Jejak kampanye artis sejak Orde Baru
Merdeka.com - Sejak dulu, keberadaan artis selalu dianggap seksi untuk digunakan dalam kampanye Pemilu. Apalagi untuk menarik pemilih (vote getter), artis tentu mempunyai nilai plus bila dibandingkan dengan yang lain.
"Ada sejak zaman orde baru, partai sering menggunakan artis untuk kampanye. Baik PDI, PPP dan Partai Golkar," kata Pengamat Politik dari UIN Jakarta Gun Gun Heryanto kepada merdeka.com.
Menurut Gun Gun, artis-artis seperti Rhoma Irama, Emilia Contessa dan Rano Karno sering menghiasi kampanye partai politik waktu itu. Keran artis makin terbuka lebar pasca reformasi.
"Pasca reformasi, artis sering kali menjadi vote getter. Sebenarnya tidak hanya artis, parpol juga sering menggunakan tokoh adat, pemuka agama untuk mencari suara," ujar Gun Gun.
Dalam konteks kekinian, tidak hanya pemilu nasional melibatkan artis, tetapi Pilkada juga sama. Baik Pilkada di daerah atau Pilkada di DKI Jakarta.
"Kalau menurut saya, artis bisa sebagai vote getter jika Pilkada dilakukan di daerah. Nah, tetapi apa bisa jika Pilkada di Jakarta," ujar Gun Gun.
Perilaku pemilih di Jakarta dengan daerah sangat berbeda. Di Jakarta setiap hari mereka bisa bertemu dengan para artis, sementara di daerah artis menjadi daya tarik sendiri karena kebanyakan ngefans dengan para artis.
"Sangat tergantung pada peta geografi dan politik suatu daerah. Apakah kalau di Jakarta akan terpengaruh dengan melibatkan para artis karena mereka sudah sering bersinggungan," katanya.
Tidak bisa dipungkiri, sejak Pilkada Jakarta dipilih secara langsung mulai tahun 2007, dua calon yang maju saat itu Fauzi Bowo (Foke) dan Adang Daradjatun sama-sama menggunakan artis untuk vote getter.
Artis selalu tampil saat keduanya kampanye baik lewat media atau pengerahan massa di lapangan. Strategi masih sama digunakan dalam pilkada Jakarta tahun 2012.
Foke misalnya, calon incumbent ini kembali menggunakan artis untuk vote getter. Ada Rhoma Irama, Ridho Rhoma, Judika Idol, Mike Mohede, D'Massive, Iis Dahlia, Ikke Nurjanah, Mandra. Dan Jaja Miharja.
Sementara rivalnya, Joko Widodo (Jokowi), juga mendapat dukungan artis. Ahmad Dhani, Camelia Malik, dan Rieke Diah Pitaloka juga menghiasi kampanye Jokowi.
Menurut Anda, apakah munculnya para artis di tengah kampanye ini bisa mempengaruhi dan menarik massa?
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca SelengkapnyaAurel seringkali menjadi sasaran sindiran pedas terkait dengan penampilannya yang dianggap gendut oleh beberapa orang.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPurnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaIsinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, hampir seluruh presiden masuk dalam partai politi
Baca Selengkapnya