Nenek Penjual Sayur di Cirebon Ini Gagal Naik Haji karena Pandemi, hanya Bisa Pasrah
Merdeka.com - Belum berakhirnya pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia membuat pemerintah mengambil keputusan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini. Salah satu calon jemaah haji yang harus terkena imbas dari keputusan pemerintah ini adalah Sukena (80), seorang warga Kampung Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon.
Nenek yang berprofesi sebagai penjual sayur di Pasar Harjamukti tersebut hanya bisa pasrah, menerima informasi terkait pembatalan keberangkatan dirinya ke tanah suci bersama ribuan calon jemaah haji lainnya.
“Saya dengar-dengar ada virus dan di Arab masih tutup saya tidak kaget karena dari sebelum ada keputusan sepertinya calon jemaah lain sudah bertanya-tanya jadi berangkat tidak ini," kata Sukena dilansir dari liputan6.com.
Memahami Kondisi
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Sebelumnya ia diberi tahu oleh anaknya yang mendapat informasi terkait penundaan keberangkatan ini dari Petugas Haji Kementerian Agama Kota Cirebon.
Ia pun memahami kondisi saat ini dan tidak akan mengambil uang pelunasan yang sudah dibayarkan.
Berencana Berangkat Haji bersama 3 Anggota Keluarga
Sukena menjelaskan, jika tidak ada pandemi seperti sekarang ini, ia berencana untuk berangkat haji bersama ketiga anggota keluarganya, yaitu anak pertama, anak ketiga dan sang menantu.
Walaupun tahun ini tak jadi berangkat, ia akan tetap bersabar menunggu giliran keberangkatan hingga tahun depan.
“Tidak masalah tidak berangkat, kan bukan saya sendiri yang tidak jadi berangkat. Mudah-mudahan tahun depan berangkat," ujarnya.
Menyisihkan Uang dari Hasil Berjualan Sayur
Ia menceritakan bahwa biaya keberangkatan haji awalnya ia kumpulkan dari hasil berjualan sayur di pasar. Namun karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan setelah kecelakaan, akhirnya Sukena tidak lagi berjualan sayur dan dilanjutkan oleh anak-anaknya.
"Alhamdulillah bisa daftar pesan kursi tapi pelunasannya sama anak saya karena waktu itu saya kena musibah kecelakaan sampai akhirnya keluarga memutuskan untuk melarang jualan sayur lagi," paparnya.
2.703 Jemaah Haji Gagal Berangkat
Menurut Jajang Badruzaman, Kasi Penyelenggara Haji Kemenag Kota Cirebon, di tahun ini terdapat total 2.703 calon jemaah haji dari wilayah Cirebon yang gagal berangkat. Jumlah ini terdiri dari 328 orang asal Kota Cirebon dan 2.375 berasal dari Kabupaten Cirebon.
Menurutnya saat ini Kemenag tengah gencar melakukan berbagai sosialisasi terkait pembatalan keberangkatan calon jemaah ibadah haji tahun 2020 ini.
Jajang menambahkan jika keputusan pembatalan keberangkatan haji tersebut sudah diprediksi oleh kantor Kemenag di daerah. Menurutnya, beberapa bulan terakhir pihaknya sering dihubungi oleh calon jemaah menanyakan kepastian keberangkatan haji tahun ini.
"Jujur saja banyak yang kontak ke saya, dan sudah saya kasih pengertian saja memang ke arah sana ada. Tapi waktu itu belum resmi dan sekarang resmi," ujarnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaPelanggan datang dalam kondisi sempoyongan usai menenggak minuman beralkohol jadi pemandangan biasa bagi penjualnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaJemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca Selengkapnya