Getah Getih di Bundaran HI Diganti Instalasi Batu
Merdeka.com - Dalam rangka memeriahkan Asian Games, Pemprov DKI Jakarta menempatkan seni instalasi dari bahan bambu yang dinamakan Getah Getih di Bundaran HI. Namun belum lama ini, patung bambu itu dibongkar. Sekarang instalasi bambu diganti dengan batu.
"Itu sebenarnya bukan pengganti Getah Getih. Sebenarnya itu lokasi tempat untuk instalasi. Nah sekarang kita menggunakan batu-batuan itu, susunan batu yang kita sebut dengan instalasi gabion. Nah itu kita taruh di situ," jelas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, Rabu (21/8).
Suzi menjelaskan makna filosofis dari instalasi tersebut. Dia mengatakan ada tiga pilar yang menggambarkan tiga elemen; tanah, air dan udara.
"Jadi penyelarasan lingkungan dimana di bawahnya kita tanam tanaman juga," ujarnya.
Jenis tanaman yang ditanam di area instalasi itu adalah tanaman anti polutan seperti bougenvile, lolipop, dan sansevieria atau lidah mertua. Tanaman ini diharapkan bisa membantu mengurangi polusi yang kondisinya cukup buruk di Jakarta.
"Iya, seperti itu (untuk kurangi polusi)," tutup Suzi.
Sebelumnya, seniman pembuat instalasi seni Getah Getih di Bundaran HI, Joko Avianto angkat bicara mengenai pembongkaran karyanya oleh Pemprov DKI. Menurutnya, karya seninya itu tidak dibongkar, melainkan sesuai perencanaan awal hanya untuk dipajang 6 bulan hingga 1 tahun saja.
"Itu bukan pembongkaran sih, itu udah direncanain udah ada perencanaan karya itu tahan sampe 1 tahun walaupin sebenarnya perencanaan waktu itu karyanya hanya untuk 6 bulan," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (18/7).
Selain itu, menurut Joko, tiap kota memiliki variasi kekuatan bertahan instalasi seni bambu yang berbeda-beda. Tergantung pada lingkungan, cuaca dan kelembaban.
"Variatif pengalaman saya di tiap kota, tiap lingkungan beda-beda kekuatannya enggak bisa dibandingin. Kan bambu itu materialnya strukturnya terdiri dari fiber dan pori-pori menyerap air, menyerap udara, bambu jadi kayak indikator lingkungannya. Kalau lingkungannya udah polutif banget ya begitu kejadiannya," katanya
Ia membandingkan dengan karya bambu miliknya yang lain dan lebih awet saat dipajang di Jerman.
"Kalau lingkungannya udah polutif banget ya begitu kejadiannya. Di karya saya yang lain mungkin lebih baik. Dibandingin karya saya Jerman 2015 ya 1 tahun si kawat engga karatan masih bagus," tambahnya
"Kalau pengalaman saya dan di kota-kota lain yang lingkungannya enggak polutif itu akan lebih lama. Jadi bagi saya indikator sih, ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhir merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memiliki fungsi religius pada zaman batu.
Baca SelengkapnyaAir adalah salah satu elemen alami yang menjadi kebutuhan dasar manusia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Temuan Bersejarah, Ilmuwan Buktikan Waktu Bisa Berjalan Mundur
Baca SelengkapnyaLubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen.
Baca SelengkapnyaAirnya jernih dengan pemandangan hutan dan bukit yang memanjakan. Lokasi ini cocok untuk healing dari hiruk pikuk perkotaan.
Baca SelengkapnyaFakta sebenarnya dibalik patung gurita yang ada di salah satu rumah di Bandung, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBangunan bendungan masih tampak kokoh walau beberapa bagiannya sudah tampak tergerus arus air
Baca Selengkapnya