Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RAB adalah Rencana Anggaran Biaya, Perhatikan Kegunaan dan Tahap Penyusunannya

RAB adalah Rencana Anggaran Biaya, Perhatikan Kegunaan dan Tahap Penyusunannya Ilustrasi rapat karyawan. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Odua Images

Merdeka.com - RAB adalah Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan untuk memperkirakan keuangan yang merupakan dasar untuk pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek yang akan dijalankan. Pengembangan dari hal tersebut adalah fungsi dari estimasi biaya anggaran, aliran kas, pengendalian biaya, dan profit proyek tersebut.

Pada umumnya biaya yang dibutuhkan dalam sebuah proyek konstruksi berjumlah besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat kurang baik pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Sebelum pelaksanaan proyek, menyusun RAB merupakan hal paling penting sebagai acuan dasar dalam perencanaan proyek mulai dari pemilihan penyedia, pemilihan bahan material sampai dengan pengawas tender agar proyek berjalan sesuai dengan kesepakatan.

Berikut informasi lengkap mengenai RAB lengkap dengan kegunaan dan tahap penyusunannya telah dirangkum merdeka.com melalui repository.usm.ac.id pada Jumat, (19/3/2021).

Jenis RAB

Dari beberapa studi literatur, menurut Soedrajat (1984), RAB dibagi menjadi dua, yaitu rencana anggaran terperinci dan rencana anggaran kasar.

1. Rencana Anggaran Biaya KasarMerupakan rencana anggaran biaya sementara dimana pekerjaan dihitung tiap ukuran luas. Pengalaman kerja sangat mempengaruhi penafsiran biaya secara kasar, hasil dari penafsiran ini apabila dibandingkan dengan rencana anggaran yang dihitung secara teliti terdapat sedikit selisih.

2. Rencana Anggaran Biaya TerperinciDilaksanakan dengan menghitung volume dan harga dari seluruh pekerjaan yang dilaksanakan agar pekerjaan dapat diselesaikan secara memuaskan. Cara perhitungan pertama adalah dengan harga satuan, di mana semua harga satuan dan volume tiap jenis pekerjaan dihitung.

Cara kedua adalah dengan harga seluruhnya, kemudian dikalikan dengan harga serta dijumlahkan seluruhnya. Menurut Ibrahim (1993), RAB Proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Kegunaan RAB

Sebuah penyusunan RAB Proyek mempunyai beberapa kegunaan, beberapa di antaranya yaitu:

  1. Sebagai bahan dasar usulan pengajuan proposal agar didapatkannya sejumlah alihan dana bagi sebuah pelaksanaan proyek dari pemerintah pusat ke daerah pada instansi – instansi tertentu.
  2. Sebagai standar harga patokan sebuah proyek yang dibuat oleh stakes holder dalam bentuk Owner Estimate (OE).
  3. Sebagai bahan pembanding harga bagi stakes holder dalam menilai tingkat kewajaran Owner Estimate (OE) yang dibuatnya dalam bentuk Engineering Estimate (EE) yang dibuat oleh pihak konsultan.
  4. Sebagai rincian item harga penawaran yang dibuat kontraktor dalam menawar pekerjaan proyek.
  5. Sebagai dasar penentuan kelayakan ekonomi teknik sebuah investasi proyek sebelum dilaksanakan pembangunannya.

Tahap Penyusunan

Setelah mengetahui jenis RAB dan kegunaannya, berikut ini kamu juga perlu tahu mengenai tahap penyusunan RAB yaitu:

  1. Melakukan pengumpulan data di lapangan dan pengecekan gambar kerja tentang jenis, harga serta kemampuan pasar menyediakan bahan/material konstruksi secara berkelanjutan. Gambar kerja adalah dasar untuk menentukan pekerjaan apa saja yang ada dalam komponen bangunan yang akan dikerjakan. Dari gambar akan didapatkan ukuran, bentuk dan spesifikasi pekerjaan serta penyusunan metode pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan nantinya di lapangan.
  2. Melakukan perhitungan volume. Perhitungan volume adalah menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan pekerjaan.
  3. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek.
  4. Melakukan perhitungan analisa bahan, upah, dan alat dengan menggunakan analisa yang diyakini baik oleh pembuat anggaran.

