Pakai tong buatan Jerman, DKI berupaya memoderenisasi penanganan sampah Ibu Kota
Merdeka.com - Tong sampah buatan Jerman milik Pemprov DKI Jakarta jadi perbincangan di media sosial. Selain karena kecanggihannya, nilai yang dianggarkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencapai Rp 9,6 miliar.
Pemprov DKI langsung memberikan klarifikasi terkait pengadaan 2.600 tempat sampah itu. Kepala Dinas LH DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan harga tong yang dibeli DKI lebih murah dari pasaran. DKI membeli dengan harga Rp 3,6 juta untuk satu tong.
"Dibandingkan dengan toko online atau seperti di Ace Hardware, ini malah lebih mahal. Di sana bisa Rp 4,4 juta untuk satuannya dan itu buatan China yang belum bersertifikasi," ujar Isnawa, Selasa (5/6).
Isnawa menjelaskan beberapa kelebihan tong sampah Jerman itu. Pertama tong memiliki standar internasional sehingga lebih berkualitas. Selain itu, pengadaan barang tersebut masuk dalam e-catalog.
"Itu kan e-catalog ya, berarti LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah) dong. Jadi bukan kami yang ketemu sama penyedia jasanya. LKPP kan sudah ngerti kualitasnya," ujar Isnawa.
Tong sampah didatangkan oleh PT Groen Indonesia. Menurut Isnawa, perusahaan itu bergerak dalam bidang waste management dan perangkat pendukungnya.
"Ini bukan perusahaan abal-abal, memang dia bergerak di bidang itu," kata dia
Menurutnya, Dinas LH sudah membeli tong sampah itu sejak tahun 2016, meski tidak selalu dari Jerman. Pada 2016, Dinas LH membeli 296 buah. Kemudian membeli lagi 1.500 unit pada tahun 2017. Sedangkan pada 2018, Dinas LH membeli lagi 2.600 unit
Pada 2018 mendatang, Dinas LH akan tetap melakukan pengadaan tempat sampah standar internasional tersebut. "Masih butuh 3.800 lagi, tahun depan kami cicil," ucapnya
Dengan adanya peralatan yang lebih modern, lanjut Isnawa, Pemprov ingin melakukan modernisasi pengelolaan sampah. Sebab, selama ini proses pengumpulan sampah dari rumah ke rumah menuju TPST Bantargebang masih tradisional yakni hanya dengan gerobak. Dengan adanya tong tersebut, maka proses tersebut akan lebih efisien. Dari bak sampah akan di buang langsung ke dalam truk dibantu alat pengait yang akan mengangkat tong.
"Coba saja hitung berapa kali sampah itu naik turun untuk bongkar muat," imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan pengadaan tong itu sudah ada sejak tahun anggaran sebelumnya dan merupakan bagian moderenisasi pengelolaan sampah di Jakarta.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".
Baca SelengkapnyaHasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaTerbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaTerbiasa gondrong, begini penampilan reserse setelah potong rambut untuk tugas baru. Bikin pangling.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaSelain diolah sebagai pupuk kompos, sampah-sampah ini juga dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
Baca Selengkapnya"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.
Baca Selengkapnya