perubahan nama jalan Medan Merdeka Barat, Timur, Utara dan Selatan itu. Menurut dia, perubahan nama jalan itu hanya akan menyita waktu dan energi.
Karena dalam prosesnya, akan banyak terjadi pro dan kontra. Sehingga dia meminta agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) lebih baik fokus membenahi urusan Jakarta yang lebih penting.
"Untuk apa? Jangan kita ganggu Jokowi - Ahok yang sedang berkonsentrasi benahi Jakarta dengan gagasan yang malah menyita energi dan bisa menimbulkan kontroversi. Masih banyak soal yang harus dibenahi di Jakarta," tegas dia.
Teguh menambahkan, penghormatan dan penghargaan bagi para pahlawan seperti Bung Karno , Bung Hatta , Soeharto dan Ali Sadikin tidak mesti dilakukan dan didedikasikan dengan mengganti nama jalan. Dia lebih setuju jika penghargaan terhadap pahlawan itu diimplementasikan dalam menjalankan nilai kebangsaan.
"Penghormatan kita yang terbaik kepada para pendiri bangsa adalah dengan menghidupkan dan menjalankan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme mereka," pungkasnya.
Sebelumnya, MPR, Pemprov DKI dan Panitia 17 berkonsultasi untuk melakukan perubahan nama jalan Medan Merdeka menjadi nama pahlawan. Usulan itu di antaranya merubah nama jalan Medan Merdeka Utara menjadi jalan Bung Karno , jalan Merdeka Selatan menjadi Bung Hatta , Merdeka Barat menjadi Soeharto dan Medan Merdeka Timur menjadi Ali Sadikin.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaKalimat Guntur Soekarno itu justru meluruskan agar relawan tidak perlu jauh-jauh membahas soal pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, 15 ruas jalan yang diperbaiki dan dibangun tersebar di 9 kabupaten/kota di Sulteng.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Perbaikan 5 Ruas Jalan Daerah di NTB Senilai Rp211 Miliar
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan bahwa Rp1,3 triliun dari total anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki sekitar 40 ruas jalan di Jateng
Baca SelengkapnyaSeharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
Baca Selengkapnya