a. Analisa bahan adalah menghitung banyaknya volume masingmasing bahan untuk setiap aktifitas, serta biaya yang dibutuhkan.

b. Analisa upah adalah menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan untuk setiap kegiatan serta besar biaya yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

c. Analisa peralatan adalah analisa terhadap peralatan yang dibutuhkan dalam setiap pekerjaan dalam suatu proyek dimana digunakan alat-alat yang membutuhkan biaya.

d. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan yang memanfaatkan hasil analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan. Analisa Harga Satuan Pekerjaan adalah analisa terhadap harga satuan pekerjaan yang didapat dari hasil penjumlahan harga satuan bahan dengan harga satuan upah.

e. Membuat rekapitulasi. Rekapitulasi adalah jumlah masing-masing sub item pekerjaan dan kemudian ditotal sehingga didapatkan jumlah total biaya pekerjaan. (mdk/nof)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rencanakan Pengelolaan Keuangan Masa Depan Yang Mapan Dengan Layanan BRI Prioritas
Rencanakan Pengelolaan Keuangan Masa Depan Yang Mapan Dengan Layanan BRI Prioritas

Nasabah BRI Prioritas akan memperoleh sejumlah layanan istimewa untuk perencanaan keuangan masa depan.

Baca Selengkapnya
BRI Dapat Apresiasi Wajib Pajak Patuh dan Berkontribusi Besar Terhadap Penerimaan Pajak
BRI Dapat Apresiasi Wajib Pajak Patuh dan Berkontribusi Besar Terhadap Penerimaan Pajak

Sejak tahun 2019 hingga akhir Kuartal I 2024 BRI telah menyetorkan Rp192,06 triliun kepada kas negara.

Baca Selengkapnya
Tumbuh Semakin Kuat dan Hebat, BRI Lakukan Transformasi Berkelanjutan
Tumbuh Semakin Kuat dan Hebat, BRI Lakukan Transformasi Berkelanjutan

Selama 128 tahun beroperasi BRI sukses buktikan bisa kuat dan hebat lewat beragam transformasi berkelanjutan yang dilakukan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Segini Biaya Bangun Rumah Minimalis 2 Lantai di Tanah Seluas 100 Meter Persegi
Ternyata Segini Biaya Bangun Rumah Minimalis 2 Lantai di Tanah Seluas 100 Meter Persegi

Anda juga perlu mempersiapkan biaya izin bangunan berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp3 juta tergantung pada lokasi dan regulasi setempat.

Baca Selengkapnya
Ramai Menjadi Sorotan, Begini Peran Bea Cukai Dalam Menambah Penerimaan Negara
Ramai Menjadi Sorotan, Begini Peran Bea Cukai Dalam Menambah Penerimaan Negara

Bea dan Cukai juga mengemban fungsi penting dengan memfasilitasi industri dan perdagangan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkap Trik Pembebasan Lahan di IKN Tanpa Menimbulkan Masalah
AHY Ungkap Trik Pembebasan Lahan di IKN Tanpa Menimbulkan Masalah

AHY menegaskan pemerintah juga punya tujuan besar pembangunan yang juga harus dikawal dan dijaga bersama-sama.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak

Perhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
Tak Dipinjami Rp300 Ribu, Bibi Aniaya Keponakan Berusia 7 Tahun Hingga Tewas
Tak Dipinjami Rp300 Ribu, Bibi Aniaya Keponakan Berusia 7 Tahun Hingga Tewas

Berdasarkan laporan, jasad korban EV dengan posisi tertutup terpal yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Segini Gaji Arsitek Tiap Rancang Bangunan
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Segini Gaji Arsitek Tiap Rancang Bangunan

Data dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), biaya penggunaan jasa arsitek bervariasi dari jutaan rupiah hingga miliaran.

Baca Selengkapnya