Jokowi dan Ali Sadikin sama-sama idolakan Bung Karno
Merdeka.com - Sosok gubernur legendaris Jakarta Ali Sadikin punya beberapa kesamaan dengan Joko Widodo. Selain sama-sama senang turun ke lapangan, keduanya ternyata sama-sama mengidolakan Soekarno.
Ali Sadikin sejak muda mengidolakan Soekarno. Soekarno pun menyukai Ali Sadikin yang menurutnya keras kepala alias koppig. Karena Ali Sadikin keras kepala, maka dia dipilih Soekarno. Jakarta butuh pemimpin yang keras kepala, bukan yang lembut dan cengeng.
"Jakarta membutuhkan seorang yang keras kepala untuk menertibkan para ndoro ayu dan tuan-tuan yang suka seenaknya perutnya saja. Kelak suatu hari orang akan mengenang apa yang dilakukan Ali Sadikin," ujar Soekarno saat pelantikan Ali Sadikin tanggal 28 April 1966.
Soekarno kemudian jatuh digantikan Soeharto. Presiden pertama ini ditahan Soeharto di Wisma Yaso, Jl Gatot Soebroto, Jakarta. Tak ada yang berani mengunjungi Soekarno kala itu di tahanan. Tapi Ali Sadikin berani mengunjungi Soekarno. Bang Ali terpukul melihat kondisi Soekarno yang sakit-sakitan. Wisma Yaso pun kotor dan berdebu. Dia kecewa kenapa seorang pahlawan diperlakukan seperti penjahat.
Ketika Soekarno meninggal, Bang Ali sangat sedih. Sebagai wujud penghormatan, dia memasang foto Soekarno berukuran besar di rumahnya. Padahal Orde Baru gencar melarang segala hal yang berhubungan dengan Soekarno.
Lain lagi dengan Jokowi. Wali Kota Solo yang diunggulkan menang di Pilgub DKI Jakarta ini memegang teguh pesan Soekarno.
Jokowi mengaku sangat suka dengan cara berpikir Bung Karno. Terutama prinsip trisakti yang selalu menjadi dasar dan landasan Bung Karno dalam memimpin negara.
"Saya selalu ingat trisakti-nya Bung Karno. Berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya," ujar saat memperingati Bulan Bung Karno di Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta, Sabtu (23/6).
Calon gubernur DKI Jakarta yang diusung PDIP ini mengatakan selalu mengingat perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia saat awal-awal kemerdekaan.
"Saya ingat Bung Karno membangun Monas sebagai line up Jakarta yang tidak kalah dengan menara Eiffel di Paris. Ini adalah cara Bung Karno dalam membangun Indonesia. Saya bangga sebagai bangsa Indonesia, bangga di Jakarta," ucapnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto terinspirasi dengan langkah Presiden Joko Widodo yang mengajaknya bergabung di kabinet setelah mereka berkompetisi
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya AHY.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca Selengkapnya