Gebyar bunga Rawa Belong dan rekor MURI replika garuda dari bunga sedap malam
Merdeka.com - Kegiatan "Gebyar Bunga 2018" di Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat, terasa istimewa, kemarin (29/8). Karena dua rekor nasional dan dunia pecah sekaligus, menurut catatan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Jaya Suprana, pendiri MURI, datang langsung untuk memberikan penghargaan tersebut kepada Ketua Koperasi Bersama Pasar Bunga Rawa Belong, Jajang Cahiat, penggagas rekor, yang juga dihadiri Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
Rekor MURI-Dunia tersebut berupa replika burung garuda, sebagai lambang negara Indonesia, yang disusun dari 25 ribu tangkai bunga sedap malam. Replika garuda dari bunga sedap malam itu memiliki bentang sayap hingga 7 meter dengan tinggi lima meter.
"Karena di dunia belum ada. Coba bayangkan, pertama. bunga sedap malam, itu bunga maha bunga. Kedua, garuda, lambang negara kita. Tidak ada di negara lain lambangnya garuda. Maka, prakarsa membuat ini betul-betul prakarsa rekor dunia," kata Jayaa Suprana, di lokasi acara.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengapresiasi tinggi pemecahan rekor MURI tersebut. Kata dia, rekor ini merupakan karya mewah dari pedagang. Ini menjadi hidangan bagi warga Jakarta dan Indonesia dalam memperingati Kemerdekaan RI ke-73. Sajian ini menjadi inspirasi kita semua dan ada terdapat terobosan-terobosan lagi di masa yang akan datang," kata Anies yang saat itu didampingi istrinya, Fery Farhati Ganis, di Pasar Bunga, Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
gebyar bunga rawa belong ©2018 Merdeka.com
Menurut gubernur, replika garuda ini dari bunga sedap malam ini merupakan gambaran semangat usaha yang terlihat. Karena itu, dia memastikan Pemprov DKI tak akan putus memberikan dukungan. Harapannya, upaya ini kian menggencarkan usaha di Rawa Belong dan mengembangkan pelatihan merangkai bunga terhadap pedagang.
"Untuk itu, kita apresiasi dukungan pendanaan kredit yang dilakukan oleh perbankan,” ucapnya.
Jajang Cahiat, Ketua Koperasi Bersama Pasar Bunga Rawa Belong, mengungkapkan proses kreatif pembuatan replika Garuda dari bunga sedap malam yang juga dikeknal sebagau bunga orang Betawi.
"Replika garuda dibuat selama lima hari dengan mengerahkan 50 orang. Pembuatannya cukup sulit, sebab kami sempat gagal beberapa kali. Sebelum akhirnya berhasil. Ini merupakan karya terbaik,” ucap Jajang sembari menjelaskan sebelumnya pernah membuat tugu Monas dari rangkaian bunga.
Selain pemecahan rekor MURI, acara gebyar bunga tahun ini tampak meriah dengan aneka lomba seperti lomba merangkai bunga. Para pengunjung dan tamu undangan pun sangat antusias melihat rangkaian bunga yang ditata apik, untuk menarik minat pembeli.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pabrik gula Madukismo adalah pabrik yang sudah berdiri puluhan tahun, sempat mengalami kerugian besar dan dibangkitkan kembali oleh Soeharto.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta agar kericuhan di Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di GOR Satria Purwokerto dilaporkan ke aparat terkait.
Baca SelengkapnyaBerawal dari coba-coba, siapa sangka produk dari bunga telang ini ternyata bisa menghasilkan cuan.
Baca SelengkapnyaMulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka akan melakukan kampanye di Jakarta dan Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (23/12).
Baca Selengkapnya