BBM naik, anak kos di Jakarta menjerit
Merdeka.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi juga berdampak bagi anak muda yang mencoba peruntungan di Jakarta. Beberapa mahasiswa yang tinggal di kos-kosan mengaku kecewa dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menaikkan harga BBM. Menurut mereka kebijakan Presiden tersebut akan mempersulit para perantauan untuk bisa bertahan hidup di ibu kota.
Rony (21) mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) mengatakan, begitu ada pengumuman kenaikan BBM kedua orangtuanya yang berada di kampung Sumatera Utara langsung menghubungi dirinya agar bisa hidup lebih irit lagi.
"Bapak sama Mama telepon, dia bilang suruh irit-irit, jangan boros, karena enggak bisa ngirim duit lebih," kata mahasiswa fakultas hukum ini saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (18/11).
Rony mengatakan, kenaikan harga BBM pasti berdampak pada kebutuhan hidupnya seperti, makanan, pakaian, dan juga buku-buku pelajaran yang akan dibelinya. Pemuda yang baru dua tahun menginjakkan kaki di Jakarta ini akan mencoba berhemat dalam pengeluaran uang bulanannya.
"Kalau BBM naik semua pasti naik. Tadi aja makan biasanya Rp 10.000 sekarang jadi Rp 13.000, belum lagi ntar kos-kosan juga naik. Kasihan orangtua saya, nyari duit buat biayain saya sekolah di Jakarta," keluhnya.
Imbas kenaikan BBM ini, Rony berencana akan mencari kerja serabutan yang tidak mengganggu jadwal kuliahnya. Dia berharap bisa mendapat pemasukan tambahan untuk menutupi pengeluarannya dalam sebulan.
"Paling cari kerja apa ajalah, yang penting punya penghasilan. Sama banyak-banyak makan Indomie sama minum air putih," ucap Rony sembari tertawa.
Selain Rony, anak kos lain yang menjerit karena dampak BBM adalah Wahyu (27). Sarjana S1 lulusan Ilmu Komunikasi ini sangat keberatan dengan kenaikan harga BBM. Menurutnya, gaji yang diterima selama satu bulan, tidak cukup memenuhi kebutuhannya selama berada di Jakarta.
"Gaji saya aja Rp 2,5 juta. BBM enggak naik aja udah empot-empotan. Apalagi BBM naik, makin pusing dah," katanya.
Pria asal Lampung ini berharap, dengan kenaikan harga BBM saat ini perusahaan tempatnya bekerja juga bisa menaikkan gaji para karyawannya.
"Kalau bisa gaji juga naik. Biar enggak pusing lagi mikir buat hidup," imbuh Wahyu.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca Selengkapnya