Susah Diajari Belajar Online, Seorang Ibu di Banten Tega Aniaya Anaknya hingga Tewas
Merdeka.com - Penemuan jenazah anak kecil bernama KS (8) di kuburan TPU Gunung Keneng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak membuat geger warga sekitar. Pasalnya saat ditemukan kondisi mayat masih mengenakan pakaian secara lengkap.
Diketahui jika mayat tersebut merupakan seorang anak yang dianiaya oleh ibu kandungnya LH (26) lantaran kesal putrinya sulit menerima pembelajaran saat online di rumah. Dilansir dari liputan6, Kasatreskrim Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma menjelaskan, menurut pengakuan pelaku, dirinya melakukan penganiayaan terhadap KS dengan memukulnya sebanyak lima kali saat sedang melakukan daring dengan sekolahnya.
"Pelaku ini memukul lebih dari lima kali, 26 Agustus. Dari pengakuan pelaku (korban) lagi daring dengan sekolah. Kelas 1 SD korban ini," kata Kasatreskrim Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma, Selasa (15/09).
Mencubit, Memukul dan Mendorong hingga Kepala Korban Terbentur Lantai
©2016 Merdeka.com
David menuturkan, dalam kronologis penganiayaan tersebut korban mula-mula dicubit oleh pelaku. Lalu dipukul menggunakan tangan hingga gagang sapu, kemudian mendorongnya hingga kepala korban terbentur lantai.
Pasca kejadian penyiksaan kepada anak kandung yang masih duduk di bangku kelas satu Sekolah Dasar (SD) tersebut, korban mulai terlihat lemas hingga membuat tersangka merasa panik.
Sang ayah, IS (27), yang datang ke kontrakannya di daerah Kreo, Tangerang, Banten, mengaku kaget melihat kondisi putrinya dalam kondisi lemas. Kemudian LH dan IS berniat membawa KS dan satu anaknya lagi jalan-jalan keluar rumah dengan niat mencari udara segar dan membawa ke rumah sakit menggunakan sepeda motor. Nahas, di perjalanan KS mengembuskan napas terakhir.
Menghilangkan Jejak
Dalam kondisi panik keduanya lantas membawa jenazah sang anak yang telah meninggal ke Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten. Di sana jenazah akaan dimakamkan dengan meminjam cangkul dari warga sekitar. Keduanya berupaya menguburkan korban dengan pakaian lengkap. Setelah korban berhasil dimakamkan, keluarga tersebut langsung pindah kontrakan.
"Kemudian berupaya menghilangkan jejak dengan menguburkan korban. Di mana, di TPU di Cijaku itu ada neneknya, alamatnya dari paman si ibunya ini. Setelah menguburkan jenazah di wilayah Banten, mereka pulang dan pindah kontrakan," terangnya.
Dicurigai Warga Setempat
Jenazah korban sendiri berhasil ditemukan oleh warga pada Sabtu (12/9). Kecurigaan berawal saat warga setempat melihat gundukan kuburan yang masih baru. Atas inisiatif warga setempat, masyarakat bersama pihak kepolisian pun mencoba membongkar kuburan tersebut dan menemukan jenazah KS.
Pasca kejadian tersebut tidak butuh waktu lama untuk menangkap pelaku. Kedua orang tua korban berhasil ditangkap di kontrakan barunya di daerah Jakarta pada Minggu (13/9) dini hari. Selanjutnya anak pelaku lainnya yang merupakan kembaran dari KS dititipkan ke rumah saudaranya untuk dirawat.
Dijerat Perlindungan Anak
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kedua tersangka telah diamankan oleh pihak kepolisian. Pelaku dijerat Pasal 80 Ayat 3, Undang-Undang (UU) No 35 Tahun 2104 Perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 338 KUHP.
"Saudara kembarnya ada di sana (saat kakaknya dianiaya ibunya). Yang adik korban ini kami titipkan dengan permintaan orang tua di kakak kandungnya dari pelaku ini. Kalau trauma belum kita periksa, nanti ada bagiannya. Saat (memakamkan kakaknya) ke Cijaku yang kembar dibawa juga, menyaksikan juga dikuburnya," jelasnya.
Berdasarkan hasil otopsi terhadap korban, pada jenazah KS terdapat luka lebam pada bagian kepala kanan dan tulang tengkorak yang diduga terkena hantaman benda tumpul.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaKeterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaCara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca Selengkapnya