Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sampah di Tangerang Didominasi Anorganik, Pengangkutan Per Hari Capai 2.000 Ton

Sampah di Tangerang Didominasi Anorganik, Pengangkutan Per Hari Capai 2.000 Ton Ilustrasi sampah plastik. ©2019 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Banten, 65 persen sampah di wilayah tersebut berjenis anorganik. Banyak di antaranya yang merupakan botol bekas minuman, hingga kaleng.

Kepala Seksi (Kasi) Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah (KPPS) DLHK Kabupaten Tangerang, Reni Farida mengatakan, sampah tersebut berasal dari produk sintetik serta hasil proses teknologi pada pengolahan industri yang sukar diurai oleh alam.

"Memang kalau perbandingan dengan sampah organik yang hanya ada 45 persen, artinya sebanyak 65 persen sisanya merupakan sampah anorganik yang mendominasi di Kabupaten Tangerang," kata, Selasa (7/6), dilansir dari ANTARA

Pengangkutan Per Hari Capai 2.000 Ton

001 pandasurya wijaya

Ilustrasi©South China Morning Post

Dari jumlah tersebut, tentunya mempengaruhi angka volume sampah yang terbuang hingga kurang lebih 4 juta ton. Rata-rata, pengangkutan per hari saat ini sebanyak 2.000 ton.

"Kalau menurut data BPS tercatat ada sekitar 4 juta ton dengan dikalikan 0,5 kilo per orang dapat menghasilkan sampah per orang 2.000 ton per harinya. Untuk tahun 2022 ini belum kita data lagi," katanya.

Sementara, lanjut dia, untuk volume sampah organik yang mendominasi sebanyak 45 persen tersebut merupakan hasil dari limbah pasar dan perumahan.

"Kalau sampah organik ini kita sudah lakukan upaya penanganannya dengan dijadikan pakan maggot. Hanya saja sekarang kita sedang upayakan dalam pengelolaan sampah anorganik ini," ujarnya.

Sampah Terus Mengalami Peningkatan Tiap Tahun

Disampaikan Reni, dari pengangkutan melalui bank sampah yang ada di Kabupaten Tangerang dalam satu bulannya petugas kebersihan bisa mengangkut sampah sebanyak 10.000 ton.

Dengan begitu, jumlah sampah yang ditampung di TPA Jati Waringin seluas 21 hektare setiap tahunnya terus mengalami penambahan. Meski disebut Reni tidak terlalu signifikan. Dengan begitu, volume sampah yang di tampung di TPA Jati Waringin dengan luas wilayah 21 hektare ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, meski pun kenaikannya tidak terlalu signifikan. "Sekarang kondisi keterisian volume sampah di TPA itu kurang lebih sekitar 20 hektare yang telah terisi," ungkapnya.

Upaya Pengelolaan

Diakuinya, Pemkab Tangerang saat ini tengah melakukan pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan pihak swasta sebagai langkah pengurangan jumlah volume yang ada. "Mudah-mudahan program pengurangan sampah ini bisa terealisasi di tahun 2022. Dan pak Bupati juga sudah berusaha mencari teknologi dalam pengelolaan sampah di TPA nanti," kata dia.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jaring-Jaring Makanan Lengkap dengan Contohnya, Ternyata Berbeda dengan Rantai Makanan
Jaring-Jaring Makanan Lengkap dengan Contohnya, Ternyata Berbeda dengan Rantai Makanan

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan dikombinasikan, tumpang tindih pada suatu ekosistem.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai
Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai

Membuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya
Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung
Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Asam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag

Baca Selengkapnya
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Berbahan Tepung Terigu, Mulai Gigi Rusak Hingga Berat Badan Naik
Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Berbahan Tepung Terigu, Mulai Gigi Rusak Hingga Berat Badan Naik

Konsumsi makanan berbahan tepung terigu, terutama dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sering bisa menyebabkan sejumlah dampak bagi tubuh.

Baca Selengkapnya
7 Makanan yang Sebaiknya Jangan Disantap di Atas Jam 7 Malam
7 Makanan yang Sebaiknya Jangan Disantap di Atas Jam 7 Malam

Berikut ini adalah jenis makanan dan minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi pada malam hari.

Baca Selengkapnya