Jaga ekosistem, Sandiaga ingin sungai Jakarta dinaturalisasi
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin sungai-sungai di Jakarta dinaturalisasi. Karena selama ini penataan sungai menggunakan konsep normalisasi dengan dinding sungai menggunakan material beton.
Sedangkan untuk naturalisasi, dia menjelaskan, dinding sungai akan menggunakan bronjong maupun bambu. Dia mencontohkan seperti di sungai Pesanggrahan di Jakarta Selatan yang lebih cocok dilakukan naturalisasi dibandingkan normalisasi.
"Dari Pemprov menurut saya harus ada kearifan ya. Bahwa ada yang memang bisa dinaturalisasi, ada yang bisa dinormalisasi. Kita lihat mana yang cocok. Kalau daerah sini sih sangat tidak cocok kalau dibeton. Tempatnya sangat landai, diberonjong, saya lihat di sini dengan bronjongnya menjadi lebih hidup. Ikan-ikan lebih lestari," kata Sandiaga di Hutan Kota Sangga Buana, Jakarta Selatan, Sabtu (17/3).
Politisi Gerindra ini mengatakan, jika sungai-sungai seluruhnya dinormalisasi itu akan berdampak buruk terlebih laju air menjadi lebih cepat dan bisa terjadi sedimentasi atau proses pengendapan material yang terbawa oleh air.
"Kalau semuanya saya bicara sama Bu Susi kebetulan. Dia sepakat sama Babe Idin, dia bilang kalau semuanya dibetonisasi akan mempercepat lajunya air, sedimentasi, ini akan jadi siklus yang tidak sehat," jelasnya.
Sementara, pengelolaan Hutan Kota Sangga Buana, Chaerudin atau yang biasa disebut Babeh Idin mengatakan, jika normalisasi terus dilakukan itu akan berdampak buruk untuk Jakarta. Untuk itu perlu naturalisasi.
"Jadi kalau naturalisasi harus. Kalau dibetonisasi silakan tunggu Monas, hanyut, istana pindah ke Pulau Seribu," tegasnya.
Babeh Idin mengungkapkan, ingin sungai-sungai di Jakarta dilakukan naturalisasi bukan normalisasi hal ini untuk menjaga ekosistem air.
"Ini yang kita bangun tentang kehidupan masa depan. Jadi saya minta dengan pancang dan bagaimana dengan itu, tolong mana-mana tertentu dipancang. Tapi resapan air harus dipertahankan. Karena bambu punya nilai sangat tinggi tentang peradaban," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaDapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca Selengkapnya"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun
Baca Selengkapnya