Bersihkan sampah Rumah Lembang, ini penjelasan Kadis Kebersihan DKI
Merdeka.com - Beberapa hari yang lalu pasukan orange kedapatan sedang bersih-bersih di Rumah Lembang (Rumah pemenangan Ahok-Djarot. Hal itu membuat sebagian pihak berasumsi kegiatan tersebut terindikasi muatan politik.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menilai hal itu adalah wajar jika dilakukan di luar.
"Dia kan petugas kebersihan. Kalau mau bersihkan silakan, tapi tugasnya di luar jangan di dalam. Di dalam rumah itu tanggung jawab masing-masing yang punya rumah. Jadi enggak boleh lebay juga. Nanti akan kita beri arahan," kata Sumarsono di Balai Kota, Senin (21/11).
"Hanya pengen membersihkan saja. Akan diperingatkan. Harusnya cuma bersihin di luar, jangan di dalam. Tapi saya yakin mereka tidak ada maksud politik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji merasa geram karena petugasnya dituduh main politik.
"Mereka tuh ngambilin sampah, mereka sampai halaman. Kan susahnya gini, tempat sampah biasanya ada di halaman, saya enggak ngerti politis-politis gitu," ungkapnya di Balai Kota, Kamis (24/11).
Isnawa juga menjelaskan bahwa untuk daerah Menteng memang ada perlakuan khusus dalam hal pengambilan sampah.
"Secara umum itu kan orang elite lah ya, pensiunan pejabat, Jenderal dll. Jadi memang perlakuannya beda dengan permukiman lain yang pakai gerobak," tuturnya.
Menurut Isnawa, petugasnya murni hanya melakukan bersih-bersih dan seharusnya tidak sampai masuk ke dalam rumah lembang jika ada inisiatif dari penghuni rumah lembang untuk menaruh sampahnya di halaman rumah.
"Mereka cuma ambil sampah, memang Pak Plt ingetin lagi bilang ke pasukan orange jangan sampai masuk ke dalam sampai depan pagar saja. Ya harusnya yang di dalam rumah Lembang bantu kita keluarin sampahnya, jadi kan kasihan anak buah saya nih, dia enggak ngerti apa-apa cuma ngambilin sampah jadi ke bawa-bawa politik segala. Tapi arahan Pak Plt memang akan kita tidak lanjuti," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaMengingat Kembali Kedekatan Jokowi & Tom Lembong, Mantan Mendag Kini Masuk Barisan Timses Anies-Cak Imin
Tom Lembong itu memiliki peran strategis bagi Joko Widodo, ayah Gibran, selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya