Mengemis modus tangan buntung di Pasfes, pria ini raup Rp 200 ribu
Merdeka.com - Suku Dinas (Sudin) Jakarta Selatan merazia pengemis bermodus tangan buntung yang telah sepekan berada di Jakarta. Pengemis itu ditangkap di sekitar Pasar Festival (Pasfes), Kuningan, Jakarta Selatan.
"Saat petugas kami tanya, ia mengaku berasal dari Bandung. Di sana dia bekerja sebagai petani, baru datang habis Lebaran ini tinggal bersama anak dan istri di Senen, Jakarta Pusat," kata Kepala Sudin Sosial Jakarta Selatan Mursidin, Jakarta, Senin (18/7).
Pria yang mengaku bernama Udin (46) itu merupakan seorang pria asal Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Pada saat melakukan penjangkauan terhadap pengemis itu, petugas P3S mendapatkan uang Rp 200 ribu yang berada di kantongnya. Padahal dia masih mengemis selama tiga jam di kawasan Pasar Festival Kuningan.
Dengan mengemis selama pukul 17.00-21.00 WIB, Udin mengaku memperoleh uang sebesar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.
"Alasan Udin datang ke Jakarta ingin mengadu nasib. Dari cerita orang di Jakarta banyak orang sukses, itu membuatnya tergoda untuk ke Jakarta. Ia mengaku kalau di kampung susah mencari uang," ujar Mursidin.
Dia mengatakan setiap pendatang dari luar daerah Jakarta seharusnya datang dengan berbekal keterampilan baik di sektor formal maupun informal. Dengan kemampuan yang dimiliki, Mursidin mengatakan pendatang baru bisa bekerja sebagai karyawan atau pegawai, berwirausaha dengan menjual makanan seperti bakso, soto, atau mengelola bentuk usaha lainnya.
"Kami tidak melarang warga daerah datang ke Jakarta. Asal memiliki keterampilan, pendidikan, tempat tinggal dan lain sebagainya. Itu untuk menunjang kehidupan mereka bertahan di Jakarta. Jika tidak bisa bertahan di Jakarta, kemungkinan besar mereka menggelandang atau mengemis," tuturnya.
Mursidin mengimbau agar masyarakat cerdas dalam memberi karena banyaknya modus yang digunakan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) untuk mendapatkan uang secara instan.
Dia berharap masyarakat dapat menyalurkan bantuan kepedulian lewat lembaga resmi yang bertanggung jawab bukan memberi uang pada PMKS di jalan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabayar adalah Pembayaran di Awal, Kenali Kelebihan dan Perbedaannya dengan Pasca Bayar
Pembayaran merupakan salah satu kegiatan yang selalu dilakukan dalam setiap kegiatan konsumsi. Dan prabayar adalah salah satu cara yang umum dilakukan.
Baca SelengkapnyaPenampilan Sok Gagah Perwira Polisi Palsu Penipu Wanita, Ketemu Kombes Asli Tertunduk Lesu
Saat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polres Inhu Datangi Pasar Rakyat, Pantau Harga Pangan dan Cegah Peredaran Uang Palsu Jelang Pemilu
Polisi mendatangi pasar untuk memantau harga pangan dan mencegah peredaran uang palsu
Baca SelengkapnyaMemberatkan, Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Bakal Dihapus
Kebijakan pemutihan tidak efektif, masyarakat cenderung menunda pembayaran pajak karena menunggu pemutihan.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaModal Rp80 Ribu Jualan di Pinggir Jalan, Penghasilan Pria ini Rp3,5 Juta per Hari
Pria asal Sragen yang membagikan cerita inspiratifnya meraih kesukesan berjualan di pinggir jalan dengan penghasilan jutaan rupiah per hari.
Baca SelengkapnyaRibuan Buruh Terancam Tidak Mendapat THR, Ini Modus yang Digunakan Perusahaan Nakal
Setiap tahun terjadi kasus kecurangan demi tidak membayar THR karyawan.
Baca SelengkapnyaUntuk Menyambung Hidup, Pria Ini Pinjam Uang ke Teman Malah Diusir, Untung Ketemu dengan Ipda Purnomo Langsung Dibantu
Ipda Purnomo menemukan seorang pria yang berjalan kaki di pinggir jalan dari Surabaya mau ke Tuban, ia diajak Purnomo dan diberi modal untuk usaha.
Baca Selengkapnya