Kesadaran Prokes Warga Turun saat Berwisata di Ancol, Begini Tanggapan Manajemen
Merdeka.com - Head of Corporate Communication Ancol Rika Lestari menyampaikan pihak manajemen telah berupaya maksimal menerapkan protokol kesehatan saat kunjungan wisatawan. Namun, melepas masker dan kerumunan sulit dihindari saat wisatawan berada di area wahana air.
"Kami sangat menghindari terjadinya kerumunan, terutama penggunaan masker, kalau orang di air itu rata-rata sudah lupa menggunakan masker," ujar Rika, Rabu (19/5).
Dia menyampaikan penerapan protokol kesehatan bahkan tidak hanya sekadar menjaga jarak dan pengawasan penggunaan masker oleh setiap wisatawan. Gerbang masuk setiap wahana pun dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas tempat.
Rika menegaskan, penerapan protokol kesehatan telah dilakukan sejak masa PSBB transisi, PPKM mikro. Segala fasilitas sarana dan prasarana turut disediakan pihak manajemen.
"Mulai dari gerbang, Dufan, Sea World, Ocean Dream Samudra itu dilock, di kapasitas 30 persen, karena masing-masing areanya beda-beda," ujarnya.
Satgas Nilai Kepatuhan Masyarakat Turun
Sebelumnya Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bila kepatuhan masyarakat Jakarta dalam penerapan protokol kesehatan di tempat wisata paling rendah.
Hal tersebut disampaikan Wiku dalam video YouTube BNPB, Selasa (18/5). Kata dia, hal tersebut berdasarkan data pada libur Lebaran 12-15 Mei 2021.
"DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kepatuhan protokol kesehatan di tempat wisata yang paling rendah. Yaitu hanya sebesar 27 persen orang yang patuh untuk menjaga jarak di tempat wisata," kata Wiku.
Lanjut dia, secara nasional sebanyak 122.899 orang mendapatkan teguran terkait protokol kesehatan. Wiku menyebut jumlah tersebut mengalami kenaikan hingga 90 persen.
Sedangkan provinsi dengan kepatuhan menggunakan masker paling rendah di tempat wisata yaitu Bangka Belitung.
"Bangka Belitung menjadi provinsi yang kepatuhan yang memakai maskernya terendah, yaitu hanya 33 persen. Disusul oleh Sumsel 58 persen dan DKI Jakarta yang kepatuhannya hanya mencapai 60 persen," ucapnya.
Sementara itu, Wiku mengungkapkan adanya mobilitas masyarakat yang tinggi untuk ke pusat perbelanjaan pada periode 21 April - 12 Mei 2021.
Kata dia, peningkatan tersebut terjadi di empat pulau yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
"Dapat dilihat bahwa tren perkembangan mobilitas penduduk nya (ke pusat perbelanjaan) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di mana mobilitas yang mencapai hingga 61 sampai 111 persen," ujar dia.
Lanjut dia, untuk Pulau Jawa kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan paling tinggi di Jawa Tengah yaitu mencapai 80 persen. Lalu, Jawa Barat sebesar 68 persen dan Jawa Timur sebesar 61 persen.
Sedangkan, Pulau Sumatera, mobilitas tertinggi terjadi di Sumatera Barat yaitu mencapai 111 persen, Bengkulu 93 persen, dan Aceh sebanyak 83 persen.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pantai Ancol menjadi tujuan wisata warga Jakarta dan sekitarnya menikmati liburan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTotal ada 108.000 pengunjung yang masuk ke kawasan wisata Ancol pada, Senin (1/1), per 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ancol memprediksi bakal dikunjungi 100 ribu orang di malam pergantian tahun.
Baca SelengkapnyaPuncak menawarkan udara sejuk, pemandangan alam yang indah, dan berbagai macam aktivitas yang bisa dinikmati bersama keluarga atau teman.
Baca SelengkapnyaKawasan Guci Tegal, terkenal akan wisata kolam pemandian air panas yang populer dikalangan turis lokal.
Baca SelengkapnyaTak hanya indah, Tunden Nui juga membantu perekonomian warga sekitar.
Baca SelengkapnyaManajemen Ancol mengumumkan bahwa terdapat potongan harga tiket masuk bagi para pemilih yang sudah berkunjung ke TPS. Promo ini berlaku pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca Selengkapnya