Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menyusuri Kampung Kumuh Dekat Istana Negara, Warga Tidur Gantian di Bisingnya Jakarta

Menyusuri Kampung Kumuh Dekat Istana Negara, Warga Tidur Gantian di Bisingnya Jakarta Lokasi Kampung Kumuh di Johar Baru dan Tanah Tinggi. Rahmat Baihaqi

Merdeka.com - Warga Johar Baru dan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat dalam beberapa waktu terakhir sempat menjadi sorotan. Sebab meski berjarak beberapa kilometer dari istana Presiden, masih ada pemukiman yang kumuh di lokasi tersebut.

Potret kemiskinan di ibu kota itu sebelumnya menjadi sorotan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

merdeka.com mencoba mendatangi lokasi yang dimaksud Prasetio Edi tersebut. Benar saja, permukiman yang terletak di pusat Jakarta itu nampak kumuh.

lokasi kampung kumuh di johar baru dan tanah tinggiRahmat Baihaqi

Jalanan hanya selebar kurang lebih dua meter. Dipatok dengan dinding rumah yang kokoh saling berdempetan. Belum lagi bila masuk lebih jauh. Masih ada jalan yang lebih sempit lagi.

Langit-langit yang sudah tertutup dengan dengan hamparan kayu yang dibentuk sedemikian rupa agar menjadi sebuah kamar. Tak nampak lagi sinar matahari menyinari jalanan sekitarnya.

Bila berjalan keluar lagi, bukan jalan raya yang terlihat, melainkan bantaran kali dengan lebar 18 meter. Aroma tak sedap menjadi santapan warga tinggal di bantaran kali setiap hari.

Salah satunya dirasakan Eem (52), warga Johar Baru RT 03 RW 08. Hidup di bantaran kali bersama anak dan cucu dalam rumah dengan luas lima meter persegi harus dilakoninya.

Eem dan keluarga menghuni rumah dengan dinding berlapis triplek yang ditambal tiap sisinya. Bagian dalamnya, tiap sisi hanya dapat melihat kayu-kayu bertempelan. Sesekali juga dengan nasib ada lemari baju namun kondisi tidak layak pakai.

"Saya tinggal sama anak dan cucu, total dirumah ada tujuh orang, dengan tiga Kepala Keluarga," ujar Eem saat ditemui merdeka.com pada Minggu (19/3).

lokasi kampung kumuh di johar baru dan tanah tinggiRahmat Baihaqi

Eem dan keluarga bukan tidak mau beranjak dari rumah kontrakan yang sudah dihuni 20 tahun itu. Faktor ekonomi menjadi hambatan terbesar saat hidup di ibu kota yang keras.

"Suami sudah meninggal empat tahun lalu. Sekarang anak-anak yang kerja. Serba serabutan pokoknya, nanti jadi kuli, nanti ada yang ngamen, ada narik becak," ceritanya.

"Saya cuma jadi ibu rumah tangga, sehari-sehari nunggu anak pulang kadang ngasih duit cuma Rp10 ribu, Rp15 ribu, kadang juga dapat Rp30 ribu," keluh wanita setengah abad itu.

Selain itu, wanita yang sudah lanjut usia juga setiap harinya harus berbagi tempat tidur dengan anak cucunya. Bahkan dalam sehari harus bergantian untuk sekedar mengistirahatkan badan.

"Ya gini deh, tidur dempet-dempetan, nanti gantian sama anak yang kerja pagi, siang, malam juga ada yang keluar," tuturnya sambil meneteskan air mata.

Hal serupa juga dirasakan Mulyo (47), yang tinggal di permukiman padat penduduk di kawasan Tanah Tinggi RT 11 RW 13. Mulyo menghuni rumah kontrakan bersama empat anaknya yang masih balita. Sehari-hari Mulyo berdagang siomai.

"Saya belasan tahun mas tinggal di sini, ya yang penting ada tempat bernaung aja istilahnya buat anak sama istri," ucap Mulyo.

Kondisi lingkungan juga kurang baik untuk tumbuh kembang anaknya dimaklumi Mulyo. Terlebih anak keduanya tersebut sedang dalam kondisi yang kurang sehat. Kini Mulyo berupaya keras membanting tulang untuk pengobatan sang buah hati.

"Kasihan anak saya, lagi sakit cuma istri yang bisa temenin sama anak-anak yang lain, saya khawatir yang tiap hari harus ninggalin anak," tutur Mulyo menyeka air matanya.

Baik Mulyo maupun Eem sama-sama berharap dapat mendapat perhatian dari pemerintah untuk sekedar penyambung ekonominya di tengah hiruk pikuk kehidupan di Jakarta.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Warga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru

Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung
Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung

Banyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024
Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024

Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Catat! Ruas Jalan Ditutup dan Dialihkan Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2024 di Jakarta
Catat! Ruas Jalan Ditutup dan Dialihkan Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2024 di Jakarta

Khusus di Jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, penutupan jalan dilakukan mulai hari ini, Minggu (31/12) dari pukul 19.00 Wib sampai Senin (1/1) pukul 01.00 Wib

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Kepala Desa Jaga Pemilu 2024 Agar Damai dan Tak Ada Kecurangan
Jokowi Minta Kepala Desa Jaga Pemilu 2024 Agar Damai dan Tak Ada Kecurangan

"Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu"

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya