Merdeka.com - Sejak arus mudik dan arus balik hingga hari ini, Minggu (2/7), Kepala Stasiun Pasar Senen Dedi Kristanto mengaku tidak sekalipun mendapat laporan mengenai tindakan kriminalitas maupun kejahatan yang mengincar penumpang kereta. Dia meyakini penumpang kereta aman dari segala tindak kejahatan.

"Sementara menurut data kami, data dari pospam juga belum ada yang signifikan jadi dalam segi pengamanan terkendali," kata Dedi saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Minggu (2/7).

Anggota polisi yang bertugas memantau pengamanan di Stasiun Senen, Ipda Muhamad Amin juga mengatakan hal sama. Tidak ada kejahatan atau aksi kriminalitas yang merugikan penumpang kereta. Semisal penodongan, perampasan, pencurian hingga hipnotis.

"Sementara saat ini dari awal hingga saat ini untuk kejadian yang menonjol nihil ya. Untuk kriminalitas dalam hal segi penodongan, pencurian itu enggak ada, cuma hanya ada keluh kesah mereka," kata Ipda Muhamad Amin.

Pihaknya selalu mewaspadai penumpukan penumpang di Stasiun Senen. Sebab, potensi aksi kejahatan bisa saja muncul. Polisi tidak ingin kecolongan. Sehingga petugas diwajibkan berjaga 24 jam.

Untuk titik rawan yang dijaga ketat aparat keamanan yakni diantaranya, pintu keluar maupun pintu masuk. Loket karcis kereta hingga musala dan ruang tunggu juga tak luput dari pengawasan.

"Di ruang tunggu, artinya mereka menunggu sebelum kereta pemberangkatan, ruang tunggu sama yang di dalam, di peron ada, sama ruang tunggu yang di luar. Ruang tunggu luar di sini artinya kadang kala penumpang satu jam atau dua jam pemberangkatan mereka masih nunggu di situ. Jadi di situ tetap kita pantau, untuk antisipasi," kata Muhamad.

"Belum ada (kejahatan), Alhamdulillah masih aman dari titik yang disebutkan tadi," jelas Muhamad.

Jumlah personel kepolisian yang diterjunkan untuk pengamanan Stasiun Senen berjumlah 58 orang. Anggota yang diturunkan merupakan gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat maupun Polsek Senen.