Massa Demo Anies soal Banjir Sempat Memanas di Balai Kota
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota Jakarta tidak berjalan lancar. Aksi yang dilakukan untuk menyikapi peristiwa banjir awal tahun tersebut, mendapatkan penolakan dari massa pendukung Gubernur DKI Anies Baswedan.
Diketahui, pada saat yang sama ada dua kelompok massa yang berkumpul di Balai Kota DKI Jakarta. Ada massa yang mendukung Anies Baswedan. Ada pula yang mengambil posisi kontra.
Pantauan di lapangan, massa kontra Anies tiba di kawasan Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB. Aksi bertajuk 'Jakarta Bergerak' kemudian berlanjut dengan penyampaian orasi yang pada intinya menuntut Anies mundur dari jabatannya. Anies dinilai tak becus mengurus Jakarta.
Aksi ini mendapatkan penolakan dari pendukung Anies yang sudah lebih dahulu ada di dalam kompleks Balai Kota.
Massa pendukung Anies langsung menyambut kedatangan massa kontra Anies dengan kata-kata yang tidak sopan. Tak hanya itu. Massa kontra Anies juga dilempari dengan botol bekas air mineral.
Melihat tindakan demikian, pihak kepolisian langsung turun tangan. Aparat kepolisian langsung berdiri di antara ketua kelompok massa.
Polisi pun menyampaikan permintaan dan peringatan agar masing-masing kelompok massa dapat menjalankan kegiatan masing-masing dengan tertib.
"Jangan ada yang melempar botol, tolong. Pak ustaz tenangkan. Tolong," kata petugas kepolisian yang berdiri di atas kendaraan pengamanan kepada massa pro Anies.
Sementara Pemimpin massa pro Anies pun mencoba untuk menenangkan kelompoknya. Dia pun meminta agar hak massa kontra untuk menyampaikan pendapat dihormati.
Untuk menjaga kekondusifan aksi dan menghindari bentrok antara kedua kubu ini, massa 'Jakarta Bergerak' lalu dipindahkan lokasi untuk menggelar aksinya, yakni di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat.
Massa Kontra Gubernur Anies Geser ke Patung Kuda
Dua kelompok masa pro dan kontra dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar unjuk rasa di depan Balaikota, Jakarta Pusat.
Awalnya kelompok pro dan kontra mulai bersitegang di depan gerbang gedung Balaikota. Tak berapa lama kelompok kontra pun bergerak menuju kawasan patung kuda depan Monas, Jakarta Pusat.
Pantauan Liputan6.com kelompok kontra mengenakan pakaian hitam dan membawa sejumlah spanduk dan bendara merah putih. Sedangkan kelompok pro bertahan di depan pagar dan halaman Balaikota.
"(Massa kontra Anies) sudah kani geser ke Patung Kuda. Mereka sepakat yang kontra kami arahkan ke patung kuda," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto, Selasa (14/1).
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut akan ada penutupan arus lalu lintas akibat demo banjir di Balai Kota.
"Pengalihan arus lalu lintas karena memang satu jalur ditutup, tapi yang jalur sebelah kiri yang arah ke Gambir itu situasional saja gimana kekuatan massa yang ada," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/1).
Menurut Yusri, kekuatan dua kelompok yang berdemo tidak terlalu banyak. Hanya sekitar 500-an orang.
"Massa yang diajukan itu dari (kelompok) Indonesia Bersatu sekitar 200, dari (kelompok) Bang Jafar itu sekitar 250-an," terang Yusri.
Sementara itu personel polisi yang diterjunkan guna mengamankan demo tersebut sekitar 600 personel.
"Personel pengamanan dari PMJ dan Polres Jakpus juga melaksanakan apel. Kekuatan sekitar 659 personel yang kita turunkan di depan Balai Kota," katanya.
Sebelumnya diketahui, aksi tersebut rencananya akan dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda tuntutan. Kelompok pertama digerakkan oleh Permadi Arya alias Abu Janda, Nyai Dewi Tanjung, Effendi Achmad, dan Sisca Rumondor yang menuntut supaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mundur karena dinilai gagal menangani banjir di Ibu Kota pada awal tahun lalu.
Reporter: Ika Defianti
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan Ungkap Alasannya Teguh Usung Perubahan
Anies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaAnies Soroti Prabowo Usai 'Mangkir' Tak Salaminya, 'Saya Mencari Tapi Sudah Tidak Ada'
Momen Prabowo Subianto tak salami Anies Baswedan seusai debat ketiga Pilpres 2024 banjir sorotan publik.
Baca SelengkapnyaAnies Nilai Pemilu Bukan Seperti Sepak Bola: Kompetisi Demokrasi, Dampaknya pada Kebijakan
Anies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Salat Subuh Berjamaah Bersama Keluarga Sebelum Mencoblos di TPS Lebak Bulus
Capres Anies Baswedan melaksanakan salat subuh berjemaah bersama keluarga di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pelaku yang Ancam Tembak Anies Baswedan
Polisi menangkap pelaku yang menebar ancaman terkait penembakan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan akan Menular
Anies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaIni Harapan Anies Baswedan Terhadap Pelaku Pengancaman Pembunuhan Dirinya
Peristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaAnies Jelang Debat Pamungkas Capres: Insya Allah Siap, Ini Kesempatan untuk Sampaikan Misi
Anies Baswedan menyatakan, tengah bersiap-siap untuk menghadapi debat capres pamungkas pada Minggu, 4 Februari 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri gara-gara Gunakan Akronim "Amin"
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan diadukan ke Bareskrim Polri oleh kelompok yang menamakan diri Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia.
Baca Selengkapnya