Pedagang Hewan Kurban di Cianjur Sebut Penjualan Online Tak Efektif, Ini Alasannya
Merdeka.com - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat para pedagang hewan kurban di Kabupaten Cianjur merana. Penjualan hewan kurban yang kini harus dilakukan secara online membuat omzet mereka turun drastis.
Supriyanto, salah seorang penjual hewan kurban di Jalan Abdulah bin Nuh Cianjur mengaku hingga empat hari menjelang hari raya Iduladha, ia mengalami penurunan omzet hingga 70 persen dibanding tahun lalu.
"Sampai empat hari menjelang hari Iduladha, kami baru menjual beberapa ekor saja, belum sampai 10 ekor. Lihat saja sapi yang kami jajakan masih banyak, PPKM darurat membuat penjualan tidak seperti tahun sebelumnya," katanya di Cianjur Jumat (16/7) seperti dilansir dari Antara.
Pembeli Tak Bisa Melihat Langsung Hewan yang Akan Dibeli
Menurutnya, penjualan secara online kurang disukai oleh para pembeli lantaran mereka tidak bisa melihat hewan kurban secara langsung.
Supriyanto pun kini memilih membanting harga dengan menjual sapi biasa seharga Rp18 juta dan Rp30 juta untuk ukuran super atau limosin. Tak jarang, Supriyanto juga menjual sapi-sapinya dengan harga modal untuk menutupi biaya operasional.
"Kalau boleh ada keringanan meski tinggal beberapa hari lagi menjelang hari raya, agar kami bisa membuka lapak. Pastinya untuk tahun ini, tidak banyak sapi yang terjual karena sepi pembeli dan banyak yang membatalkan pesanan," katanya.
Imbauan Bupati
©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Menanggapi hal tersebut, Bupati Cianjur Herman Suherman kembali menekankan bahwa pihaknya melarang adanya penjualan hewan kurban secara offline melalui lapak di pinggir jalan.
Herman mengatakan, penjualan hewan kurban yang dilakukan di pinggir-pinggir jalan akan mengganggu keindahan kota, termasuk memicu kerumunan dari calon pembeli.
"Kita mohon bersabar dan pengertian dari pedagang karena tingkat penularan COVID-19 masih tinggi, untuk saat ini, silakan menawarkan hewan kurban melalui daring di media sosial atau lainnya, agar dapat menekan angka penularan," imbaunya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman memasuki masa pensiun dan menikmati hari-harinya dengan bertani dan beternak.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaJasa penitipan kucing Amore Pejaten dengan tarif Rp 55 ribu per hari mengalami peningkatan 100 persen menjelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaPelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaPemilik akun Tiktok yang ancam tembak Anies Baswedan dijerat dengan Pasal 29 Undang-Undang ITE.
Baca Selengkapnya