Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melihat Perlawanan Rakyat Bogor di Museum Perjuangan, Ada Senjata Rampasan Belanda

Melihat Perlawanan Rakyat Bogor di Museum Perjuangan, Ada Senjata Rampasan Belanda Museum Perjuangan Bogor. ©2022 berita.upi.edu/Merdeka.com

Merdeka.com - Museum Perjuangan menjadi lokasi tersimpannya arsip kolonialisasi Kota Bogor dan sekitarnya, di masa lalu. Pengunjung bisa melihat sisa-sisa perjuangan rakyat, saat melepaskan diri dari belenggu para penjajah bangsa Eropa dan Jepang.

Sejumlah koleksi tersimpan rapi, seperti diorama perlawanan rakyat, ragam surat kabar, hingga senjata-senjata peninggalan Belanda yang dirampas oleh pejuang untuk melakukan perlawanan.

Museum yang terletak di Jalan Merdeka No.56, Kampung Parung Jambu, Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah ini kiranya cocok dikunjungi untuk melihat kondisi Kota Bogor, di masa silam.

Berikut ulasan selengkapnya.

Diresmikan R.A Kosasih pada 10 November 1958

museum perjuangan bogor

©2022 berita.upi.edu/Merdeka.com

Pendirian museum sebelumnya diinisiasi oleh para pejuang kemerdekaan di tahun 1957, dengan menyimpan sisa-sisa alat peperangan. Bangunan pun diubah, dari yang awalnya gudang logistik sisa perang menjadi lokasi arsip pasca perang.

Menurut penuturan Juru Pelihara Museum, Ben, satu tahun kemudian museum ini diresmikan oleh sastrawan sekaligus komikus Bogor, R.A Kosasih.

“Museum ini didirikan oleh para pejuang di saat mereka masih hidup, pada tanggal 10 November 1957. Satu tahun setelahnya pada 1958, fungsinya diresmikan oleh R.A Kosasih. Jadi dulunya tidak begini, hanya tanah kosong yang pernah dijadikan tempat logistik di zaman penjajahan Belanda dan Jepang” tutur Ben, dikutip dari YouTube LeMirah, Kamis (1/12)

Ada Senjata Milik Belanda

museum perjuangan bogor

©2022 berita.upi.edu/Merdeka.com

Di lokasi ini, tersimpan beragam jenis senjata yang banyak digunakan saat lampau. Beberapa di antaranya merupakan senjata api laras panjang, laras pendek hingga pistol Meriam.

Kemudian ada juga pisau, belati, keris, badik, golok sampai belati. Alat peperangan lainnya juga tersimpan dengan kondisi terawat seperti helm dan seragam serdadu dan pakaian anggota palang merah.

Selain itu, terdapat juga peluru berbagai ukuran, surat kabar, uang kertas kuno sampai mesin ketik dan stensil tua yang digunakan untuk mencetak surat kabar.

“Senjata-senjata yang ada di sini itu hasil rampasan dari Jepang dan Belanda. Tapi di sini senjatanya dari berbagai daerah, bukan hanya dari Kota Bogor” kata dia

Simpan Diorama Penyergapan di Bojongkokosan

diorama bojongkokosan di museum perjuangan bogor

Diorama Bojongkokosan di Museum Perjuangan Bogor ©2022 YouTube LeMirah/Merdeka.com

Di sudut ruangan museum tersimpan juga diorama perlawanan rakyat Bogor dan sekitarnya, salah satunya peristiwa penyergapan Bojongkokosan.

Peristiwa Bojongkokosan sendiri merupakan penyerangan warga di sepanjang wilayah antara Bogor – Sukabumi, di mana ketika itu pasukan Belanda yang dikawal sekutu hendak memperkuat pasukan di Bandung.

Di tengah-tengah perjalanan, konvoi mereka dijebak oleh rakyat Sukabumi hingga Bogor lalu pertempuran selama dua jam itu tidak terhindarkan.

Sayangnya, pertempuran Bojongkokosan dimenangkan oleh penjajah lantaran lengkapnya persenjataan mereka. Pasukan sekutu juga membekali Belanda dengan kendaraan lapis baja yang akhirnya menembaki desa-desa yang dilewati rombongan tersebut.

Jadi Rujukan Pembelajaran Warga Bogor

Selain menarik untuk dikunjungi, Museum Perjuangan Bogor juga kerap menjadi tempat masyarakat untuk mengetahui sejarah di masa lalu.

Salah satu siswa SMA Negeri 3 Cibinong, Bogor mengaku mengunjungi Museum Perjuangan untuk mengetahui sisi sejarah di Kota Bogor dan sekitarnya saat melawan penjajah.

Diakui, museum ini bisa membantu mengenalkan sejarah perjuangan rakyat yang penuh darah dan air mata demi kemerdekaan.

“Milih berkunjung ke sini agar kita lebih tahu, gimana perjuangan di masa lalu. Di sini juga jadi saksi karena banyak benda-benda bersejarah untuk pembelajaran. Semoga ke depannya Museum Perjuangan Bogor, bisa lebih ramai lagi” kata salah satu siswa SMA N 3 Cibinong, Paula Savana Putri.

 

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang

Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang

Berkunjung ke museum yang terletak di Sumatera Selatan ini terdapat ribuan jenis koleksi dari zaman pra-sejarah hingga masa kerajaan.

Baca Selengkapnya
Ganjar Puji Sosok Dr Radjiman Wedyodiningrat: Orang Sangat Peduli Budaya Bangsa

Ganjar Puji Sosok Dr Radjiman Wedyodiningrat: Orang Sangat Peduli Budaya Bangsa

Hal itu dikatakan Ganjar saat menyambangi Museum Roemah Voorzitter Van Het BPUPKI-Dr KRT Radjiman Widiyodiningrat, Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir

Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir

Keindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.

Baca Selengkapnya
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera

Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera

Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya
Pesan Cucu Pemilik Rumah Sejarah Rengasdengklok ke Ganjar Jika Terpilih Presiden

Pesan Cucu Pemilik Rumah Sejarah Rengasdengklok ke Ganjar Jika Terpilih Presiden

Ganjar mengutarakan pelajaran yang dapat dipetik dari kunjungannya ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca Selengkapnya