Merdeka.com - Ragam cara dan strategi dicoba Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Terbaru, menggunakan sistem dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub Provinsi DKI Jakarta, Emanuel Kristanto mengatakan, pemanfaatan teknologi AI untuk urai macet diharapkan bisa beroperasi pada 2023 mendatang. Saat ini, sedang dianalisis titik di persimpangan yang kerap macet untuk kemudian bisa diterapkan sistem baru ini.
"Kami tidak berharap kemacetannya akan langsung selesai. Tidak sampai sejauh itu, dari data analisis itu kami ingin mengetahui dan mengurai sumber kemacetan itu dari mana," kata Emanuel. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (8/12).
Jenis teknologi kecerdasan buatan yang digunakan untuk proyek ini berupa machine learning dan juga cloud yang diberi nama Green Light. Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memanfaatkan AI untuk membantu menganalisis kondisi kemacetan kota.
Selain mengurai macet, pemanfaatan AI diharapkan bisa membantu masyarakat dalam efisiensi bahan bakar kendaraan serta membantu mengurangi polusi.
Proyek ini sebelumnya sudah diterapkan di beberapa kota negara yang mempunyai masalah sama soal kemacetan lalu lintas. Salah satunya Kota Bengalore, India. Diklaim, sistem ini mengurangi mobilitas hingga 20 persen saat kondisi kemacetan normal.
Menariknya lagi, AI yang digunakan tidak membutuhkan biaya tambahan saat beroperasi dan mampu memberikan rekomendasi yang juga efisien dalam praktiknya.
"Teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau bahkan mengubah infrastruktur, sebelum mengirimkan rekomendasi ke dinas kota yang kemudian menerapkan cara-cara untuk mengoptimalkan pengaturan," kata VP of Engineering and Research Google, Yossi Matias.
Kemacetan di Ibu Kota Jakarta kembali terlihat setelah kebijakan PPKM selama pandemi COVID-19 dilonggarkan. Walaupun sebenarnya, kemacetan di Jakarta sudah jauh berkurang dibandingkan sebelum pandemi. Hal itu mengacu pada rilis TomTom Index yang mencatat Jakarta di 2021 masuk ke posisi ke-46 termacet di dunia.
Kondisi itu bisa dibilang secara signifikan lebih baik mengingat pada 2017 Jakarta menempati posisi ke-4 kota termacet di dunia. [lia]
Baca juga:
DPRD DKI Kritik Pelebaran Trotoar, Pemprov: Supaya Enggak Macet, Jalan Kaki
Pelebaran Trotoar Dinilai Penyebab Kemacetan di Jakarta
Hujan Lebat Sejak Pagi, Lalu Lintas Jakarta Tampak Semrawut
Heru Budi Diharapkan Segera Respons Hasil FGD Pengaturan Jam Kerja PNS
Musim Hujan, BPBD DKI Imbau Perkantoran di Jakarta Lakukan WFH
Lima Penyumbang Gas Rumah Kaca Penyebab Pemanasan Global di DKI, Transportasi Teratas
Advertisement
Pemprov DKI dan BKKBN Ratas Bahas Data Stunting hingga Kemiskinan Ekstrem
Sekitar 1 Jam yang laluPria Ber-KTA PDIP Tewas di Jaksel, Terdapat Luka pada Kening
Sekitar 2 Jam yang laluPolisi Ringkus Pemerkosa dan Penganiaya Mantan Pacar di Jakarta Barat
Sekitar 13 Jam yang laluPemprov DKI Tidak Bangun Rumah DP Nol Rupiah Tahun Ini
Sekitar 15 Jam yang laluSiswi SMA Jatuh dari Lantai Empat Sekolah di Jakarta Selatan
Sekitar 16 Jam yang lalu5 TKW Korban Dukun Aki Masih Berada di Luar Negeri, Ini Identitas dan Lokasinya
Sekitar 16 Jam yang laluTiga Rekomendasi BPS untuk Hapuskan Kemiskinan Ekstrem di Jakarta
Sekitar 16 Jam yang laluMeningkat, Jumlah Warga Miskin Ekstrem di Jakarta Tembus 95 Ribu Jiwa
Sekitar 17 Jam yang laluBP2MI Sebut Tiga Korban Dukun Aki Cs TKW Legal, Sisanya Ilegal
Sekitar 17 Jam yang laluBKKBN Sebut Seharusnya Tidak Ada Kemiskinan Ekstrem di Jakarta
Sekitar 18 Jam yang laluDinas Gulkarmat DKI Usulkan Upah PJLP Naik Jadi Rp5,9 Juta
Sekitar 19 Jam yang laluAncol Gratiskan 20 Ribu Pengunjung pada 3 Februari, Ini Cara Dapat Tiketnya
Sekitar 20 Jam yang laluMahasiswa UI Tewas Kecelakaan Jadi Tersangka, Kapolda: Latih Kemampuan Mengemudi
Sekitar 20 Jam yang laluHeru Budi Dapat Surat Peringatan Terkait Pengelolaan Air di Jakarta
Sekitar 20 Jam yang laluTop News: Sopir Audi Seret Perwira Polisi || Jaksa Garang Hadapi Pleidoi Putri
Sekitar 27 Menit yang laluPotret Krishna Murti Masih AKBP Berpetualang di Gurun Pasir, Bekalnya Cuma Roti & Air
Sekitar 30 Menit yang laluPotret Kombes Endra Zulpan Jadi Saksi Pernikahan Juliet Sabrina & Muhammad Rizka
Sekitar 1 Jam yang laluPria Tewas dalam Selokan di Pesanggrahan Diduga Punya KTA PDIP, Ini Kata Polisi
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 17 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 19 Jam yang laluJelang Sidang Duplik, Pengacara Tegaskan Kuat Maruf Tak Terlibat Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 17 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 18 Jam yang laluAlasan JPU Tuntut Bharada E 12 Tahun Bui: Pertimbangkan Peran Sebagai Eksekutor
Sekitar 19 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 5 Hari yang laluHadapi PSIS, Marc Klok Bertekad Bawa Persib Kembali ke Puncak Klasemen BRI Liga 1
Sekitar 1 Jam yang lalu4 Pemain PSIS yang Bisa Hentikan Laju Tak Terkalahkan Persib di BRI Liga 1
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami